Ali dan Renyandra memasuki sebuah restoran mewah tempat Reyandra menemui rekan bisnisnya.
"Selamat malam Rei." sapa seorang pria paruh baya ketika Ali dan Renyandra tiba.
"Malam Ron." Reyandra menjabat tangan Roni, rekan bisnisnya sekaligus calon besannya.
"Ini anak kamu?" tanya perempuan yang duduk di samping Roni.
"Iya, Ali Dinata Renyandra." ucap Reyandra memperkenalkan Ali pada Roni dan istrinya.
"Selamat malam om, tante." sapa Ali seadanya.
"Ini?" Renyandra menunjuk seorang perempuan yang duduk di samping Tania, istri Roni.
"Anak saya, Hervisa Pradipta." ucap Roni.
"Hervisa, Om." perempuan berlesung pipit itu menyalami Reyandra lalu menatap sekilas ke arah Ali.
"Kenalan sama Ali." Tania menyenggol pelan pergelangan tangan Hervisa.
Hervisa mengulurkan tangannya sambil tersenyum ramah. "Hervisa." ucapnya.
"Ali." Ali menyambut uluran tangan Hervisa lelaki itu tersenyum tipis.
Setelah berbincang-bincang ringan mereka pun menikmati makanan yang sudah di pesan.
Ali menatap perempuan di hadapannya. Herviza cantik apalagi saat perempuan itu tersenyum lesung pipitnya terlihat begitu manis. Tapi tetap saja Ali tidak tertarik sama sekali, secantik apapun perempuan itu tetap tidak bisa menggantikan posisi Aletta di hatinya.
***
Prilly keluar dari kamar dengan gamis berwarna biru muda serta jilbab instan berwarna hitam.
"Malam mah, pah." Prilly duduk di antara kedua orang tuanya yang sedang menonton televisi.
"Malam sayang." balas Riani, mama Prilly.
"Gimana persiapan pernikahan kamu sama Arya?" Irvan menatap ke arah Prilly.
"Alhamdulillah udah sekitar 85 persen, pah." jawab Prilly. "Tadi juga aku sama Arya udah cari cincin pernikahan. Lusa nanti bakalan Fitting baju."
"Alhamdulillah kalau gitu. Papa udah gak sabar menunggu hari bahagia kamu."
"Kamu beruntung bisa di pilih Arya sebagai pendamping hidupnya. Anaknya sopan, baik, Agamanya juga bagus" timpal Riani.
"Iya, beruntung. Arya lelaki yang baik semoga kelak dia juga akan menjadi suami yang baik untuk aku." Prilly tersenyum seketika bayangan wajah Arya terbayang olehnya.
"Amin." Riani dan Irvan serempak mengamini ucapan Prilly.
"Andre, masuk rumah pake salam dulu." tegur Riani ketika seorang lelaki memasuki rumah dengan wajah kusut.
"Assalamualikum." lelaki bernama Andre yang tak lain adalah kakak lelaki Prilly itu mengucap salam sambil menyalami Riani dan Irvan.
"Wa'alaikumsalam." Riani, Irvan dan Prilly serempak menjawab salam dari Andre.
"Mama udah siapin air hangat buat kamu. Mandi, abis itu makan." ucap Riani yang di angguki oleh Andre.

KAMU SEDANG MEMBACA
Captain, I Love You | Selesai
Random[Follow akun Author terlebih dahulu sebelum membaca] Berawal dari pertemuan yang tak disengaja lalu berlanjut pada kejadian yang tak pernah diduga sebelumnya. Sebuah kejadian yang berujung pada masalah yang cukup pelik. Ali dan Prilly harus menikah...