Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
__When We Met__
"Maaf..." Ucap Haruto lirih.
"Maaf,maaf! Bersihin sana bekas coklat yang di muntahin tadi!" Jeongwoo berdecak malas.
Yaiyalah malas. Malas karena omongan Haruto yang sama. Maaf-maaf tapi bekas coklatnya belum juga di bersihin. Kan Jeongwoo kecewa.
"Iya deh--Ih tapi aku jijik Jeongwoo!" Haruto memelas.
"Ampun dah! Ngapain jijik? Itu kan bekas muntahan kamu Haruto-kun....." Jeongwoo coba buat bersabar disini.
Iya aku-kamu udah jadi kebiasaan sekarang buat mereka berdua. Tapi sebenernya Haruto yang maksa.
"Iya deh :("
. . .
"Udah?" Tanya Jeongwoo saat Haruto kembali ke kamarnya.
"Padahal aku udah berharap ni anak gak balik lagi"-pjw
Haruto cuma ngangguk dan kembali dudukkin dirinya deket Jeongwoo.
"Lagian, Kenapa kamu bisa iri gara-gara aku ganteng? Padahal aku biasa aja tuh." Haruto buka suara.
"Iya....aku iri...teruskan Haruto itu suka di kerumunin sama ciwi-ciwi enak di pandang, aku juga mau dong kaya gitu...kan aku juga ganteng." Jawab Jeongwoo perlahan tapi pasti.
"Pake pelet gais caranya"
Haruto yang lagi nguyah mau muntahin lagi makanannya tapi keburu mulutnya di tutup sama Jeongwoo.
"Jangan muntahin LAGI!"
Haruto manggut-manggut paham.
"Ekhem! Maaf. Tapi Jeongwoo...kenyataannya itu loh..." Haruto belum lanjutin ucapannya.
"Apa? Kenyataannya apa?" Jeongwoo mulai gak sabaran.
"Jeongwoonya aja terlalu lucu." Lanjut Haruto pelan. Pelan...tapi tetep kedengeran.
Jeongwoo langsung nabok Haruto.
__When We Met__
Jeongwoo kena marah sama Ibunya, gara-garanya dia tadi nabok Haruto kenceng parah. Udah tau kan kalau Haruto suaranya itu menggelegar.
"Kenapa kamu pake acara nabok-nabok segala sih!? Haruto itu anak orang, Jeongwoo..." Jeongwoo di nasihati Ibunya.
Yang di nasihati cuma diem. Yang di tabok masih shock.
"Yaudah, Jeongwoo kamu minta maaf sama Haruto." Lanjut Ibunya.
Jeongwoo menghampiri Haruto yang lagi duduk santai sambil mengusap pipi kirinya.
