Dengan caraku~
Arsy widianto, brisia jodie
******************
"Mah, ayla berangkat sekolah dulu ya mah!"
Ujar ayla sembari mencium punggung tangan sintia.
"Belajar baik baik ya nak ya."
"Iya mah"
*****
Raffa segera bergegas turun dari kamarnya untuk sarapan pagi.
Nampaknya sudah ada papah, mama, dan kakaknya yang sudah berada di meja makan.
Raffa segera mengambil sepotong roti dan memolesnya dengan selai kacang kesukaannya.
"Mah, pah, nih undangan dari guru bk" ujar michelle santai.
"Syel, jangan bilang kamu buat masalah lagi di sekolah?" Ujar elwando memastikan.
"Ya gitu" ujar michelle tak peduli.
"Kenapa sih syel, kamu nggak ada sama samanya sama adik kamu? Liat raffa dia selalu aja dapet rangking di sekolah!
Ini gara gara kamu mas, kamu yang nggak pernah ajarin anak kita" tukas jessy memarahi elwando.
"Kamu tuh apa apaan sih! Kamu yang seharusnya mendidik anak anak, kamu tau kan aku harus kerja ngurusin bisnis! Ujar elwando dengan nada yang semakin tinggi!
"Aku juga kerja mas! Aku juga ngurusin bisnis kita,Kamu fik,"
Perkataan jessy terhenti ketika raffa menengahi perdebatan antara kedua orang tuanya yang tak kunjung habisnya.
"Stop!. Bisa nggak sih mah, pah, nggak usah pake acara perdebatan segala emang,gak malu apa di dengerin tetangga!"
"Gue muak ngeliat yang kek gini stiap hari!" Tukas michelle kasar.
Michelle segera beranjak dari tempat duduknya membiarkan perdebatan yang terjadi dalam keluarganya dan segera berangkat ke sekolahnya
dengan gaya berpakaian yang jauh dari kata rapi.
Kemeja yang di krop,sepatu converse putih bertali orange stabilo, rambut yg di ikat secara asal asalan dan tas yang di gandeng sebahu.
Kedua orang tua raffa hanya menghela nafasnya kasar. Sendangkan raffa hanya bisa menggeleng geleng kepala melihat keributan keluarga kecilnya yang tak kunjung habisnya.
Raffa segera melirik arloji berwarna hitam pekat ditangan kirinya dan segera menghabiskan sarapannya lalu pamit pada mama dan papahnya. Ia meraih kunci mobilnya yang tergantung rapi dalam garasi dan segera mengeluarkan merzedes hitam pekatnya dan bergegas ke sekolah.
#skip sekolah.
Kring,kring,kring....
Setelah 8 jam masa pelajaran berakhir, akhirnya gerbang sekolah telah dibuka. seluruh siswa Sma teenage national school terbebaskan dari kurungan bangunan tinggi nan luas yang menurut mereka adalah neraka dunia.
Namun, lain halnya raffa dan ayla yang masih betah berada dalam sekolah yang tak lain lagi tujuan utama nya untuk mencari pengetahuan baru untuk memenangkan lomba olimpiade sains ipa fisika dan kimia.
Seperti biasa raffa yang sering berada dekat rak kimia, sendangkan ayla berada didekat rak fisika. jarank mereka terpaut cukup jauh. namun, sesekali rafa melirik sekilas ayla melalui cela cela rak buku yang telah kosong.
Tatapan datar namun hangat rafa tak sengaja ditangkap ayla yg meliriknya sekilas. Sedikit lama mata pekat mereka saling bertemu. Namun hal itu diurungkan ayla dan segera membaca buku fisika nya kembali.
"Aduh ayla apa apan sih" batin ayla dan berusaha fokus kembali pada bacaanya.
Tak lama kemudian ayla merasakan sakit di daerah lambungnya, maag nya kambuh. Setelah ayla mengingat kembali ternyata ia belum makan sejak tadi pagi. Ia melirik arloji berwarna hijau pastel di tangan kirinya dan menunjukan pukul 4 sore. Rupanya maagnya sudah mulai kambuh. Ia berusaha menahan rasa sakit yang dirasakan namun sia sia perutnya semakin sakit. Tak lama tubuhnya lemas, bibirnya semakit pucat,pandanganya mulai kabur.
To..too..tolongg,, seru ayla lemas, lalu ayla pun terhuyung di atas lantai.
Raffa yang mendengar suara tersebut berusaha untuk tenang dan memastikan bahwa tidak terjadi apa apa. Namun ketika ia melirik ayla kembali, ternyata ayla tidak nampak lagi. Ia segera berdiri lalu bergegas melihat keadaan sekitar. Dan memang ternyata ayla sudah terbaring lemas di atas lantai dengan wajah yang pucat pasih.
Raffa panik namun ia berusaha agar terlihat tenang dan segera menggendong tubuh langsing ayla menuju parkiran, ia meroggoh sakunya dan mengambil kunci mobilnya dan segera menuju rumah.
***
Setelah sampai dirumah raffa membaringkan tubuh ayla di kamar tamu, raffa sengaja membawa ayla ke kamar tamu karena ia sama sekali tidak pernah membiarkan seseorang masuk ke kamarnya.
"Bii..bibi.. tolong ambilin susu dan tolong bikinin bubur hangat!"
"Iya den." Balas mbok asih pembantu raffa.
Setelah setengah jam berlalu, Perlahan demi perlahan ayla mulai membuka matanya, perutnya masih terasa sakit, perlahan ia mencoba mencari tahu dimana ia berada, dan bagaimana dia bisa sampai ada di sini.
Pada saat ayla berusaha untuk beranjak dari tidurnya, namun raffa telah tiba dengan membawa sekantung obat maag.
"Loh,,loh,,loh, Lo ngapain disini?
Eh,eh,tunggu,,kok bisa gua disini? lah kok gua bisa dikamar? Eh apa jangan jangan lo udah mac..!"
"Brisik!"
Raffa mencoba menghentikan ocehan ayla.
Tak lama mbok asih datang membawa nampan berisikan susu hangat dan bubur.
"Ini den bubur hangat sama susunya,"
raffa memberi semangkok bubur pada ayla.
Akan tetapi Ayla tetap diam,dan tidak mau makan ataupun meminum obatnya sebelum raffa menceritakan Semua kejadian, yang membuatnya berada ditempat tersebut.
Raffa menghela nafasnya gusar saat melihat tingkah ayla yang sangat keras kepala, dan meletakan kembali bubur ke atas meja.
dengan perlahan ia membuka bungkus obat dan segera menyuapi obat di mulut ayla dan memberi segelas air. Rafa mulai mengambil semangkok bubur dan segera menyuapi ayla.
Ayla seketika mematung dan tanpa disadari membiarkan raffa menyuapinya perlahan demi perlahan, ayla merasa nyaman atas apa yg dilakukan raffa terhadapnya.
suapan demi suapan diterima ayla, hingga sampai pada suapan terakhir, raffa refleks tersenyum hangat, dan tanpa tekecuali ayla pun membalasnya dengan senyuman manis.
"Abisin!" Ujar raffa sembari memberikan segelas susu hangat pada ayla.
"Iya,iya,bawel!"
Setelah merasa baikan ayla berniat untuk segera pulang, namun raffa menahanya karena ia bermaksud untuk mengantarnya pulang. Ayla mengangguk pasrah, lagian juga udah malam, ia takut kejadian kemarin terjadi lagi.
"Makasih ya raf, udah mau nolongin gue, makasih juga udah ngerawat gue, ohya satu lagi, gua minta maaf soal yg tadi."
raffa diam dan masih fokus menyetir mobil.
Setelah beberapa menit berlalu mereka sudah berada di pekarangan rumah ayla.
Tanpa terkecuali ayla berterima kasih pada raffa dan di balas senyum singkat.
Jangan jadi readers ilegal yahh😂
Jangan pada ghostie lho.
Jan lupa vota and komen manteman
I LOVE U
