Part 9

56 5 0
                                    

-Still Jessy POV-

"Oh iya saya lupa ada mahasiswa baru disini." Aku tersentak saat dosen itu mengatakan ada mahasiswa baru di sini. 'Apa Mahasiswa baru itu Justin ? Please pak jangan bilang Justin.' Batinku. "Justin silahkan masuk." Kata dosen mempersilahkan Justin masuk ke kelas. 'Damn damn damn. Mengapa harus dia yang di kelas ini ? Lengkap sudah penderitaanku ini.' Batinku lagi dan seketika para cewek di kelasku heboh melihat Justin terutama Christina. Aku sampai harus tutup kupingku karena berisik dan akhirnya dosen berusaha menenangkan kelas yang heboh.

"Hey Jessy, kau tak apa apa ?" Tanya Austin yang sedari tadi melihatku tampak panik. "Iya aku tak apa Tin. Kau tak perlu mengkhawatirkanku." Jawabku sambil menatap Austin dan tersenyum padanya.

-Austin POV-

Aku melihat Justin memasuki kelas dan berdiri di dekat dosen. 'sial ternyata dia benar. Berarti aku ada saingan untuk mendapatkan Jessy.' Batinku. Lalu aku melihat Jessy yang sepertinya tampak panik melihat Justin dan keadaan kelas yang berisik karena melihat Justin jadi aku putuskan untuk menanyakannya. "Hey Jessy, kau tak apa apa ?" tanyaku melihat Jessy yang panik. "Iya aku tak apa Tin. Kau tak perlu mengkhawatirkanku." Jawabnya sambil menatapku dan tersenyum padaku.

Melihatnya tersenyum membuatku sedikit lega. Setidaknya dia baik baik saja walaupun dia sempat panik karena Justin datang kerumah Jessy secara tiba tiba dan membuat Jessy ketakutan. Bukan karena Justin adalah monster *walau aku yang menganggap Justin adalah Monster* tapi Jessy pasti mengira dia adalah stalker yang menakutkan atau teroris *okay abaikan saja pemikiranku yang tadi*.

-Justin POV-

Setelah dosen tersebut memperbolehkan aku masuk ke kelas, aku berjalan masuk ke dalam kelas dan para cewek *terkecuali Jessy* berteriak kegirangan seperti baru melihat cowok tampan sepertiku. Aku melihat sekeliling sebelum akhirnya aku menemukan Jessy duduk di sebelah cowok yang nyaris ingin meninjuku(?) kemarin. Melihatnya saja sudah membuatku ingin muka cowok tersebut babak belur tapi aku tetap menjaga etika di kelas.

"Justin silahkan perkenalkan dirimu." Kata dosen tersebut. "Namaku Justin Bieber. Kalian bisa memanggilku Justin. Aku lahir tanggal 1 Maret 1994 di Stratford, Ontario, Kanada. Senang bisa berkenalan dan bertemu dengan kalian. Aku harap kalian bisa membantuku." Aku pun selesai perkenalan dan seketika kelas mulai kembali berteriak Jadi dosen tersebut menyuruhku untuk duduk di sebelah Jessy dengan setengah berbisik. Kata dosen tersebut, Jessy termasuk anak yang terpintar di kelasnya jadi suatu kehormatan bisa duduk di sebelahnya setelah Zedd, Christina, dan cowok yang bernama Austin. Aku pun duduk di sebelah Zedd *Karena bangku disebelah Zedd itu kosong* dan dosen tersebut menyuruhku untuk tampil bersama Jessy untuk tugas minggu depan.

-Jessy POV-

"Pak, kan saya sudah sama Austin. Masa saya harus tampil lagi sama Justin ?" protesku saat dosen menyuruh justin untuk tampil bersamaku. "Justin kan mahasiswa baru jess. Jadi tolong ya ?" tanya dosen sambil memelas dan akhirnya aku mengiyakan permintaan dosen tersebut dan menyuruhku untuk menyanyikan lagu Say something dari A Great Big World featuring Christina Aguilera.

-Skip dirumahku-

"Jadi kau akan berlatih dengan siapa hari ini ?" Tanya mamaku setelah aku menceritakan hariku di kampus. Ya mamaku sudah pulang dari urusannya dan hari ini beliau sedang free jadi dia menyempatkan diri untuk mengobrol bersamaku. "Entahlah mom. Aku bingung." Kataku. "Saran mama sih ikuti kata hatimu Jane." Kata mamaku. Aku belum cerita mengapa mama memanggilku jane dan teman temanku memanggilku Jessy. Alasannya karena aku tak suka teman temanku memanggil nama panggilanku dari mama jadi mereka memanggilki Jess atau Victoria. "Okay thanks mom." Kataku sambil tersenyum padanya. "Sama sama Jane. Oh iya nanti malam mama harus berangkat ke Indonesia. Ada urusan di sana dan mama akan kembali minggu depan." Pesan mama. "Oh okay. Jangan lupa oleh oleh ya." Kataku sambil menunjukan sederetan gigiku. "Iya." Kata mama. Tiba tiba bel rumah berbunyi dan aku bergegas membuka pintu dan ternyata itu Austin jadi aku menyuruhnya untuk masuk.

Triangle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang