Antusiaslah untuk mendapat apa yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah SWT. Dan jangan lemah. Jika engkau mengalami satu musibah, jangan berkata, 'Andaikan aku berbuat begini, tentu akan menjadi begini dan begitu.' Tetapi, katakan 'Allah SWT telah menakdirkan. Apa saja yang dia kehendaki pasti dia mewujudkannya. Karna sesungguhnya ucapan 'Andaikan' itu membuka pintu godaan bagi setan. (HR Muslim).
***
Disini lah Prilly berada sekarang, di rumahnya. Duduk di antara Irvan dan Riani disatu sofa yang sama sedangkan di hadapannya sedang duduk Ali beserta Reyandra dan Humaira.
"Bagaimana baiknya saja," ucap Irvan setelah sebelumnya Reyandra telah menjelaskan apa yang ia lihat.
Sedangkan Prilly masih terisak, jujur ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Bagaimana bisa Ali tiba-tiba tidur bersamanya? Yang jelas Prilly tidak pernah merasa melakukan hal yang tidak-tidak dengan lelaki itu.
Ali pun tak ada bedanya dengan Prilly. Lelaki itu memilih bungkam karna ia yakin apa yang akan keluar dari mulutnya tidak akan mampu merubah keadaan, tidak akan mampu merubah keputusan yang telah dibuat oleh Reyandra.
"Coba jelaskan sayang." pinta Riani pada Prilly.
"Aku gak tau Mah, yang jelas aku tidak pernah merasa melakukan apapun." jelas Prilly disela-sela isak tangisnya.
Riani maupun Irvan sangat percaya dengan Prilly, tidak mungkin putrinya itu melakukan hal di luar batas belum lagi Prilly akan segera menikah dengan Arya rasanya tidak mungkin jika Prilly mengkhianati lelaki itu.
"Bagimana dengan kamu Ali?" tanya Irvan hati-hati.
Ali mendongak. "Saya memeluknya. Apa yang terjadi selanjutnya saya tidak tahu. Karna saat itu saya dalam pengaruh minuman" jelas Ali jujur. Lelaki itu sama hal nya dengan Prilly tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ali melakukan itu dalam pengaruh minuman. Bisa saja, kan Ali sempat menyentuh lebih perempuan itu? Walaupun Ali tidak merasa melakukannya.
Reyandra sempat kaget mendengar pengakuan jujur Ali. Putranya itu minum? Sungguh Reyandra kecewa.
Riani dan Irvan memiliki pikiran yang sama, bahwa lelaki di hadapan mereka ini bukan lelaki baik-baik. Bukan berburuk sangka, tapi mendengar pengakuan itu membuat mereka berpikir demikian.
"Bagaimana dengan penjelasan kamu Humaira?" tanya Andre yang sedari tadi hanya diam.
"Saya tidak ada ditempat kejadian. Waktu itu saya pergi setelah meninggalkan Ali sendiri di kamar dan Prilly juga sendiri di kamar saya." jelas Humaira.
"Lalu Ali pindah kamar dalam keadaan tidak sadar?" Andre menatap ke arah Ali.
"Sepertinya iya," jawab Ali seadanya.
"Bagaimana pun kejadian yang sesungguhnya saya tidak peduli. Yang jelas putra saya akan mempertanggung jawabkan perbuatannya," ucap Reyandra.
"Baiklah. Ali, apa kamu bersedia menikahi putri saya?" tanya Irvan.
Prilly maupun Riani terkejut bukan main mendengar pertanyaan Irvan. Bagaimana bisa Irvan menyetujui keputusan itu disaat Prilly sudah dipinang oleh lelaki lain bahkan dalam waktu dekat pernikahan itu akan dilangsungkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Captain, I Love You | Selesai
Random[Follow akun Author terlebih dahulu sebelum membaca] Berawal dari pertemuan yang tak disengaja lalu berlanjut pada kejadian yang tak pernah diduga sebelumnya. Sebuah kejadian yang berujung pada masalah yang cukup pelik. Ali dan Prilly harus menikah...