Prolog

5.4K 115 10
                                    

Mentari terbit seolah tersenyum padaku, menyambutku dengan hangatnya, mengawali hari dengan rasa syukurku pada-NYA, Robbku. Dengan kekuasaannyalah bumi dapat berputar pada porosnya.

Suara gelak tawa santri memecah keheningan pagiku. Disinilah aku lahir di sebuah keluarga yang sangat Relegius yang telah mendirikan perantren untuk menimba ilmu para santri.

Namaku khilnatusyifa turun ke bumi tahun 1999, alhamdulillah lahir dengan selamat dan sekarang aku beruasia 17 tahun duduk di bangku kelas XII IPA, anak pertama dari 2 bersaudari. Para santri sering memanggilku Ning khilna,,

Pasti kalian bertanya-tanya kenapa ada nama Ning di depan namaku?

Dalam dunia pesantren jawa, jika anak Kiai cwok di panggil Gus dan jika cwek dipanggil Ning. Panggilan gus tidak hanya berlaku pada anak kiyai, biasanya santri- santri yang mempunyai pemahaman ilmu agama yang lebih tinggi juga dipanggil Gus.

Seorang guru yang beliau juga seorang Gus pernah berkata, status Gus itu ada 3 tingkatan.

Pertama Gus nasab, yakni orang yang secara urutan nasab (keturunan ) mengarah yang bpknya adalah seorang kiyai.

Kedua Gus nasib, yakni orang yang dengan jerih payah mencari ilmu di pesantren,biasanya orang ini disegani karna ilmunya yang tinggi. Gus nasib yang beruntung biasanya dijodohkan kiai dengan anak perempuannya.

Ketiga Gus nusub, yakni orang orang yang berambisi besar dengan nusub nusub hati para ning ( anak kiyai ), entah karna niatan terobsesi menjadi seorang Gus atau niatan lain

Kenyataannya jarang sekali orang yang bisa dalam tingkatan gus nusub ini.

Kembali ke kisahku.

Panggilan ning berlaku hanya dilingkungan dhalem dan pesantren, jika di sekolahan aku lebih nyaman tanpa ada Ning di depan namaku.


Cinta Seorang NingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang