[24] Penyesalan

1.2K 43 4
                                    

Pretty faces isn't enough to make you look perfect. You need to make every part of yourself good and the perfection will be seen by it self.
-Agatha Valerie-
•••

Valerie memandang kosong ke arah jendela kamar apartmentnya. Sudah hampir tiga jam setelah gadis itu terbangun dari tidurnya, yang dilakukannya hanya duduk diam di sofa panjang yang berhadapan dengan kaca besar di dalam apartmentnya.

Kenya yang duduk di dekat Valerie hanya memandang sahabatnya itu penuh rasa iba.

"Va, makan dulu, yuk. Lo belum makan dari pagi," bujuk Kenya.

Pasalnya, Valerie memang belum menyentuh makanan sejak pagi. Setelah Kenya membangunkan Valerie dari tidurnya, Valerie bergegas untuk mandi dan langsung memilih untuk duduk diam seperti ini.

"Va," Kenya mengusap pelan pundak Valerie yang tak direspon sama sekali oleh gadis itu. "Va, ayo makan. Lo harus minum obat."

Valerie tetap diam. Memandang Kenya pun tidak. Ia tak berselera untuk melakukan apapun. Apalagi makan. Tak sedikitpun dirinya merasa lapar. Ia hanya ingin duduk disini. Menikmati pemandangan kota Jakarta yang begitu padat siang hari itu.

"Mau sampe kapan lo diem gini, Va?"

Valerie tetap diam, enggan menanggapi sahabatnya itu.

Kenya menghela napas pelan. Nasi goreng yang berada di meja depannya sudah dingin karena Valerie tidak menyentuhnya sama sekali. Ia bingung. Valerie tidak makan, sedangkan obat cewek itu harus diminum setelah makan.

Pintu apartment Valerie terbuka. Muncullah Christian dibalik pintu dengan membawa kantung plastik. Kenya langsung bangkit dan tersenyum malu.

"Eh, ada calon suami." Ujar Kenya saat Christ sudah berada di depannya.

Christian terkekeh pelan. Sembari berbicara pada Kenya, Christian mengambil posisi duduk di kursi yang bersebrangan dengan Kenya. "Dari kapan lo disini?" Ia meletakkan kantung plastik yang dibawanya ke atas meja.

"Dari tadi pagi, beb."

Christian menganggukkan kepalanya dan memandang piring berisi nasi goreng yang masih utuh di atas meja dan satunya lagi piring bersih dengan kedua sendok yang disilangkan terbalik. "Dia masih belum mau makan?"

Kenya menaikkan bahunya. "Daritadi gue suruh dia makan, dia cuma diem aja disitu. Nggak ngerti ngeliatin apa."

Christian menghela napasnya dan bangkit berjalan mendekati Valerie. Cowok itu memeluk Valerie dari samping dan mengecup puncak kepala adik kesayangannya itu. "Lo jangan kayak gini terus, deh. Gue nggak mau lo  tambah sakit, Va."

Karena tak ada jawaban dari Valerie, Christian memaksa tubuh cewek itu untuk menghadapnya membuat Valerie menatapnya. Cowok itu berlutut dan menggenggam tangan Valerie. Satu tangannya lagi ia gunakan untuk menyelipkan helaian rambut panjang milik Valerie.

"Va, gue tau lo sakit hati karena perlakuan papa ke lo. Tapi lo juga harus ngerti, Va. Papa lakuin itu karena dia sayang sama lo."

Valerie mengalihkan tatapannya pada Christian. Perkataannya barusan berhasil menarik perhatiannya. "Apa lo bilang?"

"Va,"

Cassiopeia [Slow Update]Where stories live. Discover now