= She returns =

1.3K 105 14
                                    

Taehyung berdiri di ambang pintu, menatap dalam diam seorang wanita dengan hoodie oversize dan celana jeans yang punya motif sobek di lututnya. Begitu cantik, bahkan hanya dengan memakai pakaian seadanya. Membuat taehyung kembali merasakan sensasi berbeda pada dirinya. Ingin rasanya segera menghampiri dan merengkuh dengan erat, namun ingatannya tentang wanita itu membuyarkan lamunannya.

"Ada apa?"

"Bisa kita berbicara di dalam?"

Taehyung terkekeh kecil, menampakkan senyum asimetris nya. Dengan sorot mata yang begitu dalam dan mengintimidasi.

"That's it! Apa yang lu lakukan di korea? Dan bahkan ingin masuk ke apartemen gua?"

Irene terdiam, begitu asing melihat sisi taehyung yang berbeda. Jika saja ayahnya tidak mengancamnya, mungkin dia tidak akan kembali ke sini.

"Pergilah, dan masuklah ke apartemen pewaris perusahaan park, lu mencintainya bukan?"

Taehyung segera menutup pintu, namun terhalang oleh kaki Irene. Dirinya kembali menatap tajam wanita itu, bagaikan parasit yang hanya mengacaukan hidupnya.

"Gua mohon, jika tidak, ayah akan marah"

Tatapan taehyung melembut, dirinya cukup lama berteman dengan Irene untuk tahu bagaimana sifat tuan bae--seorang penguasa yang haus akan kesempurnaan. Masih teringat jelas di dalam benaknya saat tuan bae menampar Irene, hanya karena wanita itu lupa untuk mendatangi sebuah pertemuan dengan ambassador mereka.

Perlahan taehyung membuka pintu apartemen nya, membiarkan wanita itu masuk. Duduk di sebuah sofa dengan Irene yang berada di sofa seberangnya.

"Lu baik-baik aja? Maksud gua ayahlu--"

"Gua baik baik aja"

Setidaknya pernyataan Irene membuat hati taehyung sedikit tenang. Dirinya memang membenci Irene sekarang, tapi entah kenapa merasa tidak sanggup saat wanita itu tersakiti.

"Naiklah ke kamar, kalau mau makan ada beberapa kotak pasta di lemari. Gua mau keluar"

Taehyung berjalan ke arah pintu, mengambil coat hitam dan kunci mobilnya, lebih baik berada di luar dari pada terkurung di dalam sebuah apartemen bersama Irene, pikirnya.

"Lu mau kemana?"

"Ke rumah sohyun" ucap taehyung sambil menutup pintu, menyisakan irene yang menghembuskan nafas kasar di sana.

"Sohyun ya?"

Irene tersenyum miris, lebih memilih untuk naik ke kamar atas dan mengeluarkan seluruh isi kopernya. Dan tepat saat dirinya duduk di tepi ranjang, telfonnya berbunyi, panggilan masuk dari seseorang.

"Sudah temukan yang aku suruh?"

"Ya nona, sangat lengkap"

Terdengar suara berat seorang namja di sebrang sana, dan irene tersenyum lebar, mengetahui apa yang diinginkannya akan di dapatkannya.

"Jelaskan semuanya"

"Namanya kim sohyun, anak dari keluarga kim cooperation. Kedua orangtua nya telah meninggal karena kecelakaan mobil. Tersisa dirinya dan juga saudara kandung laki lakinya. Bersekolah di SOPA dan sedang menduduki tingkat sepuluh"

"Bagaimana dengan teman temannya?"

"Sejauh yang saya lihat dia seperti tidak memiliki teman, lebih banyak bertemu dengan teman-teman kakak laki-lakinya. Oh, dia sedang bertemu dengan tuan taehyung sekarang"

Irene menunjukkan senyum angkuhnya. Dia memang tidak salah memilih orang untuk memata matai sohyun.

"Aku tahu itu. Apa dia seorang penyendiri? Hingga tidak memiliki teman? Akan sulit mempengaruhi nya jika tidak ada teman di dekatnya"

• HER •  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang