"Aku tidak tau kau sehancur ini sayang. Ibu macam apa aku ini. Kenapa kau tidak pernah mengatakan apapun pada Eommamu ini nak? "
Jeonghan terus menyaksikan Jinyoung menangis, dia bingung ingin melakukan apa. Sampai sebuah nama, membuatnya kaget
"Daehwie, My David lee. Please come back to me. i Love you. I Need U. "
Nama itu merupakan nama yang sangat di kenalnya. Dengan segara Jeonghan meletakkan makanan pesanan Jinyoung, di atas meja depan kamar Jinyoung. Lalu berlari kembali ke kamarnya.
Jeonghan langsung mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang
"Hallo, Jeonghan-ie, ada apa? " Sapa orang yang di hubungi Jeonghan
"Kau sudah tau tentang putraku dan putramu Joshua? "
"Aku tau, sangat tau. Maaf, aku tidak mengatakannya padamu"
"Lalu di mana Putramu, Daehwi?
"Kami masih di Seoul, belum pergi kemanapun. Tapi......"
" Tapi apa Joshua? "
"Daehwi ku tidak ingin bertemu dengan Jinyoungmu"
" Tapi kenapa bisa begitu. Apa yang tidak aku ketahui? "
" Jinyoung sudah membuat Daehwi hamil, tapi Jinyoung mencintai Jihoon. Tapi Jinyoing tidak tau, jika Daehwi hamil anak Jinyoung"
"Tidak mungkin Joshua . Karna sekarang, anakku, Jinyoungku sudah seperti orang yang kehilanya raganya"
"Sama dengan Daehwi, Jeonghan-ie. Aku juga belum tau yang terjadi sebenarnya. Aku hanya mendengar cerita Daehwi. Dan intinya keegoisan mereka membuat mereka menderita. Aku gagal menjadi seorang ibu Jeonghan-ie. Aku gagal memahami anakku. "
Jeonghan bisa mendengar tangisan Joshua dari seberang sana. Jeonghan menghela nafasnya.
"Sudahalah Joshua, temui aku nanti. Kita bicarakan tentang anak kita. Arraseo? "
" Ok. Bye"
"Bye"
Setelah mematika ponselnya. Jeonghan menghubungi Sungcheol suaminya. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Di tempat lain di waktu yang bersamaan, Jisoo atau yang sering di panggil Joshua. Sedang merenung, setelah mendapat panggilan dari Jeonghan. Sampai sebuah suara lembut, mengagetkannya.
" Mom, ada apa. Kenapa Mom, ada masalah ? "
Joshua melihat putranya, masuk dan duduk di sampingnya.
" Tidak ada apa-apa. Lalu ada apa kau kemari? "
"Kemarin aku melihat ayahnya ke dokter Mom"
Joshua tau siapa yang di maksud oleh anaknya.
" Lalu apa yang kau lakukan?"
" Aku ingin memeluknya Mom. "
"Kalau begitu lakukan saja. Itu kan keinginan baby. Atau itu alasanmu tidak ingin pindah ke L. A ?"
"Tidak bisa Mom, aku janji untuk tidak hadir di kehidupannya lagi. Dan itu memang benar alasanku untuk tidak pindah ke L. A Mom. Supaya aku masih bisa melihatnya"
" Jujur pada Eomma, apa yang kau pikirkan sekarang? "
"Aku hanya ingat semua hal gila yang Jinyoung katakan. Itu membuat semua itu merasuk di kepalaku. Dia selalu ada, dia ada di mana-mana. Namun saat ini, aku ingin dia berada di sini "
Joshuan hanya diam. Sementara Daehwi sudah mulai menangis. Dan Joshua langsung memeluknya, dengan sangat hati-hati. Joshua takut jika dia memeluknya dengan erat. Daehwi akan semakin hancur. Membiarkan Daehwi mencurahkan segala isi hatinya.
"Apa yang harus kulakukan untuk memiliki Jinyoung seutuhnya?. Aku mencintai Jinyoung apa adanya. Aku selalu berkata aku tidak membutuhkannya, berkata apa adanya. Tapi yang sebenarnya, aku sangat merindukan Jinyoung. Saat terjaga, aku pikir, segalanya baik-baik saja. Tapi ternyata tidak bisa seperti bayanganku Mom. Apa yang harus aku lakukan sekarang? "
Joshua tidak menjawab apapun. Tapi satu yang dia sadari. Bahwa, Daehwi dan Jinyoung sekarang saling mencintai. Tapi hanya berada jauh. Dengan sebuah jarak yang bernama, jurang perpisahan. Semoga mereka bisa melewati jurang itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~end~~~~
HOPE YOU LIKE IT
Bercanda kok, belum End. Masih lama endnya.
Yang tertipu peluk Bias. DOUPLE UP LEBIH CEPAT.
Karena ngak ada yang bisa jawab pertanyaan Debay. Author jawab aja pertanyaanya.
NAMA AUTHORNYA MYUNCKA ADITHI. MASA NGAK ADA YANG NYEBUT GITU 😧😧😧😧
Terus yang kedua. Karena
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌ Kemarin berda di peringkat pertama #JinHwi
Dan yang baca sudah lebih dari 3 K. 500 lebih yang Vote.
Sekian dulu biar cepat. Secepat aku Buat cerita ini.
