Sekarang hari jumat, hari yang paling bagus diantara hari yang lain.
Tapi tidak untuk tia.
Karena hari ini tia bakal pindah ke sma barunya, sma yang berbasis islam.
Tia sebenarnya ngga bisa ngebayangin gimana jadinya dia masuk sekolah itu. Pakai baju kurung sama jilbab yang dalem banget.
Hellaww, itu jauh dari kata 'tia'
Ditambah lagi sekolahnya sampai sore and no ponsel. Ngga ada satupun yang boleh bawa alat elektronik, yang dibawa cuma buku pelajaran, al-qur'an, sama mukena.
Tia cuma bisa mendengus kesal.
Tapi karna semalam bertemu cogan, jadinya tia bisa berpikir positif, setidaknya walaupun ngga ada hp disana masih ada cogan. Pencuci mata :)
"nah dari dulu kalau kamu kayak gini kan cantik, anggun banget, ngga kayak preman pasar yang bulukan lagi" Puji mama tia sambil memasangkan tia hijab.
Ini first time tia pakai hijab. Kalau bukan karna sekolah, mustahil tia bakal pakai hijab. Soalnya dia suka kegerahan kalau pakai hijab, katanya sih panas terus keringatan alhasil bakal gatal-gatal
Bullshit :)
"maaa, tia gerah, ngga suka pakai hijab apalagi panjang bangett. Ini tuh aku kayak tenggelam sama pakaian" Tia ngomel-ngomel didepan kaca, merasa asing sama dirinya sekarang.
"terus kenapa sih pakai yang ini nih" Tia nunjuk jidatnya
"bawel ah kamu, udah pakai aja" Mama tia memasangkan jarum pentul ke leher tia.
Setelah semua selesai, tia langsung pergi ke sekolah. Selama di mobil dia cuma melihat kearah luar jendela, menikmati udara pagi yang jarang ia rasakan.
Biasanya sih dia kalau pergi sekolah sekitaran jam 7 lewat, nah sekarang harus jam 6, berhubung rumahnya yang lumayan jauh sama sekolah."haduh, kalau gini terus kamu lebih bagus mama asramakan, mama ngga sanggup ngantar kamu terus sepagi ini"
Tia langsung menoleh kearah mama dan menatap mamanya kesal.
"ma, sekolah di situ aja udah buat tia stress, apalagi kalau asrama"
"halah, belum juga sekolah disana udah stress, nikmatin aja dulu disana, pasti enak"
'iya enak karna ada cogan' Tia kembali mengalihkan pandangannya ke luar jendela.
🍂🍂
Dengan sepenuh jiwa dan raga serta ketidakniatan, tia jalan melewatin koridor sekolah barunya, dia ngekor dibelakang bapak-bapak yang semalam dia temui.
Karna ini pertama kalinya dia pakai rok panjang, maka cara jala tia agak berbeda.
Ia mengangkat rok panjang itu hingga leggingnya keliatan. Dia bodo amat sama pandangan para cewe dan cowo yang daritadi ngeliatin dia aneh, bahkan ada cowo yang langsung istighfar dan geleng-geleng kepala.
Dia ngga peduli sama semua itu, yang penting jalannya bisa lebih leluasa.
Mata tia mulai ngelirik kesana sini, berharap bisa ketemu sama si cogan dambaan hati.
Iya, walaupun udah disindir sama tuh cogan, tapi tia tetap kukuh buat suka sama dia.
'renjun oppaaa, where are youuu' Tia cemberut karna dari tadi sama sekali ngga lihat si renjun.
"nah, disini kelas kamu" Si bapak bapak memberhentikan langkahnya, tia juga gitu. Tia ngelirik sekilas kearah dalam kelas, disana terlihat seorang guru cewe sedang menjelaskan beberapa materi ke muridnya.
