Eps 33 | Basket

1.6K 47 0
                                    

Hari ini adalah kelas meeting yang diadakan sebelum pengambilan rapot kenaikan kelas. Semua kelas akan berlomba lomba untuk memenangkan semua pertandingan.

Untuk hari ini adalah pertandingan basket antar kelas. Kelas Bintang kekurangan satu orang karena Satya tidak masuk karena sakit.

" Yang bisa cuma Raffa sekarang " Saran Vero

" Gue nggak mau " Tolak Ardi

" Yaudah. Sekalian kita nggak usah tanding aja. Ribet amat lagipula ini juga bukan kesalahan Raffa " Geram Vero

" Demi kelas kita "

Raffa bergabung dengan tim basket,ia yakin bisa memenangkan karena semangat dari Bintang.

Dibabak pertama mereka bermain dengan sangat bagus. Daren selalu memasukan bola begitupun Raffa yang berlari cepat dan langsung masuk.

Semakin kesini Daren marah setiap Raffa memasukan bola teman2nya akan memeluknya dan memberi semangat.

Ia mendribbel bola,Raffa sudah melambaikan tangannya untuk memberikan bolanya ke arah lain ini waktu yang tepat untuk mencetak angka lebih tinggi dibabak pertama.

Tapi Daren tidak mau memberikan bolanya dan memasukan bola dari jauh hasilnya gagal memasuki ring.

Babak pertama sudah selesai kini giliran menunggu babak kedua selama 20 menit lagi. Mereka beristirahat dengan botol mineral yang dibawakan Bintang.

" Ren, Gue tahu lo nggak suka sama Raffa tapi tadi jelas jelas kalo lo melempar bola ke Raffa kita udah cetak angka tinggi " Vero kini marah.

" Udahlah. Nggakpapa babak dua kita masih bisa menang " Raffa mengucapkan dengan tenang.

Daren membanting botol mineralnya,wajahnya merah padam. Ia beranjak pergi tapi lengannya dicekal oleh Bintang. Daren menepis cekalan dengan sorot mata tajamnya.

" Biar gue aja yang selesaiin " Pinta Raffa

Diana yang merupakan anggota cheerleader memperhatikan mereka berdua. Dan berniat menyusulnya tapi ia percaya kepada kedua sahabatnya itu.

Daren berada di rooptof kesukaanya,ia merasakan angin.

Raffa yang menyusulnya duduk disebelahnya.

" Gue tahu lo benci sama gue, tapi basket bukan ajang kebencian. Lo nggak liat gimana paniknya Bintang sama Diana " Ucap Raffa

" Setidaknya demi Bintang. Gue tahu lo suka kan sama Bintang " Lanjutnya

Daren melirik ke arah Raffa yang ekspersinya datar. Memang benar Daren menyukai bahkan saat kecil.

Raffa mengulurkan tangannya dan berharap Daren akan menerimanya.

" Tiga menit lagi Ren "

Daren menerima uluran itu dan buru buru ke lapangan. Yang tiba dengan tepat waktu mereka bermain dengan sangat baik. Bahkan saat mencetak poin sempat berpelukan.

Diana bahagia melihat mereka sahabatnya berpelukan layaknya dulu. Diana meminjam Camera anak jurnalis untuk memotretnya.

Raffa mendekat ke arah Bintang sesuai janjinya ia akan.

Raffa mencium bibirnya dan melumat bibirnya didepan banyak orang. Diana yang dulu marah kini merelakan Raffa yang bahagia bersama Bintang.

Tbc




Gravity Of Love ( Complite )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang