Worried

4.3K 160 14
                                    

Jungkook sedang melihat ke jendela di kamarnya  dengan tatapan kosong. Kata kata lisa tadi di danau benar benar membuat hatinya sakit. Jungkook menyesal mengikuti taruhan bodoh dari Jimin. Jungkook benar benar cinta Lisa. Seharusnya ia tidak terbawa perasaan saat itu.

Jungkook menatap obat penenang, apakah ia harus mati hanya karena lisa mau menikah dengan orang lain?.

Sekarang Jungkook benar benar putus asa sudah tidak ada lagi tujuan hidup, sekarang ia membenci keluarganya sendiri.

IU menatap Jungkook yang sedang melamun itu. IU berusaha keras menahan tangisannya. Benar benar menyesal telah menerima perjodohan bodoh itu. Ia merasa dirinya sangat tidak pantas untuk Jungkook.

Mungkin kebahagiaan IU bisa dihitung menggunakan jari tangan. Sedangkan kesedihannya tidak bisa dihitung.

IU tidak bisa berbuat apa apa lagi. Membuat Jungkook mencintainya? Tidak mungkin, Jungkook saja tidak ingin di sentuh oleh IU.

IU bingung harus berbuat apa untuk Jungkook. Menceraikan nya? Tidak mungkin, Lisa saja sudah mau menikah dengan orang lain. Nanti Jungkook tak ada yang mengurus nya.

IU memilih diam saja dari pada ia salah lagi. Mendingan menunggu Jungkook yang memilih antara cerai atau tetap bersama.

Hingga Jungkook membuka pembicaraan membuat IU langsung sadar dari lamunan nya.

"IU?." Jungkook menatap IU.

"Iya?." IU menatap Jungkook.

"Masih adakah waktu untuk aku mencintaimu?."

IU kaget ia masih tidak percaya dengan perkataan Jungkook kepadanya.

"Aku lelah mencintai orang yang tidak bisa aku miliki." Lanjut Jungkook.

"Jung-." Omongan IU terpotong.

"Aku tahu, kamu pasti gak yakin kan sama yang aku bicarakan."

"Bukan itu, aku yakin Lisa masih cinta sama kamu, aku yakin, aku bisa melihat dari cara dia menatapmu dia sangat mencintaimu Jungkook, dia ingin melupakan mu dengan cara menikah dengan orang lain."

"Tapi berarti dia ingin melupakan aku dan meghapus cinta nya kepada ku."

"Jung, aku tahu dia tidak ingin menjadi pelakor di hubungan kita sebagai suami istri."

"Jung, kamu sudah cinta mati sama Lisa."

"Memang." Jawab Jungkook.

"Nah maka begitu aku izinkan kamu untuk mengejar Lisa lagi walaupun aku harus tersakiti."

"Bukannya lebih baik satu orang yang tersakiti dibanding dua orang yang tersakiti?."

"Aku tahu kamu tidak akan mencintaiku sampai kapan pun."

"Menyedihkan ya hidupku, kebahahagiaan ku saja bisa dihitung menggunakan jari tangan, sedangkan kesedihanku tidak bisa terhitung."

IU tersenyum pahit.

"Seandainya Papahmu bilang kalau kamu sudah mempunyai kekasih aku tak akan pernah memilih mu dalam perjodohan bodoh dan kuno ini."

"Tapi sayangnya aku memilihmu, karena ku percaya kamu yang akan membahagiakan aku tapi nyatanya tidak, tapi tenang saja Jungkook aku tak akan merebut kamu dari Lisa."

"Cinta kalian berdua terhalang oleh status."

"IU, hatimu seperti malaikat, kamu cantik, suaramu bagus, aku doakan kamu bahagia dengan lelaki yang sangat pantas untuk hati malaikat seperti mu."

"Terima kasih banyak, jadi kamu tidak jadi mencoba mencintaiku kan?."

"Mungkin."

"Ck, mulutku sudah berbusa gara gara berbicara panjang lebar dan kamu belum mengerti juga dasar bodoh."

Mereka berdua tertawa. Walaupun mereka bisa melupakan masalah mereka hanya sedetik saja. Dan juga mereka bahagia hanya beberapa detik.

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Lisa terbangun karena sinar matahari mengenai wajahnya ia merasa terganggu akhirnya ia terbangun juga dari tidurnya.

Mata Lisa bengkak dan menghitam karena menangis seharian gara gara Jungkook. Untung saja pikiran Lisa masih panjang dan tidak pendek.

Bangun tidur saja Lisa sudah memikirkan hubungan nya dengan Jungkook yang semakin lama semakin merenggang.

Ditambah semalam kak Sehun ( kakaknya Lisa ) menelefon untuk mengajak pacaran. Lisa tidak kepikiran dengan kakaknya yang satu ini. Mengapa begitu mencintai lisa?.

Ditambah acara pertunangan dengan Chanyeol. Bagaimana kepala Lisa tidak meledak coba?.

Lisa langsung sadar dari lamunan nya ia langsung ke kamar mandi, makan dan bermain handphone.

Ting

IU

IU
Apakah kita bisa bertemu sebentar
Saja?
09.00

Lisa🌈
Tentu bisa, dimana?
09.05

IU
Di cafe *** sebentar saja ya?.
09.06

Lisa🌈
Oke
09.07

Lisa dengan cepat mengganti pakaiannya. Dan pergi menggunakan mobil kesayangan nya. Lisa tinggal di Indonesia hanya 1 bulan saja. 

Lisa telah sampai di cafe tersebut untuk bertemu dengan IU.

Lisa sedang mencari dimana IU duduk. Lisa langsung melihat IU sedang duduk sendirian di  dekat Jendela cafe. Tentu Lisa langsung menghampirinya.

"IU maaf aku terlambat." Lisa langsung duduk di depan IU.

"Tak apa santai saja." IU berbicara sangat lembut.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?."

"Aku akan menceraikan Jungkook saja sepertinya?."

"Jangan IU kumohon jangan."

"Tidak lisa, kamu juga harus mendapatkan kebahagiaan aku akan melupakan Jungkook seiringnya waktu."

"Ini demi kebaikan hubungan kalian berdua, cukup aku saja yang tersakiti jangan kalian aku tidak tega melihat kalian setiap hari tersiksa seperti ini."

"Tidak usah IU, aku gak mau."

"Lisa, kumohon, apakah aku harus sujud kepadamu?, agar kamu mau kembali dengan Jungkook kalau seperti itu aku akan melakukan nya sekarang juga."

"Jangan IU, jangan merendahkan harga dirimu demi hubunganku dengan Jungkook."

"Mungkin cintaku tak sebanding cintamu yang lebih besar untuknya." Lisa berusaha menahan tangisannya.

"Sudah ya?, jangan seperti itu lagi ya?." Lisa sangat khawatir dengan IU yang seperti ini.

Tak lama handphone IU berbunyi.

"Ya ada apa?."
"....."
"Hah?."
"....."

TIT

IU mengakhiri telepon nya.

"LISA GAWAT, JUNGKOOK..........." IU berteriak. Wajah IU sangat panik.


Guys kata kalian mendingan aku ganti cover cerita ini gak?
( tolong comment nya ya )







Vote + comment!

Lizkook ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang