Badan dan wajahku terasa diparut dengan serutan keju. Keadaanku pasti sangat mengenaskan sekarang. Aku tidak bisa bergerak untuk menyeka darah yang keluar ini. Ah... Darah ini pasti akan mengering pagi nanti. Aku hanya bisa merasakan sakitnya, dan kemudian tertidur.

Aku kuat. Aku bukan Yuta yang bisa dihabiskan dengan satu tangan saja. Mama dan Papa pasti marah jika aku pulang dengan tubuh penuh darah seperti ini.

Ya... semoga usahaku tidak sia-sia mendapatkanmu Vloryne.

***

Mau pagi ataupun siang, ini sama saja. Tidak ada bedanya. Yang membedakan adalah tanganku yang bisa bergerak bebas, dan seluruh tubuhku bisa leluasa bergerak.

Ada satu yang aku sayangkan, luka semalam tidak bisa membuatku berlikuk-likuk. Rasanya seperti retak, karena kulit dan darah sudah mengering.

Uh... Aku tidak bisa mendeskripsikan sakitnya seperti apa.

Aku harus mencari jalan keluar. Bukan merenungkan keadaan tubuhku saat ini.

Kakiku melangkah pelan, tangan kupanjangkan ke depan, berjaga untuk meraba sesuatu di depanku. Mataku kusipitkan agar bisa melihat jelas. Ini sangat di luar dugaan. Kukira, dunia yang aku pijak sekarang adalah dunia yang biasa, tidak ada misteri apapun. Ternyata pemikiranku salah besar, dunia menyimpan banyak teka-teki yang sulit dinalar.

Ini adalah kejadian yang amat mengerikan dalam catatan hidupku. Kali ini, aku hanya bisa berdoa kepada Tuhan, bahwa aku harus menyelamatkan nyawa yang aku sayangi.

Aku terus berjalan mengendap-endap sambil terus mencari dinding. Tidak ada jendela, bagaimana aku keluar dari sini? Tidak mungkin lewat pintu masuk kan? Karena pasti akan ada banyak penjaga di luar sana.

Mataku terus mencari meneliti ke sekelilingku. Mencari setitik cahaya yang mungkin bisa membantuku keluar dari penjara ini.

Kumohon... Tolong bantu aku. Batinku.

"Tidak ada gunanya kau ingin keluar. Kau bahkan tidak tahu dunia ini kan?"

Sarafku menegang, dan aku mematung di langkahku yang terakhir, setelah aku menyentuh tembok keras ini. Suara itu. Itu suara monster yang semalam.

Untuk kali ini saja, kumohon Ya Tuhan.

Monster itu mendengus, "Pindahkan dia sekarang!" perintah monster itu yang entah kepada siapa.

Aku tidak berbalik badan. Aku hanya mendengarkan setiap celotehannya.

Aku masih memegang tembok ini, saat segerombolan duyung jantan hendak menarikku. Kuperhatikan satu persatu para duyung ini. Mereka nyata? Ini nyata atau tidak?

Mereka menarikku, namun aku tidak memberontak. Aku masih setia menatap para duyung ini, karena ini terlalu sulit dipercaya.

Kusentuh keekornya saat salah seorang duyung berbadan tegap memapahku. "Nyata..." ucapku terkejut. Kulitnya betulan bersisik.

"Asjhgyklovayzbwosb." Dia berbicara seperti marah. Ekspresi yang kutangkap, dia geram karena aku menyentuh ekornya.

"Maafkan aku," ucapku memohon sambil menyatukan kedua tanganku sebagai permohonan maaf.

Eh? Tunggu, untuk apa aku meminta maaf padanya? Mereka salah. Mereka jahat.

Diam-diam aku mengambil satu sisik ikannya yang berada di bokongnya.

***

"Anak manusia itu sudah mencuci otak anakku. Aku harus memenggal kepalanya jika sudah kutangkap."

Dari bola berwarna biru itu, Raja Flawizeus melihat seorang anak manusia bersama anaknya, Rafeyz.

Raja Flawizeus tidak mungkin mengambil anak manusia itu langsung dengan tangannya sendiri dari anaknya. Karena anaknya pasti akan semakin membencinya. Ya, walaupun dia menyuruh para prajuritnya, tetap saja rasanya akan berbeda.

"Mereka ada di suatu tempat, Rafeyz sangat ahli dalam menyembunyikan sesuatu," sambungnya lagi sambil terus menatap bola biru di tangannya. "Cari keberadaannya dan ambil anak manusia itu tanpa ketahuan Rafeyz. Dan jangan membuat anakku mengeluarkan kekuatannya, jika sampai itu terjadi, kalian tidak akan melihat dunia ini lagi," titah Raja kepada prajurit yang berada di belakangnya.

"Baik Raja!" sahut mereka bersamaan.

"Lakukan sebelum para ikan bersembunyi, dan bulan menampakan sinarnya."

Mereka pergi dari hadapan tuannya. Melakukan perintah sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh tuannya.

Tbc

27 Mei 2019

Dahl's note :

(Iseng-iseng aja bikin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Iseng-iseng aja bikin. Btw, itu nama panjangnya Pangeran Ikan :p)

H-10 Idul Fitri.

Minal aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin ya.

Maafkan aku kalo ada salah kata, atau kalimat yang menurut kalian tidak pantas atau menyakitkan hati. Aku minta maaf  🙏🙏

Dan untuk cerita ini,

Selamat untuk Rafeyz, Vloryne, Yuta, Athan, Fey, dan teman-temannya yang lain. Karena cerita ini sudah SATU TAHUN lewat EMPAT HARI. Hehehehe. Udah satu tahun belum juga tamat, heran :v

Papapapapai,

Ikan yang comel,

Dahlia

🐟🐟🐟

The Prince Mermaid Where stories live. Discover now