F i v e [Side Story]

1.1K 102 1
                                    

💜Happy reading💜
Dont forget to vote and comment. Thank you

I don't know what i'm doing here. How i landed in this place.

•••

Selama meeting berlangsung, Lisa mati-matian menahan diri untuk tidak berlari dari sana. Ia menatap ke layar proyektor, sementara tangannya menggenggam pulpen dengan kencang.

Dan di meja seberang sana, pemilik mata elang itu tidak mengalihkan pandangannya sedikit pun dari Lisa. Ia terus menatap wanita itu, tak peduli meski meeting sedang berlangsung. "Ck! Dasar jalang," gumamnya pelan. Ia pun mengalihkan pandangannya, meski sesekali matanya masih melirik pada Lisa.

"Kau tidak apa-apa?" ucap Jason sambil menyentuh bahu Lisa, membuat adiknya itu terkejut. Ia mengernyit ketika melihat reaksi Lisa--yang menurutnya berlebihan. "Apa kau sakit? Wajahmu pucat."

"Um...aku..." Lisa melirik ke arah pria itu, lalu buru-buru mengalihkan pandangan saat pria itu tersenyum miring. "Jas, apa aku boleh keluar lebih dulu? Aku ingin ke toilet." Ia memegang perutnya. "Perutku sakit."

"Tidak apa-apa jika kau ingin keluar lebih dulu," Jason tersenyum pada beberapa orang disana yang menatapnya penasaran, lalu kembali menatap Lisa. "Aku akan memberitahu Chelsea untuk membawakanmu obat sakit perut. Dan tidak usah kembali kesini jika perutmu masih sakit,"

Lisa mengangguk. Setelah mengucapkan terima kasih, ia segera berlalu dari sana. Dengan perasaan yang tidak enak, karena ia merasa seseorang tengah mengawasi tiap langkahnya.

💕💕💕

Tepuk tangan menggema diruangan itu ketika meeting selesai. Orang-orang disana berdiri memberikan salam perpisahan.

Sementara Jason, lebih memilih untuk mendekati satu orang yang membuatnya penasaran sejak tadi. Ia berdiri dengan jarak satu langkah di depan pria itu, sambil mengulurkan tangannya. "Selamat bergabung dengan kami Mr. Kyle. Perkenalkan, aku Jason."

"Sean," ia membalas jabatan tangan Jason. "Sean Kyle."

Jason tersenyum. Ia melepas jabatan, lalu menghela nafas. "Maafkan saya untuk kejadian waktu itu,"

Sean mengernyit bingung. "Kejadian yang mana?"

"Kejadian saat di depan restoran Itali waktu itu. Saya pikir Anda orang jahat yang berusaha mendekati adik saya." Jason tersenyum.

Sean tersenyum miring. "Tidak apa-apa. Aku juga tidak mempermasalahkan hal itu," ia melirik ke arah pintu. "Yang tadi itu...adikmu?"

"Iya. Dia adik saya,"

"Oh," Sean menganggukan kepalanya. "Dia bekerja disini?"

Jason mengenyit, agak sedikit bingung dengan pertanyaan Sean itu. Tunggu! Apa Sean berusaha mendekati adiknya?!

"Dia baru mulai bekerja hari ini."

Diam-diam Sean tersenyum miring. Jika Lisa bekerja disini, itu artinya dia memiliki cara untuk menghancurkan hidup wanita itu lagi. Lisa sudah sangat menghinanya waktu itu, dan dia tidak akan tinggal diam. Lihat saja, ia akan membuat hidup wanita tidak tenang.

"Baiklah. Kalau begitu saya permisi dulu," Sean cepat-cepat melangkahkan kakinya keluar ruang meeting. Matanya melirik kesekitar, mencari keberadaan wanita itu. Dan ketika matanya menemukan Lisa tengah mengobrol bersama seseorang, ia pun melangkah mendekat dengan pelan.

You're The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang