Double R - keduapuluhenam

1.3K 61 1
                                    

Multimedia: The sweet kisses from Rose and Rosie
*-----*

          Stevie melirik enggan pada Rose yang sedang menatapnya dengan tatapan lembut yang membuat Stevie jadi enggan melepaskan pandangan mereka yang bertubrukan "Kau tahu kalau aku memang kehilanganmu" jawaban itu terlontar begitu saja saat Rosie melangkah mendekati mereka. Tampang gadis cantik itu berubah tidak terima dengan seketika dan hal selanjutnya yang terjadi adalah gadis itu pergi ke kamar milik Stevie seraya mengunci diri disana.

Tidak tahu harus berbuat apa, Stevie kemudian menyerahkan semuanya pada Rose "Aku minta maaf, aku tidak melihatnya datang" dengan mengangkat kedua tangan di atas udara sambil lalu berlalu pergi meninggalkan Rose yang sedang mengetuk-ngetuk pintu kamar Stevie berulang kali.

Pintu terbuka dan langsung menampilkan penampakan Rosie yang sedang memerah karena marah hal yang tentunya membuat Rose segera cepat-cepat terkekeh karena sifat kekanakan gadis itu "Sudah marahnya?" ledekan Rose membuat Rosie jadi memerah karena malu "Aku tidak marah" jawaban yang tentunya tidak bisa di percayai oleh Rose itu keluar dengan sangat mudah dari bibir Rosie.

Masuk dan menghampiri kekasihnya yang sedang merajuk, Rose kemudian mengunci pintu dan memasukkan kuncinya ke dalam saku celananya "Kau tidak bisa lari dariku sekarang" candaan Rose membuat Rosie menghentakkan kaki di atas lantai dengan keras karena sebal dan hal itu tentunya membuat Rose kembali terkekeh kecil setelahnya.

Menepuk sisi kasur yang sengaja di kosongkan oleh Rose, Rosie tahu kalau gadis tomboy itu menyuruhnya untuk duduk disana tapi dia enggan untuk menurut dan malah menggusur kursi kerja milik Stevie yang tertata di samping ruangan tempat dimana Stevie melakukan pekerjaan yang berbau dengan computer.

Menggeleng karena ternyata Rosie masih saja menetapkan sifat kekanakannya, Rose akhirnya mengalah dengan menaruh telapak tangannya di atas paha gadis cantik berrambut blonde itu. Menghela napas dalam-dalam, akhirnya Rose memulai dengan nada khidmat "Aku bukan tidak ingin untuk memberitahukan pasal ini kepadamu" melirik enggan pada kekasihnya, Rosie kemudian menepak tangan lembut Rose dari atas pahanya –menolak untuk disentuh.

Mengikuti apa kemauan Rosie, Rose akhirnya melipat tangan di dada "Aku sudah benar-benar berakhir dengannya" terdengar dengusan kasar dari Rosie dan hal itu membuat Rose menatap kekasihnya dengan tatapan menegur, tahu kalau Rose tengah memperingati sifatnya yang tidak sopan, Rosie kemudian tertunduk malu "Kau tidak perlu khawatir dengan hubunganku dengannya" lanjutan dari kalimat Rose membuat Rosie menoleh untuk menatap mata emerald milik Rose.

Gadis cantik berrambut blonde itu kemudian menggeleng sebagai jawaban dari ucapan Rose kepadanya "Aku bukan mengkhawatirkan hubunganmu dengannya. Aku mengkhawatirkan kejujuranmu kepadaku" tahu kalau Rosie tengah menyindir dirinya,  gadis tomboy itu segera berkata dengan nada meyesal "Aku tahu aku salah" ujar Rose seraya menunduk di akhir kata.

Gadis cantik itu kemudian menyerahkan tangannya pada Rose "Aku tidak akan marah soal masalalumu dengan Stevie, tapi aku akan marah karena kamu berbohong padaku." Memegang tangan Rosie yang berada di atas pangkuannya, Rose kemudian mengamit dagu Rosie untuk menyatukan bibir mereka.

*-----*

          Sarah terduduk bersila di depan Stevie yang sedang fokus memberi makan kucingnya yang bernama Ziggy. Gadis cantik itu terkekeh sesekali saat menyaksikan tingkah laku kucingnya yang menggemaskan. Kucing berwarna orange itu terlihat menggemaskan dengan dasi kupu-kupu berwarna biru "Aww Ziggy man"

Sarah ikut tersenyum saat ia menyaksikan Stevie mengusapi Ziggy dan membiarkan kucing itu menggeram keenakan. Membiarkan Sarah tersenyum karena melihat tingkah lakunya yang kekanakan, Stevie kemudian memegang tangan Sarah dan mengusapnya dengan lembut "Maaf karena aku bersifat bodoh" Sarah mengunggingkan senyum kecilnya "Maaf karena aku bersifat bodoh" balas gadis tomboy itu seraya mendekat pada kekasihnya.

Mendekat seraya menyerahkan senyum, Stevie akhirnya mengecup bibir Sarah dan membiarkan keduanya saling paut satu sama lain. Seraya mencium bibir Sarah, Stevie mengusap paha gadis tomboy itu dan kemudian melepaskannya dengan perlahan "Ternyata aku hanya merindukanmu" bisikan Stevie membuat Sarah kembali menarik belakang leher Stevie dan menyatukan bibir mereka kembali.

"Rindu dan cinta memang sulit untuk di artikan"

Ziggy melompat diantara keduanya lantas segera mencakar tangan Sarah dengan ganas dan membuat gadis tomboy itu jadi mengaduh karenanya "Sepertinya dia membenciku sekarang" ujar Sarah setelah gadis itu meletakkan Ziggy sejauh mungkin dari keduanya. "Dia juga merindukanmu" bela Stevie kepada kucing kesayanganya "Lebih baik aku tidak dirindukan oleh anak mu itu daripada aku harus dicakar seperti ini" balasan Sarah membuat Stevie cemberut karena Ziggy dihina seperti itu.

Melihat Stevie mem-pout seperti bocah berusia tiga tahun yang tidak diberikan ice cream, Sarah jadi terkekeh dan mengacak rambut panjang Stevie dengan gemas "Kemana anakmu yang lain?" gadis tomboy itu melirik kesana-kemari seraya bersiul-siul guna memanggil peliharaan Stevie yang lain.

Satu kucing berbulu tebal berwarna putih bercampur hitam datang menghampiri keduanya lantas segera terduduk diatas pangkuan Stevie tanpa memperdulikan Sarah yang memanggilnya sedari tadi "Anak-anakmu benar-benar membenciku rupanya" tangan Sarah berusaha menggapai kucing bernama Whiskey itu dan ternyata si kucing justu melompat menolak usapan Sarah di atas bulunya yang berharga.

Melihat tingkah Whiskey yang memang menyebalkan, Stevie jadi terkekeh puas karena kucing sombong itu berhasil melukai perasaan Sarah dengan menolaknya "Benar-benar kucing yang menyebalkan" gerutu Sarah "Mereka anakku, Sarah. Tolong terbiasa dengan merka" balas Stevie yang membuat Sarah jadi manyun seketika.

"Mereka membenciku, Stevie. Bagaimana mungkin aku bisa percaya kalau mereka anak-anakmu?" nada Sarah terdengar seperti bocah yang sedang mengadu pada ibunya dan Stevie tidak tahan lagi karena gemas seketika menghampirinya. "Mereka menyukai Moonshine" jawab Stevie telak membuat Sarah semakin mencemberutkan bibirnya "Dan mereka juga menyukai Ali Spags" lanjutan dari kalimat Stevie yang sempat menggantung membuat Sarah semakin memajukan bibirnya.

"Bisa membuat mereka baik padaku?" diantara bibir cemberutnya, Sarah melontarkan permintaan dan Stevie menggeleng menolak permintaan kekasihnya dengan tega "Ternyata anak dan ibunya sama-sama membenciku. Apalah dayaku?" dan Stevie tertawa keras karenanya.

*-----*

           Rose terkekeh lembut saat ia merasakan bibir Rosie menyentuh daun telinganya dan kemudian menggigitnya dengan perlahan "Bagaimana misimu untuk menyatukan Stevie dan Sarah? Apa berjalan lancar?" Rose menggeleng sebagai jawaban dan Rosie jadi cemberut karenanya "Rencanaku benar-benar tidak berjalan baik. Mereka tidak membutuhkan rencanaku untuk bersatu kembali" dan jawaban Rose membuat kekasihnya terkekeh seketika karena pemahaman yang muncul di atas kepalanya.

Sambil menaiki paha Rose, Rosie menyingkapkan rambut blonde nya sampai membuat leher putih miliknya yang jenjang terlihat jelas oleh Rose "Apa ini?" ujar Rose saat ia merasakan sentuhan intim di dekat pubisnya "I want it" bisikan Rosie membuat bulu kuduk Rose meremang seketika "Rosie" nada peringatan yang di ucapkan Rose menjadi penutup negosiasi diantara mereka karena Rosie membuka bajunya dengan cepat yang tentunya membuat Rose tidak bisa menolak.

*-----*

Riska Pramita Tobing. 

Ziggy and Whiskey

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ziggy and Whiskey

double 'R' (Lesbian Series)#1 |COMPLETED|Where stories live. Discover now