Forever and Always |Part 1 ~ The beginning

Bắt đầu từ đầu
                                        

Wanita itu tersenyum tak sampai mata ketika mengingat kembali perkataan suaminya yang memang benar adanya.

"Sendok ini terlihat begitu mengagumkan, terlihat seperti emas asli," celetukan yang diiringi tawa renyah membuat wanita berambut sepunggung itu mendongkak, dan melemparkan tatapan aneh pada seorang pria berjas biru tua yang terlihat asyik meneliti sendok makannya di tempat sosoknya duduk.

Nyaris saja wanita itu memutar bola matanya usai menatap bergantian bagaimana orang-orang di depannya melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan pria berjas biru tua di depannya.

Keinginan untuk memaki sangatlah besar, tapi dia sadar bahwa ini bukanlah acaranya. Dia harus menahan apa yang membuatnya muak sekarang.

Kampungan! Desisnya sinis didalam hati.

Sulit dipercaya jika orang-orang yang memiliki perusahaan besar dapat berperilaku kampungan juga di balik keangkuhan dan kewibawaannya.

Apa kesibukan meneliti berkas-berkas merubahnya melakukan hal kampungan seperti sekarang?

Memilih mengabaikan yang terjadi di sekitarnya, wanita itu kembali mengarahkan tatapannya pada makanan miliknya dan memutuskan untuk menyantap makanan tersebut.

Baru saja wanita berambut sepunggung itu akan memasukan sendok berisi makanan ke mulutnya saat si pemilik acara makan malam ini mengejutkannya dengan fakta yang benar-benar berlebihan.

"Tentu saja ini emas asli, satu sendok ini seharga 15 juta."

"Aku membelinya khusus untuk acara malam ini."

Bagus! Bagus sekali!

Pria tinggi berperut buncit yang tak lain adalah si pemilik acara terkekeh geli berbeda dengan orang-orang yang menatapnya terkejut, termasuk dirinya sendiri yang langsung terdiam. Beruntung makanan miliknya belum masuk ke dalam mulutnya, karena jika iya maka sudah dipastikan dirinya tersedak.

Apa akan ada hal yang lebih mengejutkannya lagi dari apa yang ia dengar beberapa detik lalu?

Apakah ada?

Ya Tuhan.... Yang benar saja! Tidakkah ini berlebihan untuk sendok yang di gunakan untuk makan di hargai semahal itu?

Oke, sebenarnya orang kaya bisa melakukan apa saja, membeli apapun yang mereka inginkan. Tetapi, menurutnya ini berlebihan.

Mereka bekerja keras untuk menghasilkan uang, memaksa mereka harus lembur, rela hilangnya jam tidur yang teratur, jarangnya berkumpul bersama keluarga untuk mendapatkan uang yang nantinya akan memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarganya sendiri.

Tapi mengapa setelah mereka menghasilkan uang, yang dilakukan mereka menghambur-hamburkan uang tersebut hingga hilang dengan sia-sia.

Seperti membeli sendok kecil tidak jelas ini.

"Bagaimana jika aku mengambil sendok ini lalu menjualnya ke toko perhiasan, kau akan mempermasalahkannya?"

Gelak tawa yang sedari tadi melingkupi mendadak hilang. Digantikan dengan ekspresi bingung dan terkejut.

"Apa kau bercanda?"

Setelah tiga menit hening menyelimuti, akhirnya si pemilik acara membuka suara. Memberikan wanita berambut sepunggung itu dengan pertanyaan.

"Zee..."

Wanita berambut sepunggung yang tak lain adalah Zee Hancher-----lebih tepatnya Zee Serrano menolehkan kepalanya ke arah dimana suaminya duduk.

Zee tersenyum kecil sebelum kembali menatap si pemilik acara.

"Ya, aku bercanda." kata Zee sambil tersenyum kecil.

Setelah itu, suasana kembali pecah. Pemilik acara menggeleng-gelengkan kepala sambil tertawa dan bertepuk tangan saat menatap Zee sebelum pandangannya beralih pada suaminya.

"Istrimu benar-benar manis, Ethan.."

Zee tetap diam dan memilih untuk memakan makanannya yang sempat tertunda.

"Ya, istriku memang manis, sangat manis bagiku." Zee tersenyum di sela-sela mengunyah makanannya.

"Kalian pasangan yang cocok. Kepribadian kalian juga hampir sama karena suka mengeluarkan lelucon. Tapi, menurutku meski begitu istrimu sedikit pendiam."

Zee meletakkan sendok makan yang terbuat dari emas itu, beralih mengambil gelas minumnya dan meneguk air putih hingga menyisakan setengah dari gelas. Setelah nya, Zee memandang Ethan yang juga memandang dirinya disertai senyum lebar.

"Istriku hanya sedikit gugup, Mr. Maxillan." kata Ethan.

"Itu masuk akal," gumam Mr. Maxillan si pemilik acara. "Apa dia agresif?"

Ethan menyeringai. "Tergantung," jawabnya yang terdengar ambigu.

Mr. Maxillan tertawa diikuti Ethan dengan kekehan pelan. Sementara tamu lain hanya tersenyum-senyum.

"Baiklah, aku mengerti itu." ucapnya sembari menatap Zee dan Ethan bergantian dengan sorot mata menggoda.

Pria tua ini benar-benar!

________

Jangan lupa vote dan komentar biar Eva semangat!

Jangan lupa vote dan komentar biar Eva semangat!

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

THANK YOU

Forever And Always Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ