side story | p e r f e c t

255 50 1
                                    

Side story 2 | Perfect

"Baekhyun?"

Miyeon memanggil putranya yang baru saja memasuki lobi rumah sakit. Ini merupakan hari ketiga setelah Eunha siuman, namun keadaannya belum bisa dipastikan membaik karena hasil tes mengatakan demikian. Khawatir Eunha semakin menurun kondisinya, akhirnya dengan terpaksa Miyeon mengajak Baekhyun untuk duduk sejenak di deretan bangku tunggu administrasi yang tak jauh dari lobi.

"Aeri memintaku menyampaikan amanat ini padamu, sebelum dia pergi dihari saat Eunha siuman."

"ah, dia datang?" Baekhyun berpura untuk tidak tahu, hanya seolah bahwa memang ini hal yang baru ia ketahui. Baekhyun tidak ingin menyebabkan kesalahpahaman baru yang berakibat permasalahannya yang terkait dengan Aeri akan semakin rumit.

"Dia datang, meski tidak lama. Sebaiknya kau baca dulu sebelum ke kamar Eunha, ibu rasa isinya tidak banyak, jadi tidak akan memakan waktu lama. Sementara kau di sini, ibu harus mengurus banyak hal termasuk soal Yunheo dan juga dokter bilang kondisi Eunjin sudah membaik dan bisa dibawa pulang ke rumah kapan saja."

"Aku rasa, akan baik jika sementara ini Eunjin dengan ibu Eunha –karena Yunheo tidak dalam kondisi tubuh yang fit untuk saat ini. Aku yang akan mengambil penuh kendali atas Eunha sampai dia benar-benar pulih, bu.. juga maaf telah merepotkanmu."

"Jangan bilang begitu pada ibumu sendiri, bahkan setelah semuanya aku tidak bisa menelantarkan putranya yang merupakan cucuku sendiri meski dia sudah menabur luka untukmu dan untukku. Berterimakasih lah pada Hwayeon." Miyeon tersenyum miris seraya menepuk pelan bahu Baekhyun.

"Aku akan lakukan, tapi bu ..apa kau masih ingin mengatakan sesuatu? Wajahmu seperti ingin mengatakan hal lainnya .." Baekhyun menatap Miyeon dengan sorot menunggu, tentu ia sudah kenal dengan Miyeon berpuluh tahun, dia tahu betul ketika ada yang janggal pada ibunya, begitu juga jika Baekhyun menutupi sesuatu pasti Miyeon akan cepat tahu.

"Untuk sekarang ..aku tahu semuanya penting bagimu, tapi kau harus buat keputusanmu dengan jelas, bahwa kau memang memilih istrimu –jadi, aku harap kau bisa melepas dia dari hidupmu."

Baekhyun terdiam. Bukan tidak tahu harus menjawab apa, ia hanya merasa melakukan itu hanya akan membuat dirinya sendiri memiliki perasaan asing yang Baekhyun sendiri tidak tahu harus menyebutnya dengan apa. Tapi, jelas –itu bukan cinta.

"kalau begitu ibu pergi dulu, ibu hanya ingin hidupmu kembali bahagia, tanpa perlu memikirkan apa yang terjadi di masa lalu yang aku tahu betul kau masih saja memikirkannya –bahwa mungkin saja itu juga salahmu hingga membuatnya menjadi seperti sekarang. Dan, ibu hanya tidak ingin kau kehilangan Eunha lagi setelah insiden mengerikan ini. Kau mengerti apa maksud ibu,kan?"

Baekhyun menarik sudut bibirnya rendah, angguknya pun samar. "Aku tahu, ibu ...aku tahu apa yang harus aku lakukan mulai sekarang."

♥▐ a f t e r ▐█ ♪s i d e s t o r y♪ █▌t h e n ▌♥

Gema langkah kaki yang sudah ia tunggu kedatangannya akhirnya menggeser pintu bercat putih itu, senyumnya melangkah seiring langkah kakinya yang memasuki ruang rawatnya yang sudah mirip dengan kamarnya sendiri.

"Kau datang, memang kerjaanmu sudah selesai?"

Baekhyun menggeleng, "Aku merindukanmu, dan Eunjin." Kepala Eunha mengangguk akhirnya diikuti dengan senyum samar. "apa kau ingin melihat Eunjin bersamaku?" Baekhyun bertanya, membuat Eunha terdiam sejenak karena ia tidak yakin apa ia bisa berjalan dengan kedua kakinya yang masih terasa kaku karena tidak digerakkan selama sebulan, juga di bagian tungkainya mengalami cedera yang tidak bisa dibilang ringan jadi, ia harus pergi ke departemen terapis untuk membenarkan segala saraf dan otot juga ke bagian ortopedi untuk memeriksa ulang apa masih ada keretakkan di bagian kepala dan seluruh tubuhnya.

【On Show】Book 3 : After Then : Little Bit Longer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang