6. Apa pun

7.9K 762 29
                                    

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

.
.
.

"Karin chan"

".... Sa-Sakura?"

Suara yang biasanya lantang itu kini terdengar bergetar, aku tertawa mengejek, ada dengan dirinya? Sebegitu takutnya dia padaku sekarang? Aku menatap pada Sasuke yang tengah berdiri beberapa langkah di depanku, laki-laki itu tampak diam, tidak terlihat ingin mencegahku lagi.

Baguslah.

"ada apa dengan suaramu, ne karin?"

"apa maksudmu?"

Suaranya kembali terdengar normal, aku tersenyum, dia sudah bisa menguasai dirinya kembali rupanya.

"suaramu bergetar"

"sepertinya kau perlu memeriksa telingamu ke dokter THT"

"hei, kata-katamu terlalu..."

"..."

Kakiku melangkah mendekat pada Sasuke, berjalan mengelilinginya, aku dapat melihat rahangnya yang mengeras dan tangannya yang dia kepalkan. Sepertinya dia benar-benar kesal padaku, tapi dia tidak menahanku. Aku mengangkat alisku bingung, apa Sasuke kini tengah berhati baik?

"Karin, kau melakukan kesalahan besar dengan membiarkan Sasuke di sini kemungkinan kekalahanmu semakin banyak,"

"aku percaya pada Sasuke"

Aku mengeratkan peganganku ada ponsel, dapat aku lihat Sasuke yang kini tengah mulai rileks, "bagaimana jika aku mengambil Sasuke, kembali?"

"kau tidak akan pernah bisa mendapatkannya, sadarlah Sakura. Dia tidak mencintaimu lagi, malah sebaliknya, dia membencimu"

"satu kesalahan Karin, kau mengucapkan satu kata yang salah dalam perkataanmu. Bagian, dia tidak mencintaimu lagi. Jadi, apa Sasuke dulu pernah mencintaiku? Padahal dulu kau bilang dia tidak pernah mencintaiku" Aku mengulurkan tanganku, mengelus lengan Sasuke yang langsung ditampiknya. Menatapku tajam. Aku membalas dengan senyuman geli.

"... Sakura, kau hanya dijadikan pelarian disaat aku tidak ada di sisi Sasuke. Sudah seharusnya kau menyadari itu"

Hatiku terasa sesak saat perempuan itu mengucapkan hal itu, aku menjeda, tidak tahu harus mengatakan apa lagi. Aku selalu kalah, tidak pernah sekalipun menang. Dan kenyataan itu menyakitiku. Semua yang dikatakan Karin benar, tentang Sasuke. Emeraldku terpaku pada onyx yang memberikan tatapan tanpa arti, onyx yang telah aku coba selami selama bertahun-tahun. Hingga aku terjebak dan memaksa untuk kembali.

"Karin... Sasuke, menciumku kemarin", dan saat perkataan itu keluar dari mulutku, Sasuke segera mengambil ponselnya, merebutnya secara kasar dariku, membuatku terduduk karna ulahnya. Dia ingin berbicara dengan Karin, namun Karin sudah terlebih dahulu mematikannya.

Mantan (√) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant