Chapter 10 : Serangan Pertama

454 39 25
                                    

     
           Pagi itu, di kantin sekolah, duduklah 4 orang bersaudara yang bernama Envy, Wrath, Sloth, dan Gluttony. Mereka sedang menikmati sarapan mereka dengan tenang sampai Wrath tiba-tiba memutuskan untuk curhat.

"Eh, wahai saudara-saudaraku, aku mau curhat,nih" kata Wrath

"Hmm...." kata saudara-saudaranya yang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing ; Envy sedang sibuk memandangi bekal makanan yang dibuatkan Kindness ( cek chapter 3 ) , Gluttony sedang sibuk memakan masakan ibu kantin, dan Sloth sedang sibuk terbang di alam mimpi.

"Woi ! Kalian kok gak mau dengar curhatanku, sih ! Apa perlu kubakar kalian semua, hah ?!" teriak Wrath

"Kami dengerin curhatan kakak, kok," kata Gluttony sambil mengunyah makanannya, "Memangnya ada apa ?"

"Aku lagi sakit hati, soalnya-"

Wrath tidak sempat menyelesaikan perkataannya karena mereka telah dihampiri oleh seseorang yang tak lain adalah Diligence.

"Woi, kelas dah mulai ! Kok masih duduk-duduk santai di kantin, sih ? Cepat masuk kelas !!!!" kata Diligence

Envy hanya diam saja karena . . . dia sibuk memandangi bekal makanan dari Kindness yang dari tadi tidak dia makan.

Sloth juga hanya diam saja karena . . . Sloth masih sedang terbang di alam mimpi

Sedangkan Wrath, dia menatap Diligence dengan tatapan penuh amarah karena telah mengganggu proses curhatnya.

Dan untuk Gluttony . . . dia sibuk. Sibuk makan.

Tiba-tiba kelima makhluk yang ada di kantin tersebut didatangi oleh seorang guru berambut pink, siapa lagi kalau bukan Mia.

"Pak Gabriel, ini darurat ! Cepat kumpulkan semua murid di aula!" kata Mia.

"Tunggu dulu. Apa yang terjadi ?" tanya Diligence

"Tidak ada waktu untuk menjelaskan ! Cepat kumpulkan semua murid di aula sekolah ! Cepat !" teriak Mia dengan panik

"Oke . . ." kata Diligence yang masih gak paham apa yang terjadi.

"Levi, Ira, Acedia, dan Gura, cepat ke aula !" kata Diligence

Envy, Wrath, dan Gluttony segera pergi ke aula sekolah bersama dengan Mia, tetapi Sloth masih tidur dan Diligence berusaha untuk membangunkan Sloth.

"Acedia, cepat bangun !" teriak Diligence, tetapi Sloth tidak bangun-bangun.

"Hah . . . Gak ada pilihan lain" kata Diligence yang kemudian menggendong Sloth bridal style.

Sesampai mereka di aula . . .

Semua guru, murid, dan staff sekolah telah berkumpul di aula sekolah. Pemandangan yang mereka lihat sangatlah mengerikan.

Salah seorang murid, Choco, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Tubuhnya terpotong-potong menjadi beberapa bagian dan matanya telah dicongkel keluar dari kepalanya. Dan disamping mayatnya tertulis . . .

SAINT KINDNESS, CHOCO TELAH MATI.

KAMU BERIKUTNYA, KINDNESS . . .

- Aequiaria

Melihat hal tersebut, tubuh Kindness langsung bergetar karena takut dan Kindness mengeluarkan keringat dingin. Envy yang melihat hal tersebut langsung menggenggam tangan Kindness seraya berbisik, "Tenang saja, aku ada di sini. Aku akan melindungimu"

Sloth baru saja bangun dari tidurnya dan mengucek kedua matanya untuk melihat apa yang terjadi, tetapi Diligence yang masih menggendong Sloth berkata sambil melihat pemandangan di depannya, "Tidurlah lagi. Karena lebih baik kalau kamu tidak melihat apa yang terjadi"

Wrath segera menutup mata Patience dengan kedua tangannya, "Jangan lihat, pemandangan ini gak baik untuk bocah"

"Tapi, bukankah kamu seharusnya menutup mata Kiana ?" tanya Patience

"Diamlah, kalau kamu gak mau ada korban lagi, bocah" kata Wrath.

"Eh ? Kenapa kamu memanggilku bocah ?" tanya Patience

"Diamlah. Ini hukuman" kata Wrath

' karena kamu gak peka terhadap perasaanku kepadamu. Aku tahu kalau kamu gak suka dipanggil bocah, tetapi ini hukuman. Rasain' sambung Wrath dalam hati.

"Tapi-"

"Diam !"

"Oke"

Gluttony melihat ke kiri, kemudian ke kanan, dan berkata, "Kok rasanya aku jadi satu-satunya yang gak ada pasangan, ya ?"

"Karna lu jelek" kata Temperance

"Ngajak berantem lu ?"

"Iya. Memangnya kenapa ?"

"Gak. Cuma memperingatkan kalau kamu akan menyesal karena bermusuhan denganku. Oh iya, kalau kamu benci sama aku, entar bisa jadi suka loh~"

"Ih ! Ogah gue !"

Tiba-tiba, terdengarlah sebuah suara dari speaker sekolah,

"Tampaknya kalian semua telah berkumpul di sini, perkenalkan, aku adalah KARI AYAM dan akulah yang membunuh Selfish dan juga Choco"

InfoKnowledge

Knowledge : Sekedar info, tadi Wrath menyebut Patience dengan sebutan "bocah"

Di cerita aslinya, yaitu Webtoon Desime, banyak orang yang mengira Patience adalah cewek padahal aslinya cowok dan Patience gak suka dipanggil cewek.

Di fanfic ini, Patience udah duduk di bangku SMA tapi tampangnya masih seperti bocah jadi Patience gak suka dipanggil bocah (kira-kira hampir mirip dengan yang diatas, yang Patience gak suka dipanggil cewek )

Jadi karena Wrath lagi galau, dia manggil Patience dengan sebutan "bocah"




Secret Between Us Where stories live. Discover now