MUARA 11

8.6K 1.1K 44
                                    

KAHYANG

Sebagai seorang Olive, tidak ada hal yang paling menyenangkan selain menantikan kepulangan sang Popeye.

Senangnya luar biasa saat Keanu memeberitahukanku tentang kepulangannya. Akhirnya Keanu mendapatkan jatah pulang setelah menyelesaikan kontrak pertamanya di Ms Oosterdam.

Keanu: Aku baru aja sampai, Yang.

Jantungku berdebar saat membaca pesan singkat Keanu. Aku mengambil kaca bedak dari dalam tas dan merapikan rambutku yang berantakan. Napasku terhembus kencang, aku tidak pernah merasa sedeg-degan ini dalam hidup saat ingin bertemu Keanu.

Kahyang: Aku udah nunggu di depan pintu kedatangan yah. Aku pake baju pink.

Keanu: Hahahaha. Kamu nggak perlu nyebutin warna baju kamu. Aku masih ingat kok wajah istriku.

Kahyang: Hm. Masa sih? Wajahku udah berubah loh mirip Selena Gomes.

Keanu: Kahyang gemes mungkin.

Kahyang: Hahaha, buruan. Kangen nih.

Keanu: Nih udah nyampe kok.

Kahyang: Nyampe di mana?

Keanu: Nih, di depan kamu.

Aku langsung memalingkan wajahku dari layar ponsel dan menatap lurus ke depan. Sosok laki-laki yang sangat aku rindukan sudah berdiri di hadapanku sambil tersenyum manis. Keanu melambai. Aku menahan diri untuk tidak berlari kencang dan menabrak badannya untuk kupeluk erat.

Aku hanya berjalan cepat, semakin cepat, sangat cepat, sampai akhirnya aku menyerah dan berlari berhambur ke dalam pelukannya.

"Nunu...."

"Iya Ayang, aku di sini." Keanu memelukku sangat erat, dan mencium keningku. Ditatapnya wajahku, jarinya membelai lembut wajahku. "Kangen banget sama wajah si Ayang Gemes."

"Lebaay!" Aku mencubit lengannya. Dia tertawa renyah.

"Kamu nggak bawa Kenzie?" Keanu menatap sekitarnya dan tak melihat siapapun selain diriku.

"Dia lagi tidur, aku nggak tega banguni."

"Kalau gitu ayo kita cepat-cepat pulang. Aku nggak sabar ingin bertemu Kenzie."

Aku ikut membantu menarik kopernya satu lagi sambil terus menggandeng sebelah tangannya. Ketika di mobil pun dan kami duduk di kursi penumpang, aku terus bersandar di bahu Keanu. Keanu tidak berhenti mencium keningku berulang kali.

"Enak nggak kerja di sana?" tanyaku.

"Pasti dong, soalnya nggak ada yang bawelin aku lagi kalau di rumah mulu." Keanu bercanda.

Aku mencubit pinggangnya kesal. "Is Nunu, jahat banget ngomongnya."

"Tapi bikin rindu."

"Hahaha, dasar Bapak-Bapak gombal."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TERBELAHNYA MUARA (segera terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang