Terik cahaya matahari membuat gadis yang sering disapa Zhafira menangkupkan telapak tangannya ke depan mata. Keringat bercucuran membasahi pelipis. Topi tidak cukup untuk menghalangi sinar matahari.
Upacara bendera berlangsung dengan khitmad. Pembina sedang memberikan pencerahan atau amanat kepada peserta.
Zhafira melirik ke kanan dan ke kiri. Ia merasa kepalanya semakin sakit. Wajahnya pucat. Tidak ada yang sadar akan hal itu.
Tak tahan lagi, Zhafira tumbang. Siswa di kelas Zhafira heboh. Menggotong tubuh mungil Zhafira untuk dibawa ke uks. Semua pandangan tertuju padanya.
Ilham, ketua kelas Zhafira menyerahkan Zhafira kepada anggota uks yang berjaga dibelakang. Menunggu tandu yang tak kunjung datang. Kesal, salah satu anggota uks langsung mengendong tubuh mungil Zhafira menuju uks.
Sesampainya di uks, Zhafira dibaringkan di ranjang. Penjaga di uks dengan sigap mengobati Zhafira. Menaruh minyak kayu putih di sekeliling kening dan tekuk leher. Tak lupa juga aroma minyak kayu putih di dekatkan ke hidung.
Tak lama, Zhafira sadar. Ingin duduk tetapi kepalanya masih pusing. Terpaksa ia terus berbaring. Melihat di sekelilingnya terdapat 3 anggota uks. Salah satunya dia.
"Lemah amat jadi cewek." Bisik si dia tepat di telinga Zhafira. Zhafira terkejut sembari melihat orang itu berjalan keluar.
🔥🔥🔥
Hallo.... selamat datang❤
Cerita baru nih, masih anget-angetnya.
Silahkan dibaca dan vomentnya jangan lupa😊
Pantengin terus yak.
Sampai jumpa di part selanjutnya👋
Salam,
Xavemocha dan Si Dia💛
YOU ARE READING
ZHARSEN
Teen FictionTentang seorang gadis remaja yang multitalent. Banyak yang suka kepadanya karena ia sangat ramah dan baik hati. Tapi di balik sikapnya yang tersebut, ia adalah seorang gosiper, bisa dikatakan seperti itu. Tak hanya itu, ia juga seorang stalker yang...
