prolog

62 10 1
                                    

"Lo ada hubungan apa sama sahabat gue?"

Aku terdiam membisu dengan pertanyaan yang tak kusangka meluncur begitu saja dari mulutnya.
"Jangan buat kebohongan atau gue bawa nama lo ke pengadilan."

"Idihh, enak aja bawa nama pengadilan."

"Jadi beneran lo ada hubungan spesial sama sahabat gue?" Tanyanya sekali lagi yang membuatku menggeleng pelan.

"Bohong." Ucapnya pelan.

"Lo apa-apaan sih, sok tau banget. Ya terserah gue dong mau ngapain aja, punya hubungan sama siapa  aja." Balasku tak terima dengan tuduhannya.

"Ya gak bisa gitu, gue berhak untuk jaga lo dari hal yang gak baik buat lo."

Aku menatapnya sengit. "Ck, tau apa lo soal kebaikan. Seharusnya lo ngaca kalau lo itu gak jauh dari kata penjahat."

Dia balas menatapku dengan tajam. "Seenggaknya gue gak pernah jahat sama lo."

"Tapi lo jahat sama cewek-cewek yang udah jadi korban sifat playboy lo itu." Balasku dengan ucapan tak kalah tajam.

"Jangan menentang apa yang sudah ditentukan buat kebaikan lo."

"I know,"

"Gue udah besar, gue tau mana yang benar dan mana yang salah." Lanjutku sembari meninggalkannya sendiri dengan pikirannya.

Aku tahu jika aku sedang memegang harapanku sendiri. Banyak hal yang seharusnya aku lakukan tanpa harus memikirkan dia.

Dia yang membuatku terpaku dan membuatku menyentuh diriku yang lain.






hay!! assalamualaikum wr.wb.

semoga kalian yang berkunjung tidak pernah bosan membaca cerita pertama ku ini.

maaf juga ini masih belajar:v

happy reading guys

jangan lupa vote + comment yaaa
Tinggalkan jejak tangan🖒

My AREAWhere stories live. Discover now