Alirattar - 19

2.7K 118 26
                                    

Sehubung selesainya Festival beberapa hari yang lalu, sekolah memilih untuk meliburkan anak murid selama satu minggu penuh. Yang tentu tidak akan disia-siakan oleh anak murid. Apa lagi untuk anak kelas dua belas alias peringkat terakhir pada sekolah menengah akhir.

Sesuai dengan agenda hari ini tepatnya pada hari senin, ketiga teman Attar sedang berkumpul dirumah cowok itu. Namun mereka memilih untuk menetap dikamar Attar dengan fasilitas yang lumayan lengkap untuk anak seumuran mereka.

Deral dan Retno memilih untuk bermain game, sedangkan Dema dan Attar memilih untuk bersantai dibalkon kamar. Untung saja rumah Attar ada diperkomplekkan, sehingga jauh dari keramaian.

"Gue laper nih, pesan makanan yuk?" teriak Dema hingga dua cowok didalam kamar mendengarnya.

"GUE MAU!"

"GUE JUGA!"

Setelah menjawab itu mereka kembali fokus pada gamenya. Attar seperti biasanya hanya mengangguk saja. Kembali pada Dema, cowok itu segera memesan makanan yang biasanya mereka pesan, dekat daerah rumah Attar. Makanan instan yang super duper enak. Indomie jumbo spesial dibaluti dengan telor dadar, daging ayam, dan bawang goreng diatas indomie untuk menambah ke-lezatan terkadang mereka juga memesan dengan topping mozarella.

Setelah menerima telfon dari drivernya, Dema kembali bermain ponsel. "Oh, iya! Kemarin kalau gak salah kita punya jadwal, guys!" ucap Dema.

Retno dan Deral beranjak ke balkon mengambil masing-masing bangku mereka. "Apaan?" ucap mereka serempak.

"Rencana kemarin, kita mau kepuncak'kan?" tanya Dema.

"ASTAGA!" kejut Retno, ia juga baru ingat.

"Yelah gak usah lebay lu kecebong!" Deral menimpuk wajah Retno dengan lima jarinya.

"Sakit bego!" ringis Retno.

"Coba deh, seacrh lokasi yang enak untuk dikunjungi."

"Bentar gue cari," Dema membuka ponselnya beberapa menit kemudian ia kembali berbicara, "nah! gue dapat nih!" ucapnya.

Retno dan Deral segera mengecek yang dimaksud Dema, "Dema anjing, ini apaan?" tanya Deral.

"Tempat wisata kita-lah!" jawabnya santai.

"Kurangi makan micin, deh, lo! Ini lokasinya rumah Attar sableng!" Retno menggetok kepala Dema.

Sambil meringis, "ya, itukan wisata kita pertama! HAHA.." Dema juga tertawa kencang.

"Ck! Kesel gue ama lo!" ucap Retno.

"Kaya cewek lu, No!" saut Deral.

"Gimana kalau kita ke bogor?" usul Attar.

Deral, Retno dan Dema terdiam sejenak. Walau memang sudah biasa, tapi apa salahnya jika ke bogor?

"GUE SETUJU!"

"dua."
"tiga."

"Oke! Kalau gitu, gue mau call my baby dulu ya!" ucap Retno. Pacarnya yang bernama Laura, biasanya dipanggil 'Ura'. Retno pergi dari hadapan ketiga sahabatnya. Begitu pula dengan Deral karena kebelet buang air kecil.

"Ajak gih, Alira dan Safin. Pasti seru, deh!" usul Dema.

Tanpa basa-basipun Attar segera menekan obrolannya dengan Alira dan mengetikkan sesuatu.

Alira untuk AttarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang