Part 8 : Putus

12.8K 329 56
                                    

Tok ... Tok ... Tok!!!

Aku mengetuk punggung pintu kost-an Rifky. Tak ada jawaban. Mendadak senyap. Suara desahan itu menghilang tertiup angin. Hening. Membisu.

Tok ... Tok ... Tok!!!

Aku mengetuk pintu kembali. Namun, masih saja tak ada reaksi apa pun. Padahal aku yakin sekali bahwa Rifky ada di dalam sana.

‘’Tok ... Tok ... Tok!!! Pizza Hut Delivery!’’ seruku. Entahlah, tiba-tiba aku mempunyai ide dadakan seperti ini.

‘’Tunggu sebentar!’’ Akhirnya ada jawaban juga. Dan aku hapal itu suara tenor Rifky.

Beberapa detik kemudian, Klik! Pintunya terbuka, tapi hanya sedikit. Rifky mengintip dari celah pintu yang terbuka tersebut.

‘’Akbar, kau?!’’ pekik Rifky tercengang melihatku. Dia buru-buru hendak menutup pintunya, tetapi terlambat. Aku lebih cepat menahannya dengan sekuat tenaga, lalu membukanya lebar-lebar. Aku masuk ke ruang kamar Rifky dan langsung menggeledah ke segala ruangan. Dan di sudut ruangan itu aku menemukan sesosok laki-laki yang duduk meringkuk dengan kondisi tubuh tertutup kain selimut. Wajahnya pucat dan sekujur tubuhnya gemetaran.

‘’Siapa cowok itu!’’ teriakku geram.

Rifky terdiam. Dia hanya berdiri kaku seperti orang dungu.

‘’Hei ... siapa kamu? Apa yang kamu lakukan di sini bareng BF-ku?!’’ Pandanganku langsung ku arahkan ke lelaki yang tak kukenal itu. Dia masih ketakutan. Diam dengan wajah yang tertekan. Kacau balau. Risau.

‘’JAWAB!!!’’ seruku lantang karena aku sudah tak sabar ingin meledak-ledak seperti granat yang di sulut sumbunya.

‘’Akbar, please tenang dulu, Say ...’’

‘’GIMANA AKU BISA TENANG MELIHAT KAMU SELINGKUH DENGAN ORANG LAIN!’’

‘’Ayolah, tenang dulu, aku bisa jelasin ... jangan berteriak-teriak seperti itu. Malu didengar tetangga!’’

‘’BODOH AMAT!’’

‘’Kamu jangan memalukan dirimu sendiri, Akbar!’’

Aku jadi bergeming. Rifky benar, kalau aku bertindak kalap, aku yang akan rugi sendiri. Bukan hanya mereka berdua saja yang terkena malu, tetapi aku juga yang menanggung rasa itu. Terus, apa yang harus kulakukan? Haruskah aku diam saja melihat kekasihnya bercinta dengan orang lain?

‘’Akbar, sorry ... aku mengaku salah. Aku memang telah mendua,’’ ujar Rifky ketika aku mulai tenang dan bisa mengendalikan emosiku.

‘’Kau menyukainya?’’

‘’Iya!’’

PLAAAKKK!!!

Satu tamparan keras dariku mendarat di pipi Rifky. Lelaki tampan itu merunduk. Tangannya memegangi pipinya menahan rasa sakit.

‘’Oke ... berarti kau menginginkan kita putus. Terima kasih atas semua yang kau berikan kepadaku selama ini, Rifky ...’’

‘’Tidak, Kak ... Kalian jangan putus!’’ celetuk laki-laki selingkuhan Rifky itu membuka mulutnya.

‘’Diam kau pelakor! Kau tidak usah ikut campur! Kau sudah merebut kontol Rifky dariku!’’ timpalku geram.

Dia menjadi mati kutu. Diam seribu bahasa. Pandangannya langsung terpekur menatap lantai. Tak berani menatapku lagi.

‘’Dan kau, Rifky ... Selamat kau mendapatkan bool yang baru. Semoga kau bahagia selalu ...’’

Rifky diam saja. Mematung. Tak bergerak sedikit pun.

‘’Sebenarnya aku sudah menyadari hal ini. Aku sudah tahu bahwa kau tak benar-benar mencintaiku. Yang kau cari hanya tempat buang ke-crot-anmu ... dan betapa bodohnya diriku hanya dijadikan alat pemuas nafsumu. Aku menyesal ... telah mengenal dan mau menjadi pacarmu!’’ tandasku dengan nada yang penuh penekanan. Kesal dan geram. Tanpa sadar aku menitikan air mata. Memandang tajam penuh kebencian ke arah Rifky.

Kemudian tanpa banyak kata lagi, aku pun pergi meninggalkan kost-an Rifky. Meninggalkan dia dan selingkuhannya. Meninggalkan lelaki pujaan hati beserta kenangannya. Cukup sampai di sini. Aku tidak mau mengenalnya lagi. Biarlah kisahku bersamanya kujadikan pengalaman berliku di lembah percintaan dunia pelangi. Masih banyak kok laki-laki yang baik hati. Masih banyak kontol-kontol yang merindukan boolku.

Hilang satu tumbuh seribu. Itu prinsipku. Walaupun awalnya perih. Sakit hati. Namun, aku akan mencoba tegar. Melupakannya perlahan-lahan. Masih ada purnama baru di depan sana. Menanti cinta tulusku yang akan kuberikan dengan sepenuh jiwa.

Selamat tinggal Rifky. Selamat tinggal Mas-mas Kasir Mini Market. Selamat datang lelaki baru. Yang akan kucari lewat aplikasi khusus. Grindr. Blued. Hornet dan masih banyak lagi yang lainnya. Aku akan berburu. Semoga aku lekas mendapatkan penggantinya.

Mas-Mas Mini MarketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang