✨ If I Was Brave

Start from the beginning
                                    

"Kelompok ini akan menjadi kelompok dimana kalian bermain games dan uji nyali nantinya. Tentu saja berbeda dengan kelompok tidur. Ingat, setiap malam aku dan guru Yoon akan berpatroli! Jadi jangan berbuat macam-macam, arasseo?!"

"Neee, ssaem~!"

"Kalian bisa kembali ke tenda yang telah ditentukan untuk makan siang. Ada kertas berisi nama di pintu tenda, carilah nama kalian sendiri, oke?"

"Neee, ssaem~"

💫💫♠💫💫

Serius. Taehyung lebih suka bermain games yang sebenarnya tidak terlalu seru dan bermanfaat dibanding berkeliaran di malam yang larut begini. Bermodalkan jaket, senter, serta dua botol air putih seberat dua liter untuk menembus gelapnya hutan. Sama sekali bukan hal yang membuat jantung Taehyung sehat. Belum lagi karena ia seorang pria, ia ditempatkan di belakang selagi si ketua memimpin di depan. Kelompok Tango menjadi kelompok urutan nyaris terakhir untuk uji nyali malam ini.

"Taehyung." Panggil Jeongguk sesaat sebelum mereka pergi.

"Ada apa?"

"Mau bertukar posisi denganku? Di depan mungkin terlihat lebih aman dibanding menjadi yang paling belakang."

Taehyung menggigit bibir bawahnya kencang. Mempertimbangkan penawaran Jeongguk yang begitu ingin ia terima. Sayangnya, ia yakin ketiga gadis lainnya tidak akan setuju jika ia yang memimpin mereka. Lagi, Taehyung tidak siap untuk menjadi orang paling pertama yang bertemu makhluk halus nantinya.

"Tidak perlu. Aku rasa aku ingin menjaga para gadis dengan berada di posisi paling belakang."

"Kalau begitu hati-hati." Jeongguk bernada serius. "Aku mengucapkan ini sebagi ketua Tango sekaligus sahabatmu."

"Kau juga, Jeongguk."

Taehyung tersenyum sebelum mengusir Jeongguk untuk kembali ke tempatnya di depan sana. Urutan barisan Tango dimulai dari Jeongguk, Eunha, Jihyo, Yuju, dan diakhiri oleh Taehyung. Masing-masing dari mereka membawa senter yang disorotkan ke berbagai arah. Si surai cokelat diam-diam tersenyum saat Jeongguk menoleh untuk memastikan bahwa anggota mereka lengkap. Biarkan ia percaya diri sedikit bahwa sebenarnya Jeongguk hanya memperhatikannya.

Jika boleh jujur, Jeongguk sendiri tidak menyukai uji nyali seperti ini. Begitu omong kosong dan ia yakin para makhluk yang nanti menakuti-nakuti itu payah. Mereka hanyalah adik-adik kelas yang diminta—dipaksa sebenarnya—oleh para guru dan bukan hantu sungguhan. Yang membuatnya cemas justru pria bernama Kim Taehyung. Pria yang selalu bodoh di matanya, yang berubah pucat saat kemarin ia menjahilinya tentang hantu di hutan ini.

Jangan salahkan Jeongguk jika kepalanya tidak bisa berhenti menoleh ke arah belakang untuk menemukan keberadaan Taehyung. Mata besar pria itu terlihat lebih besar dari biasanya dan ia menyorotkan senter ke segala arah yang menurutnya menakutkan.

"AAAAAH!"

Kelima orang itu langsung waspada setelah Jihyo berteriak. Ada dua sosok menakutkan dibalik pohon yang baru saja menakutinya. Jeongguk berdecih galak membuat kedua sosok itu melempar tersenyum kaku padanya.

"M-maaf sunbae, kami hanya menjalankan tugas." Jeongguk mengangguk mengerti.

Taehyung sedikit berlari melewati keduanya, hanya takut dijahili karena ia menjadi anggota paling belakang di kelompok. Benar saja, salah satu dari mereka menyentuh pelan lengan Taehyung dan membuat bulu kuduk pria itu langsung berdiri. Ia mempercepat laju langkahnya dan nyaris menabrak Yuju. Ia segera meneguk air dari botol di tangannya untuk mengurangi rasa takut.

Setelah melewati empat pos yang berisi makhluk tak menyenangkan itu, Taehyung tidak bisa menahan diri lagi. Ia begitu ketakutan sedari tadi sampai menahan keinginannya untuk pipis. Maka saat mereka hampir sampai pos kelima, ia menepuk pelan bahu Yuju. Gadis itu sedikit terkejut sebelum menghentikan langkah.

Young God(s) || KookV [ √ ]Where stories live. Discover now