55 Millions

39 0 0
                                    

Ognakany: Aku jatuh cinta pada kebaikan yang mencair, mengalir, menyusuri celah batu-batu. Seperti lelaki tua yang selalu muda karena ilmu. Seperti kamu.

Kindhearted: Kau telah menolongku sekuat ototmu, kau juga tersenyum padaku semanis tebu, kata-katamu menidurkan anak-anak belagu, di tatapan belaguku.

Ognakany: Bolehkah aku menembak hatimu dengan peluru merah jambu dari kuluman bibirku yang pucat sendu? Aku jatuh cinta pada mata sempitmu yang liar memburu, memburu dan berlari kencang jantungku.

Kindhearted: Menciummu aku butuh mensucikan waktu dari debu yang menggelayut dalam pikiran dan kran nafsuku. Aku ingin rasa dingin mengalir dari dalamku. Membohongi segala sopan santun prinsipku.

Ognakany: Kenapa kau bekerja cerdas begitu keras, bukankah sebaiknya kamu sedikit bebas dan membiarkan hari-hari lepas tanpa membuat seluruh tubuhmu kebas?

Kindhearted: Karena aku tidak punya ayah 55M, aku juga tak punya ibu yang menjaga masa kecilku hingga tumbuh sebagai peristiwa rindu tiap kali terendam temu.

Ognakany: Ayahku adalah raja, ibuku adalah mahkota, aku adalah takhta, selalu ditekan untuk menentukan, dari bawah belajar kamus kehidupan.

Kindhearted: Kini aku mau dicium kamu, sekali setali waktu. Ikat simpul hubungan aku dan kamu, tak boleh ibu tahu, hanya kau dan aku yang tahu. Biar Tuhan cemburu.

Ognakany: Dekatkan bibirmu ke bibirku, begitu. Sebentar. Dekatkan telingamu ke bibirku. Apakah kau mendengar peluru? Celanaku basah dan segala jadi tak perlu.

Di angkasa bola-bola cuaca memecahkan dirinya, bening-bening dirinya yang kristal, menggali-gali sumber kesedihanku.

2019

Lubang Merah JambuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang