Bersama

832 126 38
                                    

Sudah sebulan [YN] tinggal bersama Kunikida. Tentu hal itu membuat Kunikida tidak bisa bergerak bebas dirumahnya sendiri.

Mereka harus berbagi ruangan, dan bahkan bergantian untuk ke kamar mandi.

Kunikida memberi batas diruangannya untuk tidur. Ia akan tidur disisi kanan, sedangkan [YN] di sisi sebelah kiri.

Walaupun begitu, Kunikida masih sering mendapati [YN] tertidur ditepat disebelahnya.

Ketika ia membuka mata, dan wajah [YN]lah yang pertama ia lihat.

"Tidak bisakah kau diam disisi bagianmu?!"

"Huh? Kenapa aku harus melakukannya. Kita dulu pernah tidur bersama. Kenapa kau harus malu. Lagipula aku tidak berniat melakukan apapun padamu"

"Itu saat kita masih anak anak, bukan diumur seperti ini!" kesalnya.

Entah bagaimana, Kunikida bisa menjadi orang lain ketika berada didekat [YN].

"Tenanglah tenanglah.. Sekarang masih pagi, jangan ribut" [YN] kembali tidur dan memakai selimutnya.

"Jangan tidur ditempatku" Kunikida menarik selimutnya.

"Kunikida-kun, jangan melakukannya sepagi ini" ia menutupi tubuh dengan kedua tangannya.

"Huh?"

Dan pagi itu mulai kembali berjalan dengan normal. Selama Kunikida membereskan tempat tidur, [YN] akan pergi untuk mandi.

Bagian itulah, yang akan sangat ribut dari sebelumnya.

"Kau masih belum selesai juga?!"

"Aku sedang kramas. Kau harus sabar.. Atau kau mau mandi bersamaku?"

"Jangan mengatakan hal bodoh!"

"Haa.. Katakan saja kau mau. Kalau tidak, jangan menggangguku"

"Aku bisa terlambat bekerja!"

"Itu urusanmu, bukan aku~"

"Kau--!!"

Setelah beberapa keributan terjadi. Kunikida akan membuat sarapan, karena [YN] tidak bisa memasak.

"Kau memang hebat ya. Bisa melakukan ini dan itu. Kau bisa memasak, mencuci dan membersihkan. Bagaimana kalau kau menikah saja denganku?" ledek [YN].

"Aku tidak mau menikah dengan wanita yang tidak bisa melakukan pekerjaannya."

"Jangan begitu, kau dulu pernah memberiku bunga Angelica. Bunga itukan, melambangkan kemurnian dan niat yang tulus."

"Lalu?"

"Bunga itu biasanya digunakan untuk melamar seseorang."

"Dulu aku tidak mengerti makna bunga. Aku hanya menemukannya, lalu memberinya padamu"

"Kau selalu saja begitu"

Kunikida mengajarkan [YN] caranya mencuci piring dan pakaian.

"Apa dirumah bibi tidak mengajarkan hal ini?"

"Ibu? Ibuku?"

"Ya. Tentu saja Ibumu"

"Ahh.. Tidak." jawab [YN] singkat.

Ia hanya bisa menatap heran dengan jawaban teman kecilnya itu. Tapi mau bagaimana lagi, jika itu memang tidak dilakukan.

"Bukankah seharusnya kau pergi bekerja sekarang? Kau bisa terlambat"

"Benar. Aku segera pergi"

[YN] mengantarkan Kunikida ke depan pintu. Tentu hanya sampai pintu. Jika ia keluar dan seseorang melihatnya, bisa bahaya.

My Mr. TimekeeperWhere stories live. Discover now