" Kak Varo!!!" teriak gadis berambut hitam legam itu,memanggil kakaknya. Alvaro Alexandra.
" Iya,apaan sih Na?" jawab Alvaro,menghampiri Raina.
" sini deh kak,duduk sini.." ujar Raina,menepuk sofa disampingnya. Mengisyaratkan agar kakanya duduk disampingya.
" ada apa sih? manja banget lo!!. Ada maunya kan lo?"
" yee... kepedean banget sih, aku kok tiba-tiba kangen ya kak sama Mama Papa?"
" hhh,besok kan pesawat Mama Papa juga udah sampai kan?"
" iya sih,tapi tu.. aku ngerasa ada yang aneh gituuu..."
" ngomong apaan sih lo dek? jangan ngomong yang aneh-aneh gitu deh.." ujar Alvaro,seraya memeluk Raina.
"Iya deh,"
"yaudah,sono tidur.. udah malem nih,besok kita harus siap-siap berangkat ke bandara buat jemput mama Papa,"
"siap bos!!" dengan menaruh tangannya dijidatnya,seperti hormat kepada atasan. Setelahnya,ia masuk kekamarnya yang berada di lantai dua.
" Raina ngomong apaan sih tadi,kok tiba-tiba gitu...,udah ahh, gue juga ngantuk!"
****
Disinilah sekarang Raina dan Alvaro. Bandara International Soekarno-Hatta. Pagi tadi, mereka benar-benar bangun pagi, bersiap ke bandara untuk menjemput kedua orangtua mereka. Tapi sudah hampir dua jam mereka menunggu. Belum ada kabar yang memberitahukan bahwa pesawat dari Korea akan take-off.
" Kak,kok belum ada pemberitahuan ya?,padahal chat Mama yang terakhir bilang,klo nyampe sini jam 7 lho..,perasaanku jadi gak enak gini.." ujar Raina.
" Mungkin sebentar lagi, jangan ngomong yang enggak-engaak.. berdoa aja, semoga Mama Papa selamat sampek tujuan..."
" Iya deh kak,"
" Kakak beli minum duluan ya?,aus nih dari tadi.."
" Iya,aku sekalian ya kak!!"
" Iya!!!" jawab Alvaro,seraya pergi.
Sambil menunggu kakknya membeli minuman, Raina mencoba menghubungi nomor Mamanya. Tapi tidak aktif. Ia terus mencoba beberapa kali,tapi tetap saja nomor Mamanya itu tidak aktif.
" Diberitahukan kepada pusat bantuan bahwa pesawat Lion Air dari Korea,hilang kontak!!" ujar pusat informasi bandara.
Degg!
Seketika handphone yang tadi ada dalam genggaman tangan Raina jatuh begitu saja.
" Gak,ini gak mungkin... INI GAK MUNGKINN!!!" teriak Raina,dengan cepat ia langsung berlari mencari Alvaro.
Setelah berhadapam dengan kakaknya, Raina langsung memeluk kakaknya dengan sangat kencang. Raina menangis sejadi-jadinya. Alvaro pun ikut menangis.
" kak!! tadi aku salah denger kan??,iya kan kak?? pesawat Mama sama Papa gak kecelakaan kan?? iya kan kak??".
Serentetan pertanyaan Raina yang tidak bisa dijawab oleh Alvaro. Karena ia juga tidak menyangka kalau akhirnya kejadian yang tidak di inginkan terjadi. Raina terus menagis histeris dipelukan Alvaro.
****
2 hari setelahnya, jenazah kedua orangtua Raina dan Alvaro dikebumikan. Raina terus menangis di atas makam kedua orangtuanya. Seakan-akan, kehilangan mereka adalah hal yang paling menyedihkan bagi Raina. Melihat adiknya yang terus-terusan seperti itu, Alvaro membujuk Raina agar mau pulang. Tapi tetap saja, Raina terus menangis dan tidak mau meninggalkan makan Mama Papanya.
" Ayolah Na,kita pulang.. gak baik terus-terusan nangis di makam Mama sama Papa!" bujuk Alvaro.
" Gak kak, gue mau disini aja.."
" Ck, entar klo elo sakit gimana??"
" Biar!!, kakak kalo mau pulang,pulang aja!!!" ucap Raina ketus.
" Come on, elo masih ada gue Na, ayolah.. kita masih bisa ngunjungi Mama sama Papa kok.."
Akhirnya dengan sedikit paksaan, Raina mau pulang dengan Alvaro. Yah,walaupun dengan berat hati.
****
YOU ARE READING
SENDU
RomanceRaina Anastasya,seorang gadis SMA yang terkenal kecantikannya. Bukan hanya itu Raina adalah sosok yang sangat supel kepada siapa saja. Juga pintar dalam pelajarannya,tak bisa disalahkan banyak yang jatuh hati padanya. Kehi...