PROLOG

36.8K 1.6K 267
                                    

~Enjoy Your Journey~

--🍀🍀🍀--

"Dengan penuh hormat saya persilahkan kepada Master Dedrick dan Tuan Andries untuk maju ke depan guna melakukan rangkaian serah terima tahta keagungan."

"Kepada seluruh tamu undangan yang turut hadir dengan hormat saya meminta untuk berdiri selama acara penyerahan tahta dimulai, terimakasih."

Aula megah dan mewah yang di dominasi bernuansa emas dan hitam itu mendadak hening. Seluruh tamu yang menggunakan balutan jas formal mahal itu kompak berdiri beriringan dengan langkah kaki dua paruh baya yang mulai maju ke atas podium.

Kedua pria berbeda generasi itu kini saling berhadapan dan berdiri dengan gagahnya. Lalu satu pria yang membawa kotak hitam berukuran sedang dibalut kain merah turut berdiri menghadap kedua pria itu.

Tidak ada satupun di antara para tamu yang berani mengeluarkan sepatah kata di acara sesakral ini. Semua mata melihat dengan seksama dan penuh fokus ke depan. Masa depan mereka sebentar lagi akan berubah karena tahta tertinggi dan agung tersebut sebentar lagi akan berpindah tangan.

"Hari ini di hadapan kita semua, ketua kita yang agung dan bijaksana, Master Dedrick De Groot akan menyerahkan tahta agung kepada Master Andries De Groot sang putra mahkota."

"Dengan adanya penurunan tahta ini kami dari pihak anggota inti menegaskan bahwa Master Dedrick tidak terpaksa atau diancam untuk menyerahkan tahtanya. Semua ini murni keinginan dari Master Dedrick sendiri."

Sang pembawa acara itu berhenti sejenak setelah menuturkan kalimatnya dengan pembawaan yang tegas dan berwibawa. Pembacaan rangkaian acara pun kembali diucapkan setelah lampu menyorot kedua orang penting di depan sana.

"Penyerahan tahta Dedrick De Groot pada Andries De Groot dimulai."

Kotak hitam yang dibawa pria tadi dibuka, lalu Dedrick mengambil benda berkilau dan cantik itu dalam genggamannya. Pria tua itu mengusap dan melihat sebentar benda yang selama ini selalu melekat pada dirinya.

Tidak lama pandangan Dedrick mengarah ke depan dimana Andries berdiri dengan perawakannya yang tegas. Putranya, putra bungsunya yang sebentar lagi akan segera meneruskan jejaknya yang selama ini telah ia jalani selama puluhan tahun.

Tangan yang mulai keriput itu terangkat dan mulai memasangkan benda berkilau yang terbuat dari berlian itu di jas sang putra. Pin semacam bros berbentuk mahkota emas itu kini resmi melekat di dalam kehidupan putranya.

"Ayah harap setelah ini kau bisa lebih hati-hati dan dewasa Andries. Ayah percayakan kelompok kita ada di tanganmu. Jaga nama baik selalu dan jaga juga keluargamu."

"Entah keputusan ini benar atau tidak, tapi Ayah sangat percaya kau bisa mengatasi semua masalah yang akan datang nantinya. Setelah ini kau akan melalui banyak rintangan dan aku sebagai Ayahmu akan selalu berada di belakangmu."

"Berbahagialah selalu seperti dahulu Ayah mengatakannya ketika kau menikah."

Andries yang awalnya berwajah dingin dan terkesan acuh itu mengedip pelan dengan memandang sendu rupa sang Ayah yang tersenyum ke arahnya. Ia balas senyuman itu walau terlihat tipis.

Dedrick menepuk bahu Andries sekali dan keduanya berbalik menghadap ke hadapan para tamu undangan yang datang dari berbagai belahan dunia. Mereka semua diundang ke negara kincir angin ini dari berbagai kelompok besar juga. Maka dari itu, penjagaan di tempat ini sangat ketat, terkesan begitu sakral juga tertutup dari orang luar.

KIM FAMILY [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang