The Begining

Mulai dari awal
                                    

Dia bangun kembali dan melihat gue "Kamu menolakku?" yatuhan pria ini bodoh atau bagaimana jelas jelas gue udah cuekin dia. "Ya" gue menjawab dan berusaha untuk terlihat dingin, padahal gue pengen tertawa terbahak bahak melihat tampang nya yang mupeng itu. Gue jahat? Haha iya gue tau

Dia menatapku dalam dalam kali ini tatapan yang dalam seakan akan gue ini seseorang yang dia cintai setulus hati lalu dia berkata "Kamu berbeda" gue mengerjap tak mengerti apa maksud nya, tentu saja gue berbeda bukan kah semua orang berbeda, makin aneh aja ini cowok

Dia memelukku namun gue masih diam kaku, kaget, shock, nyaris jantungan menerima perlakuan aneh nya ini. Okay gue leba-i mungkin efek sifat narsis gue yang muncul

Gue pun berfikir apakah pria ini juga sedang merasakan patah hati? Setelah sibuk dengan fikiran gue sendiri, dia pun menyuruh gue untuk duduk kembali dan gue menurut saja toh setelah gue fikir fikir nemenin dia sebentar asalkan tanpa embel embel yang berbau sex dia bisa nganterin gue ke club kemarin kan? Berhubung mobil gue pasti di tinggal di sana

Setelah insiden "Pelukan" yang cukup intens tadi nafas nya sudah mulai cukup teratur tak ada tatapan nafsu dari mata nya "Haah" Gue pun bernafas lega, lalu dia tersenyum melihat ulah gue yang seakan akan tertekan seruangan dengan pria aneh yang baru tidur dengan gue semalem

"Kamu abis ini mau kemana? Mau aku antar" Tadaaa pucuk di cinta ulam pun tiba, tentu saja gue jawab dengan cepat "Ke UI, tapi kalo lo mau nganterin gue anterin ke club kemarin aja mobil gue kan di sana, repot abis kalo pas baru balik di ambil nya" Mungkin ini kata kata terpanjang gue setelah sekian lama dia gue jutekin dan gue cuekin

Tetap dengan senyum manis nya dia menjawab "Gapapa lagi, kamu aku anterin ke UI dulu nanti soal mobil gampang, biar aku suruh orang aku untuk nganter mobil nya ke kamu" Seyuman pria ini memang tak ada dua nya, manis sekali

"Ah, emang gak ngerepotin? Biar, lo anter gue ke club kemarin aja" tapi dia tetep kekeh mau mengantarkan gue ke UI, yasudah rejeki anak soleh gak boleh di tolak ya kan? Hahaha

Gue mencari kunci mobil gue dan memberikan kepada nya untuk orang suruhan nya mengantarkan mobil gue nanti "Nih kunci nya, awas ya jangan sampe lecet! Mobil nya honda jazz merah dengan plat nomor B R4 7U" dan masih senyum yang mengembang di bibir nya dia mengambil kunci itu

Tangan nya di tangan gue masih tetap belum di tarik, heeey apa ngambil kunci aja harus sok sok romantis gini. Gue yang sibuk berfikir tentang perlakuan nya tiba tiba di tarik saja oleh nya sehingga jatuh tepat di pelukan nya

Dia yang langsung menghujani puluhan ciuman bahkan ribuan ciuman ini membuat gue panas, bukan panas nafsu tapi panas emosi

Haah, gue muak, kenapa semua pria selalu mengatakan dan berbuat hal yang manis cuma karna dia ingin mendapatkan sesuatu atau karna sudah mendapatkan sesuatu yang dia inginkan

"PLAAKKK" Satu tamparan mendarat tepat di pipi nya yang ada lesung pipi nya itu

Dia shock dan memegang pipi nya yang merah jelas bekas tanganku haha biar dia tau rasa berurusan dengan siapa "Kenapa lo nampar gue" Aww, sekarang dia pakai kata lo-gue, bagus lah fikir gue.

Gue mengangkat bahu, dia menatap gue dengan tatapan tajam seperti ketika dia nafsu tapi kali ini bukan nafsu melainkan amarah, melihat dia seperti itu gue pun menatap dia tak kalah tajam dan muak

"Lo fikir gue takut sama lo? Gak! Jangan fikir gue cewek murahan ya, mungkin gue emang mau tidur sama lo tapi itu karna efek alkohol dan lagi juga gue gak menikmati permainan lo semalem, lo itu hambar, anta!" Gue sedikit menekankan kata "anta"

Dia masih diam dan mematung tidak berkata apa apa dan bergerak sedikitpun, melihat dia diam seperti itu sebaik nya gue pergi sebelum dia berbuat macam macam ke gue, sebener nya sekarang gue malah takut sama dia siapa yang tau ya kan orang yang emosi akan berbuat apa. Siapa tau nanti dia malah ngebunuh gue terus di masukin ke koper dan di tinggal di hotel gitu aja, atau yang lebih menyeramkan dia bunuh gue, perkosa gue terus mutilasi gue baru di buang. Hih gue keluar dari kamar itu dengan bergedik ngeri

Gue buru buru naik lift, sampai di lobby gue buru buru menyuruh security di situ untuk memanggilkan taksi. "Ke Barcode ya pak" supir taksi yang gue fikir pasti sering ketemu sama cewek cewek kaya gue ini pasti tau gue anak malem karna langsung mengerti untuk ke club itu tanpa bertanya jalan

Gue tau supir itu memperhatikan gue dari kaca spion tengah tapi gue cuek aja, persetan dengan fikiran nya tentang pakaian gue

Sekarang gue emang pakai pakaian yang cukup sexy, ya cukup sexy lah sampai bisa membuat pria pria menalan ludah atau mungkin wanita yang melihat gue bisa ikut menelan ludah juga haha

Gue memakai Vneck mini dress berwarna hitam yang amat sangat ketat yang membuat terlihat pas sehingga liukan liukan tubuh gue terlihat dengan jelas dan membuat gue terlihat lebih sexy dan heels hitam yang membuat gue terlihat tetap glamour dan highclass

Sesampainya gue di club gue langsung bayar argo taksi dan mengatakan "Oops, mata nya di jaga pak ingat anak istri di rumah" Supir taksi yang mendengar ucapanku ini langsung mengalihkan pandangan nya ke arah lain karna malu ketauan telak memandangi gue bahkan menelanjangi gue dengan tatapan nya

"Aaaahhh akhir nya, ketemu juga gue sama munu" Ucap gue sambil memeluk stir mobil gue. Ya, gue memang memberi nama kepada mobil gue karna dengan memberi nama ke sesuatu itu membuat gue merasa lebih dekat dengan nya, bahkan gue sering berbicara dengan munu

Sesudah melepas rindu dengan munu-ku, gue langsung melesat ke apartemen gue yang terletak di bendungan hilir, iseng iseng melihat handphone gue, siapa tau ada sesuatu yang penting. My baby vany 9 missedcall, My baby vany 15 missedcall. Gue mengabaikan nya meski pun gue tau kalau tak cepat cepat memberi kabar kepadanya pasti gue harus siap menerima serentetan kata kata dan teriakan nya di kuping gue.

Vany adalah temen gue atau sahabat atau mungkin fwb, jika kita jalan berdua kita terlihat mesra sekali bahkan banyak orang yang gue jumpai di club, mall atau cafe menganggap gue dan vany sebagai pasangan lesbi tapi mereka salah vany orang yang anti sekali dengan LGBT, dia jijik sekali dengan spesies manusia seperti itu

Karna takut kena ceramahan nya gara gara udah gak kasih dia kabar akhir nya gue fikir lebih baik gue telfon dia, itung itung sambil nungguin lampu merah.

"Tuuuuttt" nada pertama

"Tuuuut" nada kedua

"Tuuutttt" nada ketiga. "Ish kemana si ini orang sekarang malah dia yang bikin gue khawatir"

"Tuuuut-Haloo?" ah, akhir nya di angkat juga gue fikir dia ngambek "Eh, kemana aja sih lo gue telfon lama banget ngangkat nya!" Cetus gue dengan nada kesel

"Mbak, mbak masih pagi mbak, udah nyerocos aja kaya bebek, gue abis one night stand sampe lupa sama temen nih hihi" dia nyindir gue dengan nada sarkastik khas nya haha vany juga termasuk moodbooster gue karna dia bisa bikin gue ketawa cuma karna ucapan ucapan sarkastik nya

Untuk itungan wanita, vany merupakan tipe cewek yang kasar tapi berhati lembut dia bisa saja berubah jadi monster dalam satu detik lalu berubah lagi jadi sosok ibu yang lembut dalam hitungan detik itu juga, dia juga sama dengan gue sama sama suka one night stand buat kami hidup tanpa one night stand itu hambar

Meskipun vany sedikit berbeda dengan gue, kalau vany setelah one night stand kalau dia di kasih uang dia akan menolak nya mentah mentah bahkan kalau dia tersinggung malah dia yang ngasih uang, kalau gue kebalikan dari vany haha abis kan gak boleh nolak rejeki ya kan?

"Maaf deh maaf, gue mabok banget semalem asli deh, tidur sama itu cowok aja gak tau apa apa gue" Gue mengeluarkan jurus andalan gue yaitu menurunkan nada menjadi nada manja

"Iya, I know you babe. Gak usah sok manja manja gitu deh, lo dimana? ke flat gue dong, ada yang mau gue kenalin nih lo pasti kaget" ucap nya antusias

"Haha, you know me so well yaaaang. Yah, gue arah jalan balik nih pengen ganti baju malu bo kuliah pake mini dress, emang kita cewek apaan. Entar gue kesana deh, kira kira satu jam lagi okay" Gue gak pernah bisa nolak ajakan vany, karna dia orang yang sangat berperan buat gue apalagi sekarang dia mau nunjukin sesuatu yang bikin gue penasaran total

Terdengar suara helaan nafas di sana "Yaudah deh babe, gue tunggu loh ya, jangan lama lama byeee" Telfon pun di putus secara sepihak... Padahal masih ada yang mau gue omongin yah udahalah nanti aja ngomong langsung dan gue langsung melesat cepat menerobos keriuhan ibu kota

I'm Your King And You're My Queen (gxg). COMPLETED.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang