• Erlangga 03 •

Start from the beginning
                                        

Senja tertawa dalam dekapan Ega membuat laki-laki itu mengulum senyum.

***

Senja menutup loker setelah menyimpan obat nya. Tadinya Ega tidak mengizinkannya untuk mengikuti jam pelajaran selanjutnya. Namun, karena memang Senja keras kepala jadilah Ega mengalah dan mengizinkannya untuk mengikuti jam pelajaran selanjutnya. Berjengit kaget saat berbalik mendapati Elang tepat berada di belakang nya.

"Elang? Ada a... "

"Enak di peluk sama sahabat tunangan lo?" sinis Elang lalu menapakkan satu telapak tangannya ke loker di belakang Senja.

Senja melotot. Elang tahu?

"Kenapa? Kaget?" Elang kembali bertanya sinis.

Senja diam, bingung ingin membalas dan menjelaskannya bagaimana, Elang tidak tahu hubungan nya dan Ega dulu, mungkin.

"Udah bego, sialan, penyakitan, murahan lagi!" sarkas Elang lalu setelah itu langsung meninggalkan Senja. Senja tersenyum miris. Memang ya? Ia serendah itu di pandangan orang yang ia cintai?

***

Setelah menyimpan obat dan memastikan Senja sudah berada di kelas Ega juga langsung menuju kelas nya. Iya, dia melihat tadi Elang yang menghampiri Senja.

"Lo gila ya, Ga?" tanya Kendra saat dirinya baru saja duduk di sebelah laki-laki itu. "Erlan marah sama lo."

"Gara-gara apa?" Ega menaikan sebelah alisnya.

"Lo gendong Senja, terus ngompres dia, terus nungguin dia sampe bela-belain bolos satu jam pelajaran. Senja itu tunangan Erlan, Ga. Kalau lo lupa."

"Kapan Erlan ngakuin Senja sebagai tunangannya?"

"Tapi seenggaknya jangan jadi orang ketiga di hubungan sahabat kita, Ga."

"Yang orang ketiga itu Erlan, Ken. Kalau lo lupa."

***

"Lo pulang sama siapa, Ja?"

"Mau pulang bareng gue gak, Ja?"

"Kalau lo pusing lo bisa pulang bareng gue, Ja."

"Ja, pulang bareng gue aja ya? Hampir searah ini,"

Dan banyak lagi tawaran-tawaran yang teman-teman satu kelasnya tawarkan kepada nya dengan alasan takut Senja pingsan lagi di jalan karena mereka tahu Senja akan pulang menaiki angkutan umum kalau saja Elang tidak mengantarkannya pulang. Senja menolak dengan alasan Papi nya akan menjemput dan itu sukses membuat teman-temannya menyerah. Pasalnya semua siswa-siswi sekolah sudah tahu bagaimana hubungan Elang dan Senja.

Kini tinggal Senja sendiri di dalam kelas. Biasanya saat mendengar bel pulang Senja dengan semangat membereskan alat tulisnya lalu berjalan cepat menuju kelas Elang. Menunggu laki-laki itu tepat di ambang pintu dengan senyuman ceria nya. Tapi sekarang? Tidak mungkin. Bukan Senja tidak mau, hanya saja ia malu karena sudah pasti nanti malam akan menjadi yang terakhir kalinya ia duduk sembari makan di sebelah Elang. Ah mengingat nama Elang membuat hatinya serasa di cubit kuat-kuat lantaran perkataan laki-laki itu yang tadi sempat sangat menyakitinya.

Dan akhirnya Senja memutuskan keluar kelas. Ia tidak akan langsung pulang ke rumah. Ia butuh tempat untuk menenangkan segalanya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Follow instagram aku : hi.aaa_

aaa_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Erlangga: Bad Fiance ✓Where stories live. Discover now