Chapter 30 ( Part 2 )

Start from the beginning
                                    

"Siapa bilang? Seseorang yang berdiri di hadapan aku saat ini adalah seorang laki-laki yang mempunyai semangat untuk bertahan hidupnya sangat tinggi. Laki-laki yang mau berjuang bersama sahabat-sahabatnya untuk melawan penyakit ini," Prilly mencoba memberi semangat kepada Ali walaupun sebenarnya dirinya masih sangat kaget mendengar penyakit yang diderita oleh Ali.

"Kita berjuang bersama-sama yaa, Kak? Aku janji akan selalu ada disamping Kak.. Aku janji!!"

"Kita kembali ke kamar aja sekarang!!" Prilly yang mendapat jawaban dingin dari Ali membuatnya ingin meneteskan air mata.

"Yaudah sekarang kita kembali ke Kamar aja. Kakak harus tau seberapa khawatir-nya Kak Ricky dan Kak Razzi dengan menghilang-nya Kakak.."

Prilly membawa Ali kembali ke ruang rawat. D isana ada Ricky, Razzi, Dokter Aditya, dan beberapa perawat yang masih cemas karena Ali belum juga kembali. Sampai salah satu dari perawat yang ada disana melihat Prilly sedang membantu Ali berjalan.

"Itu bukannya tuan muda Ali?" perawat tersebut menunjuk ke arah mereka berdua. Sontak saja seluruh orang yang berada di sana langsung mengalihkan pandangannya ke arah Ali dan juga Prilly.

Ricky dan Razzi langsung membantu Prilly, mereka segera membawa Ali masuk kembali kedalam ruang rawatnya. Dokter Aditya dan beberapa perawat pun menjalakan tugas mereka untuk memeriksa kondisi tubuh Ali. Tidak berapa lama Bima dan Ayla pun datang dengan tergesa-gesa. Setelah mendengar bahwa Ali menghilang dari salah satu utusannya yang berada di Rumah Sakit tempat Ali dirawat, Bima dan  Ayla langsung menuju Rumah sakit.

"Ketemu dimana, Prill?" tanya Razzi dengan gaya santainya.

"Ada di Rooftop Rumah Sakit, Kak.." sahut Prilly tanpa mengalihkan pandangannya dari Ali.

Setelah memeriksa kondisi Ali, Dokter Aditya menyuruh beberapa perawat tersebut untuk kembali. Dan, Ia sendiri pun harus menjelaskan kondisi tubuh pasiennya saat ini kepada orang-orang yang sangat khawatir dan berada diluar Ruang rawat.

"Bagaimana kondisi tubuhnya Kak Ali sekarang, Om..?" pertanyaan tersebut akan dilontarkan oleh semua orang yang menunggu diluar ruang sudah diwakilkan oleh Prilly.

"Kondisi tubuhnya semakin membaik, organ vitalnya pun berkerja dengan normal. Saat ini, dibutuhkan oleh Ali sekarang adalah istirahat yang cukup.." jelas Dokter Aditya.

"Prilly.. Bisa sebentar?" Dokter Aditya membawa Prilly sedikit menjauh dari Ricky dan Razzi.

"Kenapa Om?" Aditya memberikan handphone milik Prilly yang kemarin tertinggal di ruangannya.

"Astaga.. HandPhone aku ada di Om Adit, kemarin aku cari-cari pantas saja tidak ketemu.."

"Prilly.. Apa Kakak kamu tau, kalau kamu sedang berada di rumah sakit untuk menjaga Ali? Apakah kamu sudah izin dengan Kakak kamu?" pertanyaan Aditya membuat Prilly kembali mengingat perjanjian diantara dirinya dengan Hito.

"Prilly??" gadis itu hanya bisa menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Aditya.

"Kakak kamu semalam telfon berkali-kali, saat ingin mengembalikan handphone ini ke kamu. Om melihat kamu sudah tidur pulas disamping Ali,"

"Om Adit mengangkat telfon dari Kak Hito?"

"Mau tidak mau Om harus menjawabnya, karena tidak ingin membuat Kakak kamu khawatir.."

"Apa yang Om Adit katakan ke Kak Hito semalam,"

"Om terpaksa berbohong kepada Kakak kamu dengan mengatakan bahwa kamu ada dirumah Om untuk menginap,"

"Terus Kak Hito percaya?"

"Om bilang kita bertemu dijalan dan kamu meminta untuk mampir sebentar dirumah, saat ingin mengantar kamu pulang ternyata kamu tertidur pulas di kamar Mama.." jelas Aditya yang membuat Prilly langsung berhambur ke pelukannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 23, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Most Beautiful AngelWhere stories live. Discover now