This poem is written in Bahasa Melayu, or Malay.
Beribu aksara penglipur lara,
diukir atas dada sejarah.
Bermacam ayat dan kata,
disidai atas minda manusia,tentang cinta, sayang dan maknanya,
tentang rindu dan sengsara.
Tetapi kandungan lafaz emas mereka,
tidak dapat mengandungi,
ragaku yang menyala ini.Ragaku tidak mengecam kamu,
walaupun kecantikan mu bagai bulan mengambang.Ragaku tidak mengecam kamu,
walaupun kejelitaan mu bagai kan bidadari,
dan puteri-puteri Kayangan tersipu cemburu,
dalam kehadiran mu.Ragaku mengecam mu,
kerana suaramu bagai tiupan angin yang nyaman,
membelai lembah jiwaku.Dan dakapan mu bagai gerimis senja
atas kemarau hatiku,
yang lama kehilangan cinta.Sesungguhnya hatiku tiada jemu,
ketika ku bersama mu.
Sesungguhnya cinta ini tiada waktu,
dan personamu diukir di lubuk hatiku.Dan sesungguhnya hati ini ditakdirkan untuk berdegup,
Dengan kacau dan gelisah,
Sampai ia selamat dalam belaian dakapan kamu.
YOU ARE READING
Bila Retak Kota Hati: Part I - Love
PoetryWhen the City of the Heart Breaks Part I: Love & The Nightingale Verses An Anthology of Love, Loss, and Learning. A collection of Poems. (Best read in 'Hoefler' font) Cover: A Malay Girl (1953) Dato' Hoessein Enas