"Pagi gengs! Sini say hi sama followers gua!" Entah darimana asalnya, Hyunjin muncul dengan handphone ditangannya yang menunjukkan bahwa ia sedang live saat itu juga.
Ia memang hobi menyapa penggemarnya lewat akun sosial medianya. Buktinya, hampir setiap hari ia melakukan live di akun instanya.
"Berisik tolol, gua lagi ngedit." Ucap Hans, si tampan babu Hyunjin .g
Bukan, Hans adalah editor pribadi Hyunjin yang sekaligus sahabat karibnya sejak hadir di dunia.
Kenapa Hans yang mengedit vlog Hyunjin? Jawabannya tentu saja karena kemageran Hyunjin untuk mengedit video.
Dan tentu saja Hyunjin akan membayar seluruh pekerjaan yang dikerjakan oleh Hans. Bayar dengan sebungkus rokok.
"Jauh-jauh sono lu. Ini kalo sampe editan gua burik cem ketek singa, gua ogah ngedit ulang ye." Ucap Hans seraya menatap Hyunjin malas.
"Ck, iye-iye. Sans ngapa sih, pms ya lu?" Ucap Hyunjin lalu tertawa kecil dan melangkahkan kakinya menjauh dari wilayah Hans.
"Jadi gini guys, gua tuh kayak ada rencana holiday sama temen-temen gua but gua kayak masih confuse sama place yang bakal gua datengin, like literally banyak banget spot bagus buat foto dan alhasil bikin gua confuse mau datengin yang mana. Nah lu pada ada saran ga nih gua sama temen-temen gua harus kemana? Komen yak!"
"Bali? Sabi sih but kayaknya terlalu mainstream buat dijadiin tempat holiday, ada saran lain kah? Gua sama temen-temen gua mau nyoba yang different gitu loh ceritanya."
"Oh, atau kalo kalian mau gua sama temen-temen gua datengin tempat misterius atau mistis gitu juga fine kok. Gua juga belum ada konten misteri dan gua pengen banget punya konten itu guys--"
BRAK
Hyunjin mematung setelah melihat langsung kejadian yang terjadi secara tiba-tiba itu.
Tabrak lari di siang bolong dan pelakunya kabur begitu saja tanpa berniat untuk bertanggung jawab.
Ia hanya berdiri didepan pintu rumahnya dengan kondisi handphone yang masih menyala dan bahkan masih melakukan siaran langsung.
Dengan segera ia pun mengakhiri siaran langsung itu lalu disusul dengan kedatangan Hans dari dalam rumah.
"Jin! Ada apaan?! Gua kayak denger suara tabrakan kenceng banget tadi." Ucap Hans panik.
"I think tetangga kita baru aja ketabrak." Ucap Hyunjin.
Hans terdiam menatap Hyunjin lalu melihat ke depan pintu pagar mereka.
"Goblok bukannya ditolong!" Maki Hans sebelum akhirnya buru-buru menghampiri orang yang tertabrak tadi.
"Hans!" Hans menoleh. Rupanya Xiyeon dan Heejin, tetangga Hans yang sebaya dengannya.
"Lo liat langsung kejadian tadi ga? Gue sama Xiyeon udah telpon polisi, gue bakal nunjuk lo buat jadi saksi mata kalo lo liat kejadian tadi." Ucap Heejin.
"Engga Jin, gua liatnya pas udah ketabrak. Tadi sih ada Hyunjin di teras pas kejadian, tapi gua ga tau dia bener-bener liat dari awal atau kaga soalnya yang gua tau dia lagi live diinsta." Jelas Hans.
Tak lama, Hyunjin pun menghampiri Hans.
"Eh Jin, lo tau kejadian awalnya kayak gimana ga? Kalo tau nanti gue tunjuk jadi saksi mata pas polisi udah dateng." Ucap Heejin yang menyadari keberadaan Hyunjin.
"Lu telpon polisi?" Tanya Hyunjin.
"Iya, gue ga salah kan? Ini juga masuk kategori kecelakaan lho. Oh iya gue lupa telpon ambulan!" Sebelum Heejin menelpon ambulan, Hyunjin dengan sigap merebut handphone milik Heejin lalu mematikan telpon yang belum sempat tersambung itu.
"Heh! Kenapa lo rebut? Sini balikin!"
"Sstt."
"Apasih? Sini balikin hp gue!"
"Diem dulu sebentar." Heejin pun menurutinya.
"Lu pada liat deh korbannya," Mereka pun berdiri mendekat kearah korban tabrak lari itu.
"Please lah ya, ini korban tabrak lari, bukan korban diterkam harimau. Pertanyaan gua, itu leher sama perut ngapa bisa ancur gitu?" Ucap Hyunjin yang membuat lainnya mulai menyadari adanya keanehan pada tubuh korban lari itu.
Mulai dari leher dan perutnya yang hancur sampai keluarnya beberapa belatung dari telinga si korban.
"Dan lu pada sadar ga sih? Cuma kita yang keluar dan nyamperin si korban ini padahal suara tabrakan tadi kedengeran nyaring banget, dan ini juga hari libur." Semua pun terdiam menyadari bahwa situasi disana mulai aneh.
"Oke gengs, perasaan gue mulai ga enak." Ucap Xiyeon.
"Saran gua, mending kita balik ke rumah. Tutup semua jendela sama pintu, jangan lupa buat dikunci juga, kalo perlu di gembok juga lah. Pikiran gua malah kemana-mana kalo udah liat badan ancur kayak gitu." Ucap Hans yang diangguki oleh mereka.
Hyunjin pun memberikan handphone Heejin kepada pemiliknya.
"Jangan keluar-keluar, kalo bisa lu pada kunci diri diatas dah. Polisi dateng biarin aja, gua sama Hans bakal selalu pantau. Gua bakal rajin pap situasi ke lu nanti. See you later girls. Ayo sung." Hyunjin dan Hans pun kembali memasuki rumah mereka lalu menutup semua jendela dan mengunci pintu rumah mereka.
Hans dan Hyunjin pun sama-sama mendudukkan diri mereka pada sofa ruang tamu.
"Sung." Panggil Hyunjin.
"Oit?"
"Lu ngerasa aneh kaga sih?"
"Jelas, ga perlu ditanya lagi." Jawab Hans.
"Ini tuh kayak deja vu gitu ga sih?" Tanya Hyunjin lagi.
"The walking dead?" Tebak Hans.
Dan seperdetik kemudian terdengar suara raungan aneh yang berasal dari arah luar rumah mereka.
"Oh damn."
to be continue...

KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Voices;
Action[ sequel of Keep Running ] ❝ Sst.. Don't be noise, they can hear us. ❞ [On going]─ ⟮ ft. Straykids 00line ⟯ ↳ harsh words, non baku ne0thology, 2O19