Chapter 8 : King Of Storm

35.5K 3.5K 99
                                    

Terdengar suara hentakan kaki kuda yang berjalan membelah jalanan berlumpur, dengan menarik sebuah gerobak yang mirip dengan sebuah tandu. Clementine duduk dengan posisi bersilang dan kedua tangannya yang dia gunakan untuk menangkup kedua wajahnya.

Tubuhnya terus bergoyang ke kiri dan ke kanan, tak tentu arah. Kalau kudanya berhenti secara mendadak, maka dirinya akan terdorong ke depan. Kalau kudanya berjalan dengan cepat, maka dirinya akan terguncang hebat di dalam ruangan kecil yang sangat sempit itu. Seharusnya tempat ini lebih cocok untuk menampung barang–barang, dibandingkan dirinya yang berwujud orang.

Clementine menghela napasnya dengan raut wajahnya yang datar. Dia tidak dapat keluar dari tempat yang kecil ini, karena dirinya dikunci dari luar. Padahal itu adalah hal yang mudah baginya untuk dapat keluar dari dalam sana. Semuanya karena dirinya sudah kehilangan tenaga dan kekuatannya, jadi dia tidak bisa menggunakan kekuatannya.

Dia butuh satu ruangan yang tenang, setidaknya dirinya bisa melakukan meditasi sejenak untuk mengembalikan tenaganya, karena dia tidak yakin bisa menemukan darah di tempat seperti ini. Apalagi dengan keadaan dirinya yang ditawan seperti ini, bagaimana dia bisa berkeliaran di dunia asing ini untuk mencari darah sembarangan yang belum tentu darah itu bersih.

Dia menghela napasnya lagi untuk kesekian kalinya, dia benar–benar lelah dan butuh istirahat. Dia kemudian merubah posisinya yang duduk bersila menjadi berbaring di atas tumpukan jerami yang menjadi alasnya. Tempat ini terlalu kecil sehingga dirinya hanya dapat meringkuk di dalam sana seperti bayi.

“Apakah pilihanku kali ini salah?” gumamnya pada dirinya sendiri, dia teringat perkataan orang–orang yang memperingati dirinya, kalau perjalanan ini sangat berbahaya dan dia mengabaikannya.

Mungkin tidak untuk dirinya, entah kenapa dia tidak merasakan bahaya sama sekali sejak kejadian di kapalnya malam itu. Dan bahaya itu malah menimpa Frank, dia terus memikirkan pria itu sejak tadi, hatinya tidak tenang, dia takut terjadi sesuatu pada Frank. Apakah dia baik–baik saja saat ini? Sudah satu hari Clementine berada di dunia asing ini.

Apa yang bisa dilakukannya saat ini, dia kehilangan tenaganya dan tidak bisa menggunakan kekuatannya, dan sialnya dia tidak dapat keluar dari dalam ruangan kecil ini yang terus mengguncang tubuhnya sejak beberapa jam yang lalu, membuat kepalanya semakin pusing.

Sudah berjam–jam perjalanan ini, entah mereka akan membawa dirinya ke mana, tapi Clementine merasa mereka tidak akan membawanya ke tempat yang berbahaya. Bukankah pria bertopeng itu sudah bilang dirinya akan menjadi pelayan di istananya? Jadi, dirinya tidak merasa kalau itu adalah hal yang berbahaya.

Dia memejamkan matanya, berusaha menanamkan pikiran positif tentang kondisi Frank saat ini dan apa yang akan dihadapinya di sana nanti. Tak terasa dirinya sudah terlelap dalam alam mimpi, entah sadar atau tidak, dia mengeluarkan air matanya. Entah apa yang dimimpikannya, tapi bibirnya tetarik ke atas membentuk sebuah senyum kecil.

🌷🌷🌷


HEI! BANGUN!!” Clementine mengernyitkan dahinya dengan keadaannya yang masih setengah sadar, saat mendengar ada suara bising yang mengganggu tidurnya yang sudah lama tidak pernah senyenyak ini.

“Hei Nona, CEPAT BANGUN!” pinta seseorang kali ini dengan bentakan yang cukup keras dan hal tersebut berhasil menyentak Clementine untuk keluar dari alam mimpinya dan kembali ke alam sadarnya.

Clementine langsung terduduk tegap dan menatap dua orang berpakaian prajurit yang saat ini sedang berdiri di depannya. “Ada apa?” tanya Clementine, menatap kedua orang itu secara bergantian dengan tatapan bingung.

Queen Of Storm {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang