Lima

2.2K 254 1
                                    

Seharusnya Miranda mematuhi horoskop di tabloid yang menyatakan bahwa Scorpio akan mengalami kejadian tak terduga. Dari sekian "kejadian tak terduga" yang mungkin terjadi kepadanya ... kenapa harus yang ini? Kenapa TKP kesialan Miranda harus di restoran dengan pengunjung yang kurang lebih berjumlah sekitar 45? Kenapa Miranda harus berteriak kencang pakai "banget" hingga kemungkinan mengundang perhatian ke-45 pengunjung tersebut? Kenapa hiruk pikuk kegiatan terhenti di menit Miranda terjungkal, sorry perlu diralat, jatuh? Sebegitu perlukah semua orang mengabaikan santapan mereka dan berpaling ke Miranda? Paling penting: Kenapa harus hari ini?

Belasan atau mungkin puluhan antrean pertanyaan menunggu disuarakan di benak Miranda, mulai dari yang standar hingga "luar biasa" mengenaskan. Miris otak Miranda tampaknya siap memulai aksi imajinasinya dengan cara mengarang bebas hal buruk yang mungkin berputar di pikiran setiap orang yang masih menatapnya.

Bisa saja, "Wah, kasihan."

Mungkin saja, "Perlu ditolong nggak, ya?"

Atau yang paling mungkin dilontarkan seseorang, "Wah, maaf, Mbak."

"Don't!" kata Miranda sembari mengangkat tangan kanan, menampilkan gestur menolak. "Saya bisa menolong diri saya," tanpa ragu dia menambahkan, "sendiri!"

Pria berkaos hitam dengan gambar wanita berbibir seksi tetap menawarkan diri menolong seolah tak mendengar larangan Miranda. "Mbak, saya, kan, yang salah jadi-"

"Jangan sentuh!" Miranda menegaskan. Sekuat tenaga bangkit sembari mengumpulkan topeng "muka badak" yang mungkin bisa Miranda gunakan untuk menyembunyikan rasa malu yang kini tercap di dahinya. Setelah yakin topeng "muka badak aka nggak tahu malu" terpasang pas dan tak akan copot, Miranda mendongak dan mendapati wajah pria yang tak asing.

James! Bukan sembarang James! Dia adalah James yan g dipercaya sebagai model beberapa produk iklan terkenal, termasuk parfum cowok bermerek "kapak". Famous, pasti, jangan ditanya. Kaya, orangtuanya termasuk sepuluh besar pengusaha berpengaruh se-Asia Tenggara versi Surat Merdeka. Tampan, nenek-nenek zaman Kompeni pun akan menyetujui fakta tersebut. Hot, cewek mana pun akan langsung ngiler saat melihat James bertelanjang dada. James adalah Don Juan yang ditunggu-tunggu kehadirannya. Mata, hidung, alis, bibir ... apa pun yang dimiliki James merupakan karya indah yang telah diturunkan Tuhan di muka bumi yang kebetulan jumlah populasi ceweknya lebih banyak dari laki-laki.

Walau dengan sederet prestasi kinclong yang disandang James, Miranda tetap ngotot pada keyakinannya: Luke Evans tak akan terganti!

Bukan hanya karena Luke Evans yang menyebabkan Miranda meneteskan air liur atau yang lebih keren disebut dengan "mengiler" saat memandang sepasang mata James yang sewarna karamel, namun juga karena alasan lain. Dan alasan itu terjadi saat Miranda masih bekerja di Intermezzo.

Tepatnya beberapa bulan lalu Miranda mendapat kesempatan mewawancarai James. Miranda bisa saja menyerahkan tugas tersebut kepada Nayla yang akan dengan senang hati menerimanya.

"Nda, beneran boleh nih aku yang ke sana?" Nayla masuk ke kubikel Miranda. Tanpa salam. Tanpa permisi. Langsung menyerang dengan senjata andalan yakni, tatapan tidak berdosa dengan tambahan binar bintang khayalan.

Miranda yang masih fokus dengan ketikannya hanya mengangguk. "Iya," katanya.

Nayla berseru senang seakan menang lotre. Akan tetapi, kebahagiaan tidak bertahan lama. Begitu Toni menghampiri kubikel Miranda, pria itu langsung menampilkan wajah "raja neraka" yang sangat terkenal. "Nay, saya ada perlu dengan kamu."

The end, akhirnya Miranda mau tidak mau melaksanakan tugas wawancara tersebut. Tadaaaa, sesampainya di studio yang dijadikan tempat janjian oleh manajer James, Miranda harus menunggu James menyelesaikan pemotretannya.

With You... (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang