Gue mengamati jaehyun yang lagi sibuk ngajarin adek kelas basket. Walau dia cuma mengajarkan dan gak mengikuti eskulnya.
Terlalu telat buat jaehyun buat ngikutin eskul di tingkat akhir apalagi gak lama bakal ujian nasional. Karena pas pindah, kepala sekolah liat prestasi jaehyun yang benar benar menguntungkan di segala bidang.
Terutama basket, jadi dia diangkat jadi pelatih sementara. Mungkin.
Tapi kenapa dia malah gak masuk kelas unggulan dan malah terjebak di kelas buangan? Soal itu gue belum tahu menahu tentang jawabannya.
Walaupun dahulu sama, gue yang sering masuk kelas unggulan harus terjebak satu tahun di kelas itu. Rasanya sakit. Tapi ya harus gimana lagi, bertahan satu tahun bukan hal yang lama.
Namun berbeda sama gue yang nggak pernah mengikuti organisasi sejak kelas sepuluh. Meski beberapa kali keluar masuk eskul atas karena paksaan guru.
Yang gue gak suka adalah pandangan mereka yang seakan berkata bahwa posisi gue tidak dibutuhkan walaupun memang menguntungkan.
Ini sama aja kayak lo mencoba berusaha terlihat sebaik mungkin tapi gak ada yang menghargai. Sakit memang.
Gak lama jaehyun datang, menyadarkan lamunan panjang gue barusan. Meminta botol air yang masih gue genggam.
Setelahnya ia teguk sampai habis, yang pastinya juga ikut membasahi lehernya yang penuh dengan keringatnya. Ya gue tau, di sebrang pun ada yang jejeritan.
"Jangan sok sok hot gitu napasi, pada teriakan tuh di sebrang" ujar gue sembari memberi jaehyun handuk kecil.
"Orang ganteng mah bebas lahh" katanya. Malah merangkul gue,
"Jae! Basah tau gak!?" dan kini malah meluk gue. Jadi dengan otomatis gue menjadi handuk dadakan seorang jung jaehyun.
"Itu supaya lo pulang sekolah tuh mandi, kalo gak digituin paling langsung tidur yakan??"
"Gak! Enak aja! udah ah gue balik duluan"
Udah kesekian langkah dari bangku taman pinggir lapangan, kayaknya jaehyun masih ngikutin gue. "Ngapain jae??"
"Katanya mau pulang? Ayok balik. Btw tas lo masih ketinggalan tuh, makasih ya udah bawain tas gua"
×××
"Hehe boleh yaa" katanya terus menerus sembari sok imut di hadapan gue.
"Yaudah terserah lo aja, nih anduk nya" ujar gue, melempar handuk tepat disasaran, membuat gue sendiri terkekeh pelan.
Ya, jaehyun lagi lagi numpang mandi di apartemen gue. Lebih tepatnya kadang dia justru numpang tinggal?
Gue gak risih, justru senang karena ada dia. Cuma cowok tetap lah cowok bukan?
Selesai gue membuat makan malam, selesai juga jaehyun berurusan dengan kamar mandi.
"Tau gak lo, ini kayak gua tuh habis pulang kerja terus istrinya masak buat suaminya ya gak?" ujarnya sambil memasukan satu suapan nasi ke mulutnya.
"Terserah lo ya, gue iyain dulu sekarang"
Dia terkekeh sampai tersedak, gue pun cepat cepat memberi dia air putih sambil tertawa.
"Ngomong mulu sih, azab kan lo"
"Yaudah deh iya, eh btw kayaknya besok gua gak masuk. For some reason i'll take a long time"
"Gue udah menduga ini jae, lo bisa cerita ke gue setelahnya kan?"
Tbc
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.