Dear ALI ::: 13

1.4K 79 0
                                    

"prilly!!!! lo dari mana aja sih" teriak seseorang yang sudah pasti tau siapa pemilik suara melengking yang selalu ada disekita dirinya tersebut.

"lu itu selalu bikin khawatir semua orang. Gw sampai mau lapor polisi gara gara elo"

"lo dari mana sih?" tanya mila. Gadis yang dia ajak bicara malah melengos darinya dan masuk kekamar. Jengah.... Tapi lega rasanya melihat prilly karena tadi setelah pulang sekolah mila dihubungi oleh bi inah bahwa prilly belum pulang. Padahal itu sudah hampir 2 jam setelah bel pulang sekolah. Akhirnya mila menghubungi semua kenalannya untuk mencari prilly. tapi tak bisa menemukannya. Tapi sekarang setelah bertemuu dia malah diacuhkan. Ingin saja dia mencakar wajah sahabtnya itu.

"hallo.. ada apa?"

"......."

"oke gw kesana"

Mila menutup tlpnnya dan bergegas pergi. Tapi sebelum itu dia mengingatkan bi inah untuk tetap mengawasi prilly dan jika terjadi apa apa agar segera menghubungi mila.

....

Prilly membaringkan tubuhnya di kasur miliknya. Masih teringat kejadian tadi saat dirinya dengan mudah menangis dihadapan ali. kenapa dia bisa seperti itu. Bisa bisa ali menganggapnya lemah.

Prilly merubah posisinya menghadap nakas yang diatasnya ada sebuah bingkai foto dirinya dan orang yang dia sayang, yaitu sang kakak.

"aku merindukanmu bang. Aku akan menyelesaikan tugasmu bang"

Prilly menutup kembali album yang dia buka beberapa waktu yang lalu. Mengenang kenangan manis dengan kakak tercintanya. Sebelum kakaknya meregang nyawa. Tekatnya menjadi gadis tangguh telah dia lakukan. Bukan gadis manja, atau penakut seperti dulu. Kini hanya ada prilly yang kejam dan kuat. Prilly yang tau dunia malam, prillyy yang menjadi raja jalanan.

...

Milla menatap tak percaya apa yang sekarang ada didepannya. Sebuah foto pembunuh kakak dari prilly. jari jari mila terlihat meremas kuat foto itu.

"apa benar dia pelakunya?" tanya mila dingin. Karena sudah lama kasus kematian kakak prilly tak bisa terungkap dan dinyatakan ditutup oleh pengadilan karena tidak adanya bukti dan pelaku yang memberatkan 3 tahun silam.

"benar, kami telah menyelidikinya"

"apa prilly sudah tau pelakunya?"

"hmm.. seperti nona prilly telah mengetahuinya terlebih dahulu dibanding kita nona" mila terdiam beberapa saat.

"sekarang tugasmu awasi dia, dan cari tau dimana markas dia". titah mila sambil memandang foto didepannya. Suruhan milla mengangguk patuh dan pergi meninggalkan tempat itu.

"apa prilly sudah buat rencana?"

...

Malam sudah semakin larut, seperti biasanya ali sedang mengayuh sepedanya untuk menuju warung langganannya. Senyum sedari tadi menghiasi wajah ali, kejadian bersama prilly beberapa jam lalu sangat berpegaruh besar pada ali. selalu saja terbayang sikap prilly yang manja padanya, membuat ali terkekeh geli.

"eh nak ali, mau belanja bahan es krim ya?" tanya bi tatik, penjual warung itu yang telah mengenal ali, karena seringnya ali berbelanja ditempatnya.

"iya bi, ali belanja biasanya ya" bi tatik dengan sigap menyiapkan dan mentotal semua belanjaaan ali.

"kamu kemarin kemana hampir seminggu nggak belanja?" tanya bi tatik ketika memberikan belanjaan ali dan nota harganya.

"ali lagi ada kerjaan tambahan jadi pembimbing belajar"

Dear Ali, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang