Dia adalah matahari. Bagaimana dia mengubah sebuah cahaya dan membentuk lengkungan manis tak bercela memandang lepas ke arahku sehingga terasa hangat.
Dia adalah pusat gravitasi. Bagaimana dia membuat dirinya terasa seperti magnet yang membuat semua inderaku tertarik ke pusat yaitu dirinya.
Dia adalah melodi tanpa henti. Bagaimana dia membuat sebuah alunan yang begitu rapi dan indah menjadi sebuah simfoni yang mengalun lembut, membuat tidurku tak ingin terbangun dan selalu terlelap dalam pelukannya.
Dia adalah mimpiku. Mimpi yang terhalang oleh kaca yang tidak bisa kutembus namun bisa kulihat dengan jelas, membisikkan dengan jelas kenyataan bahwa dia ada di sini tetapi tidak akan bisa aku sentuh lagi. Mengatakan bahwa dia adalah dia, dengan catatan tanpa aku di dalamnya.
—p.s
27 April 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang ilusi ✓
Poetry𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙣 𝙞𝙡𝙡𝙪𝙨𝙞𝙤𝙣 𝙖𝙗𝙤𝙪𝙩 𝙢𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙤𝙪. ❝Mari, 'kan kuajak dirimu menuju ruang ilusi. Bercerita dan berbagi suka duka bersama.❞ contains about part of (phosphenous) ruang ilusi ©2018, maruflaco