31st : La Famiglia (2)

20.7K 2.4K 174
                                    

dont forget to Vote and Comment🖤

dont forget to Vote and Comment🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

REVISI
29 Juni 2020

31st : La Famiglia (Keluarga)

  
Pamannya, David, tiba bersama keluarganya tak lama setelah Gwen dan Rafe sampai di sana. Sementara Nenek Elise menyiapkan makan malam bersama istri David dan bersikeras bahwa Gwen tidak boleh membantu mereka, ia dan ketiga sepupu kecilnya duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi. Rafe sedang mengobrol tentang sesuatu di luar rumah bersama Paman David.

Baiklah, tampaknya itu memang sedikit mustahil untuk bisa dipercaya. Rafe tampak asing di antara mereka dan Gwen pikir akan sangat sulit baginya untuk berbaur. Tapi, dia melakukannya dengan baik. Tanpa diminta pun dia menemani David di luar—hanya berdua bersama orang yang tak pernah ditemui sebelumnya. Masih terasa sangat sulit bagi Gwen jika membayangkannya. Jujur saja, ini terasa seperti mimpi.

"Gwen, apa kau suka menggambar?"

Pikiran Gwen kembali terfokus dan ia menunduk untuk melihat coretan krayon Lizzy di atas kertas. Sepupunya itu baru berusia 5 tahun dan senang sekali menggambar. Ibunya bilang Lizzy selalu membawa alat mewarnainya kemana-mana sampai kadang itu menyulitkan keluarga mereka jika berencana untuk pergi ke suatu tempat.

"Aku tidak bisa menggambar. Maukah kau mengajariku?"

"Baiklah," Lizzy mengangguk dan menyerahkan krayon berwarna biru muda ke tangannya. "Kau warnai langitnya. Jangan sampai berantakan, oke? Ibu tidak akan suka jika warnanya berantakan."

"Jangan ganggu dia, dasar cengeng! Gwen benci mewarnai!"

Gwen melotot ke arah Theo yang asyik memakan keripik kentang sambil menatap layar televisi dengan wajah polos. Sebentar-sebentar anak itu akan tertawa keras sebelum mengganti saluran sambil menyumpah. Tampaknya setelah ini, Gwen harus bicara pada Anna dan David tentang aturan ketat anak di bawah umur dalam hal menonton televisi. Anak itu baru 10 tahun tapi kelakuannya seperti iblis.

Lizzy yang kesal karena diejek cengeng berteriak dan melempar krayon ke arah Theo. Theo yang tak terima langsung membalas melempar adiknya dengan keripik berkali-kali. Hal terakhir yang Gwen ingat adalah kumpulan krayon dan keripik yang bertebangan di udara, diiringi jeritan Lizzy dan ejekan serta umpatan Theo.

Mata Gwen beralih pada remaja 14 tahun yang duduk dengan tenang di ujung sofa sambil menatap layar ponselnya. Telinganya tersumbat earphone dan tangannya bergerak untuk menepis hujan keripik dan krayon dari wajahnya. Dengan kesal Gwen meraih bantal sofa dan melemparnya ke arah anak itu.

"Aw!"

"Serius, Dylan? Aku butuh bantuan di sini!"

Tanpa melirik Gwen, remaja laki-laki itu berdecak kesal dan menarik kaus Theo sebelum menyeretnya keluar. Umpatan Theo sungguh tidak main-main. Gwen berjengit ketika jeritan Lizzy makin keras hingga terdengar suara Anna dari dapur.

The Chemical Romance [The Seazzurys #2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang