18. Triwizard

3.6K 749 25
                                    

Please vote before or after reading and leave the comment. Thank you for being a part of this story and Borahae💜

.

Terima kasih sudah menjadi pembaca yang jujur. Salam kenal yeorobun💜

.


Liburan musim panas telah selesai.

Entah aku harus senang atau sedih akan hal ini, tapi hatiku masih belum bisa menahan beban rasa sakit dimusim kemarin.

Baik karena kejadian di rumah atau karena sikap Yoongi yang langsung pergi ketika mendengar pernyataan cinta dariku.



Huft..

Lelah sekali.





Saat tengah jam bebas sebelum makan malam, aku melihat ada sebuah kereta kuda terbang yang melintas menuju ke sekolah kami di langit. Lalu di sebelah utara, sebuah kapal besar muncul dari dasar sungai pun ikut menuju kemari.

Aku tidak tau apa yang terjadi, tapi kulihat para murid begitu terkesan dengan kunjungan sekolah sihir lain ketempat kami.

Begitu makan malam tiba, kepala sekolah memberikan sebuah pengumuman keseluruh penghuni sekolah.


“Sebuah kehormatan bagi sekolah kita untuk menjadi tuan rumah sebuah acara pertandingan besar antar sekolah penyihir yang telah dilakukan sejak beratus tahun yang lalu. Tahun ini kini akan menjadi tuan rumah bagi perlombaan antar tiga sekolah sihir besar yaitu Triwizard. Aku harap kalian semua bisa menyambut baik tamu-tamu kita selama mereka tinggal disini.”



Lalu Tuan Flitch datang diikuti rombongan sekolah khusus putri Beauxbatons. Sekolah elit yang berisi gadis-gadis cantik termasuk seseorang yang aku kenal baik berada dalam rombongan itu, saudaraku, Yumi.

Berikutnya ada rombongan pria-pria tampan dengan tubuh yang bagus dari sekolah sihir Durmstrang. Tenang, meskipun mereka tampan, aku tetap setia pada Yoongi.

Makan malam yang biasanya ramai itu kini semakin ramai oleh kehadiran tamu-tamu itu.
Aku melirik kearah Yoongi yang berada diujung sana. Ia tetap terlihat tampan dan makan dengan tenang. Seperti hal yang terjadi tadi bukanlah sesuatu yang begitu penting.

***

Pendaftaran perserta telah dibuka sejak professor menunjukkan piala Triwizard saat makan malam kemarin.

Banyak murid-murid yang berkumpul untuk melihat siapa saja manusia-manusia Hogwarts yang akan mendaftar di turnamen itu.

Professor bilang, itu adalah turnamen yang cukup berbahaya. Siapapun yang mendaftar harus siap dengan komitmen yang sudah mereka pilih.

Kulihat, Namjoon mendaftar. Dia pandai dan penuh strategi. Jadi kupikir akan wajar jika ia ikut serta.

Lalu kulihat dua makhluk kembar tapi tidak kembar Taehyung dan Jungkook masuk ke dalam ruangan. Mereka si tukang buat onar itu entah kini sedang merencanakan apa.

Aku hanya memperhatikan dari ujung ruangan, bagaimana sorak-sorakan murid bergema dan mereka meminum ramuan yang katanya penambah usia, kupikir mereka ingin melewati garis batas usia itu.

“satu, dua, tiga!” ucap mereka bersamaan lalu melompat masuk.

Berhasil memang, lalu mereka memasukkan nama mereka sebelum sebuah api biru melempar mereka keluar dengan begitu kasar dari dalam sana.

Hahaha, tolol.

***

“y/n!!” Jimin memanggilku dari ujung koridor.

Aku menunggunya berlari agar bisa tiba dihadapanku dengan sebuah senyum lebar di bibirnya.

“kenapa?”

“kau tau? Yoongi hyung ikut mendaftar turnamen itu.”

Setelah kejadian di menara waktu itu, kini Jimin berubah menjadi informanku dengan sukarela. Aku pikir ia akan memukulku waktu pertama kami kembali bertemu setelah liburan. Ternyata ia mengucapkan terima kasih atas bantuanku dan berkata ingin menjadi temanku.

Sejak ia menganggapku sebagai temannya, ia dengan cuma-cuma berbagi segala hal tentang Yoongi. Termasuk seperti sekarang ini.

“oh ya? aku pikir dia tidak akan ikut.”

Setauku juga Yoongi itu bukan orang yang suka kegiatan yang menyusahkan seperti ini.

“iya dia ikut. Selain disuruh ayahnya, dia juga punya ambisi untuk menjadi yang nomor satu. Kau tau itu?”

Aku menggeleng sebagai jawaban. Baru tau ternyata Yoongi adalah orang yang penuh ambisi.

“lalu bagaimana?” tanyaku lagi pada Jimin.

“ya dia mendaftar tadi pagi-pagi sekali.”

“kau pikir dia akan menang?”









“siapa tau. Kita tidak pernah bisa menebak isi sekolah ini,” jawab Jimin menggedikkan bahunya.

***

To be continued.

Magic Shop • BTS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang