Chapter 45 - Prolog

1K 113 24
                                        

Di suatu ruangan yang besar nan megah, sebuah barisan berlutut di hadapan satu sosok absolut yang menjadi penguasa mereka. Tiga laki-laki dan seorang wanita, semuanya memakai pakaian mewah yang mencerminkan kekayaan pribadi tak terhitung.

Kala itu, sang penguasa atau bisa disebut sebagai raja, mengangkat tangannya ke depan dan melambai lemah, memberi mereka perintah untuk berhenti berlutut dan mendongakkan kepala. Semua dengan serentak mematuhi perintah pria itu.

Sosok yang paling dihormati di Kerajaan Andalus, Raja Vartanio XII, Runo Axie la Crustio. Pemimpin generasi kedua belas itu telah berusia lebih dari 107 tahun, tetapi tubuhnya terlihat masih segar bugar seakan masa mudanya masih berlanjut.

Kulitnya yang keriput tidak menunjukkan kelemahannya, justru aura yang begitu kuat terpancar dari tatapan matanya yang tajam. Dia terkenal sebagai raja yang tamak di kalangan rakyat miskin. Mengambil pajak dengan paksa, bahkan menaikkan nilainya guna mengais harta orang-orang.

Raja Runo melihat para pengikut setia-Nya, yang telah membantunya melakukan berbagai hal besar yang mungkin tidak diketahui oleh rakyatnya sendiri.

Four Right Arms, begitulah seluruh isi kerajaan mengenal sembilan bangsawan tinggi yang dengan setia mengikuti rajanya. Dari kesembilan wajah yang menghadap kepada Raja Runo, ada satu sosok yang mungkin namanya terdengar familiar di kerajaan tetangga.

Pria itu adalah Barre Gustavio, seorang viscount dari Kerajaan Chevarollein, negara di mana Kagami saat ini tinggal. Dia berdiri, maju beberapa langkah dan kembali berlutut di hadapan sang raja.

"Earl Barre, kelakuan dari anakmu hampir merusak semua rencana kita. Aku bisa saja menurunkan dirimu menjadi Viscount. Tetapi, kali ini aku akan memberi hukuman lain untukmu. Apa kau siap?"

"Apapun kehendakmu, Yang Mulia, saya siap melaksanakannya."

Pria berambut pirang itu tidak dapat berkutik melawan tuannya. Dia hanya bisa pasrah untuk menerima hukuman dari sang raja.

"Sebelum itu, jelaskan kepadaku apa yang membuat prajuritmu kalah mempertahankan keamanan wilayah! Andai kau tahu saja, aku tidak akan sedikit pun merasa berduka atas kematian anakmu."

"Ya! Anda tidak pantas berduka atas kematian anak saya yang bodoh, Yang Mulia."

Wajah Earl Barre menunjukkan rasa percaya diri yang tinggi. Dirinya sendiri tidak merasa berduka atas kematian anak laki-lakinya. Itulah mengapa dia tidak perlu menginginkan belas kasihan dari sang raja. Kemudian, untuk menjelaskan tentang sosok yang telah menyebabkan kekacauan di rencana mereka ....

"Namanya adalah Kagami Kiriyama. Dia adalah petualang dari Kota Parriot. Karena kebodohan anak saya yang menculik istrinya, pria itu marah besar dan menghancurkan pasukan prajurit Andalus yang menyamar sebagai prajurit bayaran. Kami gagal membangun pertahanan secepat mungkin. Karena itu, saya akan mengatur ulang siasat yang tepat."

"Aku menunggu rencanamu itu. Bagaimanapun, jika kita bisa memperluas wilayah Kerajaan Andalus hingga ke seluruh Chevarollein, aku akan menepati janji sebelumnya untuk memberikan setengah dari luas wilayah itu kepada kalian semua."

"Ya, Yang Mulia! Saya akan mencoba menyingkirkannya lebih dahulu dengan menggunakan makhluk itu. Apakah Anda mengizinkan saya untuk meminjam beberapa makhluk itu untuk menghancurkannya?"

Sang raja memejamkan mata untuk berpikir sejenak. Di pihak lain, seorang pria di belakang Earl Barre berdiri dan menyuarakan pendapatnya.

"Yang Mulia, selain rencana awal itu, kami juga akan mengirimkan sebanyak mungkin prajurit yang bisa kami berikan. Sehingga rencana tersebut akan dapat berjalan dengan cepat."

"Itu benar, Yang Mulia. Kami terlebih lagi akan menggunakan beberapa rakyat dari Chevarollein yang kompeten untuk menjadi bahan penelitian yang bisa menyerang prajurit mereka. Sehingga mereka tidak akan berani menyerang rakyat mereka sendiri."

Pria di sebelahnya ikut berdiri dan menambahi. Setelah itu, seorang wanita berambut coklat di sisi paling kiri hanya melihat dengan mata sinis ke arah dua pria di sampingnya.

"Marquess Alior ... Marquess Falus ...."

"Tidak apa, Duke Linette. Kita bisa menjadi back up untuk Earl Barre dalam membuka serangan awal. Setelah semua diratakan, kita akan mengerahkan seluruh prajurit Andalus untuk menyerang Kerajaan Chevarollein."

"Tetapi, semua prajurit gabungan telah mencapai 250 ribu orang. Dengan sekali serang kita bisa menghancurkan semuanya. Prajurit Chevarollein sendiri hanya sekitar 150 ribu."

"Ya, tetapi selama masih ada pria bernama Kagami itu, rencana kita mungkin akan lebih sulit lagi. Terlebih, dari informasi yang aku dengar, kekuatannya melebihi petualang bintang tujuh."

"Benarkah? Itu sangat tidak mungkin! Tidak ada orang seperti itu, kecuali ...."

Wanita itu langsung terdiam sembari memikirkan seberapa mengerikan Kagami. Dia tidak ingin ada korban terlalu banyak, terlebih untuk pasukannya. Oleh karenanya, dia begitu berhati-hati dengan satu nama itu.

Sang raja menghentakkan tongkat emas dengan tujuh permata berwarna yang ada di ujung atasnya. Memberi perintah kepada keempat bangsawan itu untuk diam. Kedua pria yang sebelumnya berdiri, langsung kembali berlutut dengan cepat.

Lalu, ketika Raja Runo bangkit dari tahkta. Keempat orang itu pun segera bangkit dari posisi berlutut dan memberi tatapan hormat kepada sang raja.

"Earl Barre, aku memberimu hukuman untuk melenyapkan pria bernama Kagami itu dengan pasukan gabungan dari tiga bangsawan, dan rakyat. Setelah itu, kita akan menghancurkan Chevarollein dengan kekuatan penuh!"

"Ya, Yang Mulia!"

Four Right Arms menjawab serentak dengan penuh percaya diri. Mereka telah mempersiapkan rencana besar untuk menaklukkan kerajaan tetangga, Chevarollein, dan memperluas wilayah kekuasaan mereka.

Mereka tidak pernah menyadari ada sosok seperti Kagami yang akan merusak sedikit tatanan rencana awal. Seandainya Alphonse tidak jatuh cinta kepada Schana dan menculiknya, hingga mengakibatkan amarah besar untuk Kagami, mereka pasti bisa merebut Kota Parriot secara diam-diam.

Tetapi, kebodohan dari Alphonse semakin memperkokoh strategi dari pihak Andalus untuk memberi lebih banyak kekuatan yang siap menghantam pertahanan dari Chevarollein.    

The Irregular Lifeforms [Volume 3]Where stories live. Discover now