chapter 3

71 7 0
                                    

liam pov

"mau kemana coba panas° gini"

gerutu zayn dalam mobil yang hanya ku balas dengan tatapan yang isyaratkan 'udah dhe ikut aja gak usah komen'

'

'

"yuk turun zayn"

ucapku setelah memarkir mobil bmw hitamku

"hemb"

ucapnya seraya bangkit keluar.

'

'

"nah ini nih yang gue cari°"

ucapku sambil menunjuk ke sepatu sprot putih ungu yang oke punya.

hingga tangan putih mulys itu memegang apa yang kutunjuk .

"wow ungu putih dis cantik banget"

ucapnya sambil mengambil barang yang ia sebutkan cantik tadi, cepat° ku raih sepatu itu sebelum ia mengambilnya.

sialnya aku hanya mendapat sebelah kiri dari sepatu itu.

sontak gadis itu mengatakan hal yang sama dengan ucapanku

"hey itu punya gue"

saat kami sama° mendongak untuk melihat satu sama lain aku terkejut dengan ekspreasi yang sama persis dengan raut merona dari wajahnya.

"ehhh kita ketemu lagi jodoh kali ya"

ucapku sambil menatap matanya.

gendhis pov

"sial lo lagi lo lagi"

ucapju sambil memutar bola mata seball ke arahnya, namun ia hanya tersenyum manis dengan tampang watados <wajah tanpa dosa>

"ini punya gue, kenapa sih lo tuh slalu ambil apa yang gue punya"

omelku padanya

"udahlah ndhis gak usah ribut malu tau"

tiba° gadis menepuk pundakku dan membuyarkan semua kekesalanku.

"bener thu cantik mending kita makan aja"

ucapnya sambil memegang tanganku,segera kutepis tangan itu jauh°

"ndhis"

suara itu terdengar d telingaku jelas sangat jelas, aku menatapnya dan d buat shock karna kudapati zayn tengah memandangku.

"lo juga ngapain lagi d sini?"

tanyaku heran

"gue temenin liam cari sepatu"

ucapnya sambil mengisyaratkan padaku siapa itu gadis

"oh iya nih sodara kembar gue gadis"

jelasku padanya

'

'

akhirnya kami pergi untuk makan dan bertukar cerita<lebih jelasnya zayn dan gadis>sedang aku dan cowo yang dari tadi hanya menatapku ini d kacangin oleh mereka berdua.

ku tatap zayn dengan isyarat 'loe kok ngacangin gue sih' dan dia hanya meringis.

"ohh iya ndhis dis kenalin ini sahabat gue namanya liam"

ucapnya sambil menyenggol cowo yang dari tadi menatapku dengan senyuman yang tak pernah absen dari wajahnya dan nafas lega yang mengiringi setiap lirik mata yang menuju ke arahku sejak tadi.

"eumm ohh ehh emm gue liam james payne panggil aja liam tapi kalo kamu panggil sayang juga gak papa"

ucapnya yang tadi gelagapan sekarang malah merayuku, aky hanya memutar bola mata malas dan mulai menjabat tangannya saat aku akan mengucapkan namaku ia langsung menyerobot dengan katakata yang tak pernah kuduga sebelumnya

"iya gue tau kok nama kamu gendhis Michelle viola panggilan kamu gendhis kamu anak kembar dari pasangan anna anggraini dan andrew anthonio yang sekarang ada d new york dan ini sodara kembar kamu nama nya gadis michelle viona dan kamu tinggal bersama eyang kamu d jogja bersama louis sepupumu ...."

belum sempat ia melanjutkan kata katanya aku sudah membekap mulutnya itu, aku mulai berpikir mengapa ia bisa mengetahui semua detail tentangku.

"dari mana lo bisa tau tentang ini hah? padahal perasaan lo thu baru kenal sama kakak gue ya nggak sih ndhis ? gue heran banget sama lo apa jangan° lo thu dukun ya ato lo mantrain kakak gue supaya lo bisa jadian sama kakak gue ?"

cerocos gadis penasaran

"pelan aja nggak bisa apa ?"

ucap liam datar

"gue balik dulu ya, kalo kita ketemu lagi berarti kita jodoh okei gendhis sayang"

ucapnya sambil menarik tangan zayn agar ikut dengannya, sementara zayn hanya tersenyum dan melambai ke arah gadis.

zayn pov

"dari mana lo bisa tau semua kaya gitu li ?" tanyaku saat kami memasuki mobil

"lo inget flash dics yang d kasih louis waktu pertama kita ketemu gendhis, lha di situ ada puluhan foto dan biodata gendhis pujaan hati gue"

ucapnya sambil nyengir gak jelas

"rasanya gue bakal jadian sama gadis dhe, naksir gue sama gadis cantik crewet dan ya tipe gue banget ."

ucapku pada liam yang dari tadi nyengir tak berhenti hingga kami sampai .

happy endingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang