Pengacau

3.2K 214 5
                                    

      Hari ini, rava sedang berjalan melewati koridor sekolah menuju kelasnya. Saat rava melewati kelas XI IPA 1 rava melihat gengnya natasya yang sedang bergosip sambil melirik rava yang melewatinya, maybe dia bergosip tentang rava. Rava sedikit mendengarkan dan memperlambat jalannya

"oh ternyata ini yang lagi deket sama reyhan."

"Ganjen banget."

"Idih! pelacur haha" - Natasya

    Rava yang mendengarkan perkataan Natasya, langsung berbalik menuju sekumpulan gengnya natasya.

"Maksud lo apa?! hah!" Bentak rava yang sedikit keras. Rava bisa dikatakan sedikit tomboy jika ada yang bergosip tentangnya, bahkan menggunakan bahasa yang sedikit kasar. Hingga membuat Rava dan natasya menjadi pusat perhatian. Siswa-siswa disana hanya menyaksikan pertarungan tersebut.

"Singanya bangun woi" Ujar seseorang yang sedang berdiri dan menumpukan bahunya di dinding.

"kenapa?! Marah?!" Jawab natasya menaikkan satu alisnya dan melipat kedua tangannya di depan dada

"MAKSUD LO APAAN NGOMONGIN GUE PELACUR!!! HAH! MULUT ITU DIPAKE BUAT MAKAN, IBADAH, NGAJI! BUKAN NGOMONGIN ORANG!" Rava sangat marah jika dirinya dikatain cewek murahan. Membuat Rava sangat menjadi pusat perhatian.

PLAKK!!

Natasya menampar pipi putih milik rava, Sekarang rava sangat marah. Ia berubah menjadi cewek yang tomboy yang diketahui hanya beberapa orang saja. Rava menampar balik pipi Natasya dengan 2x lipat kekuatan yang ditampar natasya kepada rava tadi.

PLAKK!!!

"Aww... perih" Ringis natasya yang kesakitan karena tamparan rava tadi.

Natasya menjambak rambut rava dengan cukup kuat, Rava membalas jambakannya dengan lebih kuat hingga beberapa rambut natasya cukup lepas.

Tangan Rava sangat gatel ingin menghajar cewek yang dihadapannya tersebut. Rava menggenggam tangannya dengan kuat. Hampir saja tangannya melayang ke pelipis natasya Namun, sebuah teriakkan yang mengurungkan rava untuk melakukannya. Ia tahu persis suara itu.

"RAVA!!!" Itu adalah widya, widya berlari mendekati rava yang hampir menghajar natasya tadi.

Rava hanya menoleh saja. "Udah! Cukup." Widya langsung menarik tangan rava kekelasnya karena kelasnya dan kelas rava bersebelahan. Rava menatap Natasya dengan tajam dan sinis.

"MINGGIR!!" Ucap widya yang ingin melewati jalan yang ditutup oleh segerombolan anak yang menyaksikan pertarungan mereka tadi.

Tiba tiba reyhan menyampiri Rava yang sedang duduk bersama widya, dengan sedikit tergesa-gesa. Reyhan jongkok di depan meja rava, membuka tangan rava yang sedang memegang kedua pipinya.

"Lo nggak apa-apa kan?" Tanya reyhan yang sedikit ngos-ngosan dan khawatir dengan rava. Sehingga membuat mata mereka saling menatap. Rava terkejut, Mengapa malaikat ini sangat mengkhawatirkannya.

'Njir! boleh bungkus bawa pulang? Ganteng njerr. Eh, Kenapa dia khawatir sama gue?' Batin rava.

"Kenapa lo care?" Ketus rava.

"Gak boleh?" Tanya reyhan

"I'm Fine" Ketus rava dan membuang muka

     Sifat rava kadang tak menentu, tergantung dengan moodnya. Jika dia sedang marah dia akan cuek atau meladeninya. Namun, jika didepan orang yang tak dikenalnya atau tidak asing baginya dia berubah menjadi es batu, Dingin.

"Oh" Jawab reyhan lalu berdiri karena melihat guru masuk kedalam kelasnya dan berjalan ke bangkunya

"Hari senin sampai hari kamis kita diliburkan, karena kelas XII mau ulangan"

The most wanted boy Vs Cold girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang