Dear ALI ::: 11

1.5K 100 0
                                    

happy reading!


.....

Seperti biasanya, sore hari ali berjualan ice krimnya berkeliling taman di komplek.

"bang ali tambah ganteng aja ya" puji tante tente yang membeli ice crimnya ali.

"aduh tante jangan godain temen saya donk. Ditungguin itu sama suaminya juga" omel shiren yang berada ddisamping tante tante itu. Tante tante itu akhirnya pergi.

"eh shiren kalau sama yang lebih tua ga bolleh kaya gitu" nasehat ali. shiren h anya cemberut danmencibir. Bukankah dia menyelamatkan ali dari godain tante tante.

"kamu nagapain kesini?" tanya ali ramah

"mau ngumpulin botol, ya beli ice krim lo lah" ucap shiren kesal. pertanyaan apa itu. Jelas sekali dia kegerobak ice krim, ya beli ice. Ali menggelengkan kepalanya. Gadis didepannya masih kesal karena ucapanya.

"nih, seperti biasakan." Dengan memeberikan ice krim yang siap dibawa pulang pada shiren.

"hmm makasih" ucap shiren sewot dan cemberut

"maaf ya kalau omongan aku nyakitin kamu" ucap ali.

"yaelah li gw Cuma becanda kali. santai aja. yaudah gw balik " pamit shiren pada ali. hari semakin sore. Ali segera bergegas meninggalkan taman dan berkelilinga kearea komplek. Dan pulang kerumah

Seperti biasa bi inah sudah menunggu. "bi inah sudah lama?" ali memang dekat dengan bi inah meski hanya berbincang ringan.

"ya baru aja kok li. Kaya biasanya ya" pesan bi inah. Ali mengangguk dan memberikan pesanan bi inah.

"harganya masih sama kan li?" tanya bi inah saat beliau melihat nominal uang ditangannya. Ali hanya mengangguk..

"ya udah bi ali permisi pulang" pamit ali meraih jemari tangan bi inah meski bi inah dan dia tak bersaudara tapi ali tetap menghormati bii inah seperti orang tuanya . dan ali kembali mengayuh gerobak ice nya pulang karena hari mulai larut malam.

Bi inah memasuki rumah majikannya itu dan menuju dapur. Saat melintas bi inah melihat nona dan temannya sedang mengobrol diruang keluarga, itu menjadi pemandangan yang biasa terlihat oleh bi inah setelah kedua majikannya memutuskan pindah keluar negri dan meninggalkan anak mereka disini.

"prilly lo ga ambil tu motor, udah malem nih" tanya mila pada prilly yang sedang makan.

"lo aja yang ambil mil. Gue lagi males" ucap prilly kembali focus menonton tv didepannya.

"berasa babu dah gue. Kalau bukan lo habis kecelakaan udah gue sate dah" ucap mila berlalu memesan ojek online.

"eh bego. Alamatnya ali dimana?" tiba tiba teriak mila saat ada didepan ruang tamu.

"entar gw whatsApp" teriakan prilly membuat mila segera membuka hpnya. Dan bergegasa sebelum malam semakin larut dan bisa berbahaya ada diluar saat seperti ini.

Sepertinya mila sudah menemukan alamat ali. terlihat dia sedang celingak celinguk didepan panti. Ali yang tepat sedang membersihakn gerobak icenya dikagetkan dengan kedatangan mila.

"temennya prilly ya?" tanya ali. mila hanya mengangguk saja. Sebenarnya dia juga satu sekolah dengan ali tapi merasa cangung aja melihat ali yang biasanya berbalut pakaian culun kini memakai pakaian santai meski tak ketinggalan kaca matanya.

"ngapai kamu kesini..." tanya ali menggantung karena lupa nama teman prilly yang ada didepannya sekarang.

"mila gw mila." Jelasnya.

Dear Ali, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang