She BELONGS to The Prince | Part 12 - This Is a Warning, Not a Threat [2]

339K 33.5K 5.3K
                                    

XAVIER UPDATE!

JAM BERAPA KALIAN BACA INI?

Jangan lupa klik bintang + komen yang banyak!

Happy reading!

*

"Membuatnya sedih. Ini terakhir kali."

"Seriously? Kau menyuruhku—"

"Hanya aku yang boleh melakukan itu, jangan coba-coba," potong Xavier rendah, mengancam. Crystal begidik. Bukan karena salju yang kembali turun—tapi karena tatapan dingin Xavier.

"Aku memperingatkanmu, Crystal Leonidas."

_____________________________

She BELONGS to the Prince | Part 12 – This is a warning, not a threat [2]

***

Playlist : Alec Benjamin, Alessia Cara – Let me down Slowly

Playlist kamu :

***

"Senang sekali melihat Anda kembali kemari, Mrs. Leonidas..." Aurora menoleh—mengalihkan pandangan dari ponsel. Lagipula percuma, Victor tetap tidak bisa dihubungi.

Aurora mengernyit. "Mrs. Leonidas?"

Dibanding menanggapi pertanyaan Aurora—pelayan itu menunduk, lalu bergegas membuka pintu kamar Aurora, menampilkan kamar yang luar biasa luas dengan dominasi warna abu-abu, coklat dan putih. Tampak simple, elegan dan mewah—dengan chandeliers dari kristal yang menghiasi langit-langit.

 Tampak simple, elegan dan mewah—dengan chandeliers dari kristal yang menghiasi langit-langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selama Anda pergi, saya juga yang diberi tugas menjaga milik Anda agar tetap sama."

Aurora mengedarkan pandangan—terperangah. Bukan karena kemewahan kamar ini, tapi karena semua yang ada di depannya masih mirip dengan kondisi yang dia ingat tiga tahun lalu. Dengan jantung berdegup, Aurora melangkah masuk. Pelayan yang tadi mengambil posisi di belakangnya, menunduk hormat—berbeda dengan Margareth yang sudah ikut bersama pelayan lain ke tempatnya.

"Semua barang-barang Anda masih terletak di tempatnya. Tidak ada yang diubah," jelas pelayan itu. "Tapi untuk walk in closet Anda—sebentar lagi, setelah pakaian, tas dan sepatu—berserta barang-barang baru Anda yang dipesan dari Perancis datang, saya dan para maid yang lain akan menatanya lagi."

Aurora langsung menoleh, terkejut. "Apa?!"

Suara Aurora yang naik satu oktag membuat pelayan itu berjingkat takut. "Maafkan saya, Nyonya," ucapnya cepat. "Perintah Tuan Xavier terlalu mendadak. Saya dan yang lain benar-benar sudah mengusahakan secepat yang kami bisa. Tapi ternyata barangnya baru bisa tiba—"

She BELONGS to the PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang