Kingdom of Demon •Kv

4 | Moon: still Heartless

[Kingdom of demon : ⁴ Moon still Heartless ]

.

Seokjin menarik nafas dalam-dalam, merutuki sifatnya yang suka bersenandung diberbagai keadaan. Sial, penjaga-penjaga itu masih berjaga seperti anjing bulldog. Patuh kepada tuan mereka , ahh tapi bukan Kim Seokjin namanya jika mengatasi hal seperti ini tidak termasuk keahlian pemuda itu.

"Hai Tuan tuan! Apa kabar? Apa kalian lapar?" 

Ada dua prajurit berbaju besi, keduanya menoleh waspada saat suara melengking Seokjin hampir merusak gendang telinga. Lalu Kembali tenang, Kim Seokjin. Siapa tidak kenal? Lelaki itu adalah salah satu koki handal didapur dan juga pacarnya Namjoon. Tapi ada perlu apa sang koki repot-repot turun ke sell bawah hanya untuk menanyakan seongok kabar tak berguna?

"Ada perlu apa kau kemari? " salah seorang prajurit bertanya dengan kecurigaan menempel dirautnya.

"Oh tunggu! Apa kau tadi bilang soal lapar? Ya, ya, ya aku sedang lapar omong-omong! " sahut penjaga lainya. Penjaga pertama melotot dan menggeplak kepala tak berdosa itu "Apa-apaan kau!? "

Seokjin tersenyum lebar "Tentu saja! Aku ada banyak kue pie dimeja dapur yang tersisa, dan aku lupa mengambilnya. Kalian bisa memakan semuanya sementara aku ditugaskan menemui tahanan spesial" ia mengedipkan sebelah mata jenaka "ini perintah raja loh" bisiknya kalem.

Kedua prajurit pun saling pandang. Kue pie? Buatan koki utama? Ouw yah Siapa yang akan menolak nya.

"Baiklah Seokjin-sshi. Terima kasih dan hati-hati! "  Teriak mereka serempak sebelum pintu utama menelan eksitensi keduanya. Iblis yang menggemaskan. Seokjin hanya cengengesan memikirkan kedua frasa berlawanan itu hinggap dikepalanya, konyol. Setidaknya keberadaan dirinya cukup dipercaya oleh para penghuni kastil.

Keadaan ruang bawah tanah terlihat lebih gelap dan mengerikan. Justru ketika lampu-lampu minyak bergelantungan dilangit-langit berbatu adalah pemberi kesan seramnya. Berbagai macam makhluk aneh yang terkurung besi jeruji dan suara yang menggema, Tetapi Seokjin tidak peduli. dia kan sudah biasa.

Seokjin masih terikat detik dalam setiap langkah nya. Tujuannya sudah jelas. Menemui sang mate cantik dari rajanya. Tiga hari sudah tergulung lewat, selama itulah masa kurungan Taehyung berlaku. Seokjin hanya dapat mengasihani manusia itu, disiksa oleh Jungkook baik secara fisik maupun perasaannya, merasakan dinginnya lantai batu dan ketakutan berlebihan.

Kini pemuda itu sampai diujung sell paling timur, disitu terdapat pintu kayu dengan lubang segi empat dipojok atasnya. Tidak digentoli kesusahaan, Seokjin sengaja menggoyang-goyangkan gantungan kunci berbahan besi ditanganya agar terdengar oleh Taehyung dan membuka pintu itu .

"Hyung? Kaukah itu" bisik sang manusia

"Iya ini aku Taehyungie" sahut Seokjin tersenyum, memeluk Taehyung yang sudah secepat kilat merentangkan kedua tangan mungilnya.