ENAM : SILUMAN HARIMAU

1.4K 163 446
                                    

"Seharusnya kamu menghargai setiap orang yang peduli. Bukan mendengarkan orang yang ingin menjatuhkan"

🌻🌻

Ali mencari kamar VIP bernomor 020. Dari sekian banyak kamar VIP di lorong, namun dia masih beleum menemukan kamar Andara. Ada satu pintu yang dibuka dari dalam, seakan mendapatkan firasat, Ali langsung bersembunyi di balik pot besar.

Keluarlah Kaffa dan juga Rama dari ruangan itu. Beruntungnya kedua lelaki itu berjalan ke arah berbeda dengan posisinya. Setelah memastikan mereka sudah jauh, Ali memberanikan diri untuk memasuki ruangan Andara.

Melihat kondisi Andara terbaring lemah membuatnya bersalah, untung saja hanya Resya yang menjaga Andara. Jadi, Ali dapat memasuki ruangan itu untuk sekerdar memastikan keadaan Andara.

"Gue gak tau dia bakal kayak gini," sesal Ali.

Resya paham betul, Ali memang tidak tahu kondisi Andara. "Ini bukan sepenuhnya salah lo."

"Secara fisik, Andara memang kuat, tapi kalau secara mental, dia mudah rapuh. Gak bisa kena hujan atau udara dingin, sugestinya langsung melayang kemana-mana, membuat dia tertekan. Ditambah lagi dia kurang istirahat, karena sibuk latihan taekwondo,"terang Resya.

"Gak penting juga gue tau masalah itu, yang penting dia sakit bukan karena gue, 'kan?"

Ali, tetaplah cowok dingin bermulut tajam. Kejadian ini belum merubahnya.

"Sialan lo. Mau apa lo ke sini?" sinis Resya.

"Gue hanya mau memastikan kalau dia masih hidup. Biar penyesalan dalam diri gue, hilang."

"Wah... berengsek lo! Keluar!" usir Resya.

Baru saja Ali ingin beranjak, namun ada yang menahan tangan kirinya sontak dia menoleh.

"Kenapa buru-buru banget? Ali bolos, ya?" Suara parau Andara, menambah penyesalan dalam diri Ali. "Mami Res, bukannya tadi bilang mau makan?"

"Enggak jadi! Gak nafsu lagi." Resya melirik sinis ke Ali.

"Jangan gitu, nanti sakit, sana makan!"

"Siapa yang jagain lo? Nanti kalau si balok es berjalan ngapa-ngapain lo, gimana?" cerocos Resya.

"Dara gak apa-apa. Ali udah jinak kok, yakan?" Andara meminta persetujuan dari cowok berekspresi datar itu, namun Ali hanya mematung.

"Gue gak mau, mending gue kelaperan dari pada lo kenapa-napa."

"Mami Res," tegur Andara.

Andara menyakinkan sahabatnya kalau dia akan baik-baik saja ditinggal bersama Ali. Lagi juga dia punya jurus taekwondo. Kalau cowok itu macam-macam, tinggal keluarkan jurus andalannya.

"Oke-oke, sepuluh menit."

Selepas kepergian Resya, Andara menyuruh cowok itu duduk di bangku samping ranjangnya.

Selepas kepergian Resya, Andara menyuruh cowok itu duduk di bangku samping ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[WPS #1] ALIANDARA (SELESAI✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang