17

86.3K 1.9K 16
                                    


Donghae, berjalan menuju kamar di ruang sebelahnya.

Tok tok tok

Kriett

"T-tuan"

"Ikut aku," pinta Donghae yang langsung di turuti oleh Jeni.

Wajah Jeni mulai ketakutan saat memasuki sebuah pintu yang ternyata adalah kamar minimalis yang dominan dengan warna abu-abu.

"Duduk," Jeni pun langsung duduk di bibir kasur dengan tangan yang saling bertautan di paha nya. Ia ketakutan.

Donghae yang melihat itu hanya mendesah berat. Diambilnya sebuah kursi kayu berhadapan dengan gadis ini. Pria itu memposisikan sesantai mungkin dihadapannya.

"Jeni"

"I-iya tuan?"

"Berapa usiamu?"

"21 tahun," Donghae tercengang, wanita seksi ini ternyata masih 21 tahun. Jarak umur mereka agak sedikit jauh sebenarnya. Iya. Sedikit.

"Panggil aku oppa saja, aku merasa mendekati pembantuku sendiri bila kau terus memanggilku tuan"

Jeni mengangguk paham.

Donghae mendekatkan posisi duduknya dengan Jeni. Di genggamnya kedua tangan yang berada di pahanya.

"Apa yang kau pikirkan?"

Jeni tampak bingung harus menjawab apa, yang jelas sekarang ia takut.

"Aku... Takut"

"Apa yang kau takutkan?"

"Kalian akan kembali menyakiti mom ku"

"Aku tidak seburuk yang kau kira," balas Donghae sesantai mungkin.

Tiba-tiba mata Donghae tak bisa fokus dengan apa yang ia lihat. Tali dress seukuran spaghetti itu terjatuh memperlihatkan gundukan yang hampir mencuat. Dengan reflek Jeni membenarkan dresnya.

"Jeni"

"Hm?"

"Sekarang kau lakukan kewajiban mu. Perjanjian awal kita," ujar Donghae tegas.

"Menjadi milikku"

Protect You

Eunhyuk dengan kasar mendorong kekasihnya hingga tertelungkup di atas meja kerjanya. Di sibaknya rok mini itu dan di turunkannya dalaman seksi ini dengan cepat. Dalam sekali hentakan, rintihan kesakitan pun terdengar.

"O-oppa"

Eunhyuk tak memperdulikannya. Pria itu menghantam milik kekasihnya begitu cepat dan keras, membuat gadis itu mencengkeram ujung meja dengan erat.

Desahan, rintihan dan bunyi gesekan kelamin itu menambah suasana panas di mansion milik Eunhyuk.

Pria itu sama sekali tidak mengurangi tempo hentakannya. Justru semakin lama, hentakan itu semakin cepat membuat gadis yang ia gagahi menjerit nikmat sekaligus sakit.

Eunhyuk menarik rambut panjang itu, seolah ia tengah menunggangi seekor kuda manis. Beberapa kali ia menampar pantat kekasihnya di sela hentakannya, membuat gadis itu tak kuat menahan rasa.

"O-oppa, kumohon berhenti"

"Tidak," Eunhyuk yang kesetanan mempercepat gerakan pinggulnya, membuat anda jeritan itu semakin menjadi-jadi.

"Arghh," hantaman-hantanan terakhir. Eunhyuk pun mencapai puncak kepuasan nya.

Kekasih Eunhyuk langsung terjatuh dari meja kebesaran itu. Ia tahu bahwa kekasihnya yang super kaya ini tengah mabuk. Namun ia tidak menyangka, akan sekasar ini.

Protect You [CKH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang