"Eh salah, calon pacar maksudnya"

"Siapa juga yang mau jadi pacar lo." Putri berjalan cepat meninggalkan Derwin. Sedangkan Adira yang melihat itu hanya terkekeh geli.

"Jodoh beneran ntar kalian berdua," ujar Adira, disaat keduanya sudah berada di depan pintu kelas.

"Aamiin.. " ucap Derwin

"Amit amit" ucap Putri

Mereka berdua menjawab dengan kompak. Mendengar itu membuat Adira tertawa dibuatnya.

***

"Gue udah selesai, kantin yuk," ajak Adira kepada ketiga temannya yang menunggu di depan ruang guru.

Sebelum bel istirahat berbunyi tadi, Adira di panggil bu Rianti. Karena sebentar lagi akan istirahat dan kelas mereka juga sedang tidak ada guru yang ngisi. Jadi, ketiga temannya Adira memilih untuk menemani gadis itu.

"Di suruh ngapain lo?" tanya Syabila mewakili yang lain.

"Biasa lah urusan sekretaris kelas dengan wali kelas. Apalagi kalo bukan ngurus absen baru."

"Muka lo ngapa dah kayaknya gelisah amat," ucap Syabila yang memperhatikan wajah cewek itu.

"Gak tau nih, bawaan nya gelisah mulu dari sebelumnya istirahat tadi."

"Ah mungkin perasaan lo aja," ucap Putri.

"Iya kali bu sekertaris," ucap Amira mencoba menghibur Adira yang sedang gelisah tanpa sebab. Keempat nya pun meneruskan langkah mereka untuk menuju ke kantin.

"Jangan panggil gue ibu sekretaris ya, gue masih muda."

"Udah kebiasaan tau, enak aja jadi manggilnya. Ntar tahun depan nyalon lagi aja jadi sekertaris."

"Ogah, pokoknya gue gak mau jadi perangkat kelas lagi."

"Lha kenapa? Padahalkan seru," sahut Syabila

"Seru dari hongkong, kalian gak liat kerjaan gue selama menjabat jadi perangkat kelas?" mendengar keluhan Adira membuat ketiga temannya tertawa. Tentu saja mereka tau, apa yang Adira lakukan. Harus ektra sabar juga untuk menghadapi teman temannya yang malas mengumpul data diri pada waktu itu belum lagi untuk hal lainnya.

"Eh Dir itu kak Febby kan?" tanya Putri saat melihat cowok yang di sebutkan itu masuk ke dalam perpustakaan.

"Iya, sekarang gue suruh dia fokus belajar jangan kebanyakan bucin dulu sama gue."

"Yeu yang ada elo yang kebanyakan bucin," cibir Putri. "Lo gak takut kalo dia bakal lebih sayang sama buku bukunya daripada sama lo?"

"Kagak lah, walaupun dia sibuk sama buku bukunya dia tetep ngabarin gue dong hahaha"

"Bucin," sahut Syabila. "Eh itu kak Farhan juga masuk perpustakaan, sambil bawa buku lagi. Tumben. Cowok lo kesambet Mir?"

"Enggak lah, dia lagi sibuk belajar sama kak Febby. Katanya mau ngelanjut kuliah di luar neger.i"

"Wihh mantep bakal LDR kalian berdua" puji Putri lebih tepatnya menyindir.

"Lo sama Arif tuh apa kabar nya," tak mau kalah, Adira pun menyindir balik Putri.

"Kabar baik buk bos hahaha, lagian ya gue sekarang ngeyakinin sama diri gue sendiri kalo gue sama dia cuman sahabatan aja dan gak bakal lebih."

"Wihh mantul kata kata lo," ucap Syabila sambil merangkul Putri. "By the way, Kita imbang ya."

"Imbang apa?"

"Kalian berdua taken, kita berdua jomblo."

"Gue gak jomblo, tapi jodoh gue belum dateng."

"Sama aja cantik."

"Udah ah gue mau mesen makanan dulu, keburu masuk ntar gak ngisi apa apa nih perut," ujar Adira saat mereka sudah memasuki area kantin.

Setelah mendapatkan siomay nya, Adira pun pergi untuk membeli minuman botol yang berada di lemari pendingin yang berada dekat dengan stand penjual siomay.

"Air mineral nya satu ya mbak," ucap seseorang yang berada di belakang nya. Adira pun menoleh kebelakang dan dia mendapati Febby sedang menyender di salah satu meja yang tak jauh darinya.

"Iya Om," balas Adira nyeleneh. Lalu gadis itu mengambil sebotol air mineral dan sebotol minuman jeruk miliknya. Sedangkan Febby membayar minuman yang Adira ambil dari lemari pendingin tersebut.

"Nih." Adira menyerahkan air mineral milik Febby, lalu keduanya di meja yang tak jauh dari teman teman Adira. "Kak Feb gak makan?" tanya Adira dan dibalas gelengan kepala oleh Febby.

"Jangan pelajaran terus yang dipikirin tapi kesehatan juga," ujar Adira. "Yaudah sini aku pesenin"

"Gak usah, aku tadi udah makan roti dari Derwin," ucap Febby. "Kamu duduk aja, aku liat kamu makan aja udah kenyang."

Adira memutar bola matanya agar tak menampakkan senyum malu diwajahnya. "Gombal! Yaudah sini buka mulutnya," ucap Adira dan Febby pun menurut saja. Lalu, cewek itu menyuapkan siomay miliknya ke mulut Febby.

Cowok itu tersenyum sambil mengusap puncak kepala Adira.

"Dasar modus, bilang aja pengen disuapin."

Adira pun melanjutkan makan nya ditemani Febby yang duduk di depannya sambil memperhatikan gadis itu makan.

"Dir, lo ditunggu di ruang guru. Ada abang lo," ucap Arif yang tiba tiba datang ke meja mereka berdua. Hal itu membuat Adira dan Febby menoleh bersamaan ke arah cowok itu.

TBC

Tenang, tarik napas dulu. Wkwk
Sorry baru up lagi, kemarin kemarin aku sibuk PTS.

Jadi gimana? Rindu nya sama Febby dan Adira udah kebayar kan?

Aku mau ngasih challange bisa gak ya? Biar aku semangat nulis gitu.

Challange nya adalah... Kalo part ini tembus 100 vote aku next part, oke! Tinggal nambahin dikit aja kok><

Lama lamain juga gapapa 😁

Makasih sebelumnya untuk yang udah baca, vote dan komen cerita ini :)

My Ice Senior [Complete]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें